Empat puluh enam : Tes DNA

1.4K 66 10
                                    

seperti biasa sebelum membaca, wajib vote & komen yaa..

***
[SELAMAT MEMBACA]

Elle memutuskan untuk tidak sekolah hari ini, ia juga sudah minta tolong sama Aksa untuk bilang pada guru ia tidak masuk hari ini. Ada hal yang harus ia urus sekarang, mumpung rumah lagi sepi bukan?

Walaupun tadi pagi di meja makan Elle dan Arnold sempat adu mulut karena Elle tidak sekolah, tapi akhirnya Arnold mengizinkannya karena bantuan dari Arsha, Opanya. Memang ya Opanya pengertian banget, jadi makin sayang Elle sama Arsha.

Arsha dan Vara juga lagi keluar, katanya sih mau ke dokter, Elle juga hanya mengiyakan, toh apa pentingnya bagi dirinya mengetahui mereka ngapain? dasar, Elle memang cucu durhaka.

Elle menyusuri lorong lantai dua untuk mencari kamar Arnold, Elle membuka namun pintu itu terkunci. Sepertinya Arnold tau kalau Elle tidak sekolah karena ada niatan terselubung. Tapi Elle tentu tak akan menyerah gitu saja sebelum tujuannya tercapai.

Elle mencoba mendobrak pintu itu. Walaupun resikonya nanti lengannya akan sedikit membiru, namun Elle tak memperdulikan itu yang terpenting tujuannya tercapai. Tepat dobrakan ke tiga Elle berhasil membuka pintu itu, Elle perlahan memasuki kamar itu.

Kamar itu bernuansa modern, Elle cukup kagum dengan interior kamar milik Arnold. Kamar itu sangat lah rapi.

"Kamar Elle aja gak sebagus dan seluas ini, dasar!" celetuk Elle.

Seolah kembali tersadar, Elle menepis pikirannya itu. Lalu kembali pada tujuan awalnya masuk ke kamar itu. Elle masuk ke dalam kamar mandi yang ada pada kamar Arnold.

Elle mencari sisir di meja samping wastafel. Elle menemukan Sisir itu, kemudian menelitinya, ada beberapa halai rambut disana. Elle mengambil Beberapa helai rambut itu lalu memasukkan kedalam kantong plastik kecil.

"Oke misi satu selesai,"

Elle buru buru keluar dari kamar itu setelah mendapatkan yang ia inginkan.

**

Disinilah Elle berada sekarang, kamar serba pink. Kayak kamar anak kecil saja, pikir Elle. Namun Elle cepat cepat mencari sesuatu yang ia cari. Elle memasuki benda kecil itu ke dalam kantong plastik yang berbeda dengan yang tadi.

"Apa ini perlu darah mereka juga?" gumamnya bingung.

"Ah nanti aja, gue harus cepat cepat sebelum mereka kembali." Elle berlari keluar kamar Anne. Tak lupa juga menutup pintu itu agar sang pemilik tidak curiga.

Terdengar suara berisik dari arah bawah, Elle mendekati balkon lorong itu. Yang mana menyambungkan langsung dengan ruang keluarga. Elle melihat disana sudah ada sikembar dan juga Anne.

Elle mengernyit heran. "Ini jam berapa? Kenapa mereka udh pulang?" Elle buru buru mengecek ponselnya.

13.11

"Ngapain juga gue mikirin mereka, urusan gue aja belum selesai." gumamnya lagi.

Ia pergi dari balkon itu, ia berjalan menuju kamarnya yang berada paling ujung. Ia segera menghubungi seseorang yang Elle beri nama 'Dr. Stev'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang