Sembilan : Ancaman

3.3K 235 6
                                    

Jejak vote nya jangan lupa!

[SELAMAT MEMBACA]

Vara sudah gemetaran "I-ibu mu sudah mati!" Kata Vara sedikit berteriak untuk melawan rasa takut nya. Sungguh aura nya sangat kuat, pikir Vara

"Pfth hahahaha!" Elle tertawa terbahak-bahak, Vara merasa heran dengan cucu nya, memang ada yang lucu? Pikir Vara.

Eh sejak kapan ia mengakui Elle sebagai cucu nya?

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Arnold mewakili yang lain nya.

"Tidak." Singkat Elle

"Udah ah capek! dadah aktor aktor ku tersayang, lanjut kan besok saja. Gue mau bocan, alias bobo cantik!" Elle kembali melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti.

Tingkah laku Elle menimbulkan tanda tanya besar di kepala mereka.

Elle kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga dengan semua barang belanjaan yang Elle bawa. Sampai di kamar Elle langsung menaruh semua belanjaannya di atas sofa. Elle membuka salah satu paper bag yang di dalam nya terdapat ponsel dan MacBook.

Elle juga mengambil ponsel lamanya yang ada di tas. Elle membuka box iPhone barunya lalu mengambil Ponselnya.

Elle memindahkan kartu sim yang ada di ponsel lamanya, ke ponsel barunya. Elle mencharge Ponsel baru gue lalu menghidupkan nya. Tidak buruk .

Elle kembali menaruh nya setelah selesai dengan memperbaiki ponselnya, Elle lalu membuka buka paper bag lain nya yang berisi baju. Elle membawa semua paper bag yang berisi baju ke dalam walk in closet tempat semua baju Elle tersimpan.

Elle mengambil semua baju yang ada di lemari lalu menaruh nya di sebuah tas kresek hitam yang udah Elle siapkan. "Ah mungkin besok gue minta tolong aja sama Bi Idah buat di bagiin ke orang yang kurang mampu, atau gue bakar aja?" Elle menggeleng lalu mengambil paper bag nya di atas meja.

Setelah semua baju tertata rapi di lemarinya Ia keluar dari walk in closet. Elle mengedarkan pandangan ke seluruh kamarnya. Ia kembali masuk ke walk in closet nya untuk mengambil satu set pakaian santai yang akan ia pake malam ini.

Elle masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selama 15 menit Elle mandi, Ia keluar dengan pakaian santai melekat di tubuhnya. Elle melihat ke arah kasur mengernyit heran. Ada seorang gadis yang duduk di kasur nya.

"Lo ngapain disini anak pungut?" Tanya Elle heran.

Gadis itu menatap Elle dengan tajam namun itu tidak membuat seorang Elle takut. Elle hanya terkekeh kecil. "Eh anak pungut gue gak bakal takut sama lo hanya dengan tatapan mata lo yang tajam itu! Eh enggak deh itu gak cocok di katakan tajam, menurut gue itu tatapan lo kayak tikus kejepit resleting." Elle kembali tertawa.

Gadis itu - Anne kembali menatap Elle dengan tajam, di mata nya tersirat amarah dan kebencian yang sangat pekat. "Lo jangan coba coba deketin kak Atlanta sama kak Aleandra dia itu punya gue!" Sentak Anne marah.

Elle yang belum selesai tertawa pun kembali tertawa ngakak saat mendengar kata kata yang keluar dari mulut Anne. "Aduhh Hahahaha! Bentar bentar ketawa gue gak kelar kelar nih Hahahahaha! Samakit perut gue hahaha!" Elle berusaha menghentikan tawanya. Ia mengusap air mata nya yang menetes di ujung matanya karena tertawa tadi.

Elle sudah memberhentikan tawanya di gantikan dengan senyum seringai tercetak di bibir merah muda alaminya. "Ternyata lo itu seorang gadis bermuka dua ya! Ralat mungkin bukan gadis lagi tapi udah jadi wanita."

"Heh denger nih baik baik gue gak butuh mereka berdua! Dan gue gak akan dekat deket mereka lagi. Gue cuma butuh Opa Arsha disisi gue buat dukung gue. Dan elo pasti nya gak bakal bisa dapatin simpati dari nya!" Lanjut Elle dengan muka yang mulai serius. Anne mengepalkan tangan nya kuat sembari menatap Elle tajam.

"Kalau sampe gue denger lo bilang sesuatu ke bokap atau siapapun itu gue bakal bunuh lo detik itu juga paham!" Lanjut nya lagi dengan ancaman.

Elle mendorong Anne keluar dari kamar nya. "Camkan baik-baik peringatan gue tadi!"

Brak

Setelah menutup pintu dengan keras, Elle naik ke kasur untuk merebahkan dirinya. "Huh apaan coba ganggu ketenangan gue aja" Elle memejamkan matanya, ia pun pergi ke alam mimpi.

***

Pagi hari nya Elle di bangun kan karena deringan ponsel yang menggema. Ia mengambil ponsel nya tanpa melihat siapa yang nelpon, Ia menggeser tanda hijau untuk mengangkat panggilan.

"Nona--"

"Lo siapa sih ganggu gue tidur aja!"

"Maafkan saya Nona, saya mau menyampaikan kasur yang anda pesan sudah sampai di depan rumah anda."

Elle terbangun dengan muka bantalnya yang sialnya itu tetap saja cantik. Ia berlari keluar. "Pak maafkan saya sudah membentak anda tadi!" kata Elle kepada orang yang mengantar kasurnya.

"Itu wajar saja Nona, Nona kan baru bangun." Kata orang itu sembari tersenyum. Elle menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ah iya Pak bisa bantu bawa ke dalam gak Pak?" Tanya Elle

"Bisa Nona bisa!" kata salah satu orang. mereka berempat segera mengangkat kasur yang di beli Elle untuk di bawa masuk.

"Ayo Pak masuk!"

Setelah kasuritu ada di dalam. Tepat nya di ruang tamu " Makasih ya pak!"

"Iya Nona, kami izin undur diri." orang orang itu pergi.

"Terus ini cara gue ngeluarin barang barang yang ada di dalam kamar gimana? Gue sewa cleaning servis aja atau gimana woi, gue bingung" monolog Elle pada dirinya sendiri.

"Jangan kamu buang buang duit tau!, mending suruh pekerja di rumah ini. Terdengar suara lembut dari samping Elle. Ia melihat ke samping nya. Elle melotot melihat kedatangan seseorang di samping nya.

"Ell kok lo bisa disini? Lo ngagetin tau," tanya Elle dengan wajah kesal.

"Bisa dong, aku kan udah jadi hantu hahaha!" Canda Elle asli dengan disusul kekehan.

---TBC---

Thank u
Di part selanjutnya nya ya

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang