Tiga puluh: Cewek mah gitu

1.9K 117 7
                                    

DUARR

AKU COMBEK

***

07.45 Am

Pagi ini di hari libur yang sangat cerah, Elle dan Aksa sudah berada di taman milik keluarga Arshavara, Mereka duduk berdampingan sambil meminum susu dengan kemasan plastik. Mereka berdua sibuk dengan ponsel masing masing.

hingga..

Elle tersenyum jail ketika mendapatkan pikiran jail nya untuk mengerjai Aksa. Dengan cepat Elle meremas susu kemasan yang ada di mulut Aksa, tetapi tidak berhasil. Aksa melirik Elle aneh, "Lo ngapain?"

sesaat setelah seperkian detik, Aksa baru menyadari apa yang di lakukan oleh Elle. Aksa kemudian membalas apa yang di lakukan oleh Elle tadi.

AKSAAAA... hahahaha..

Aksa berhasil membuat wajah Elle dikotori dengan susu. Aksa tertawa terbahak bahak melihat wajah dan badan Elle yang sudah di penuhi oleh tumpahan susu.

Karena merasa tidak terima, Elle dengan cepat mengambil selang air di samping bawah nya, yang kebetulan terdapat keran. Tanpa pikir panjang Elle mengarahkan selang kewajah Aksa, "Nih rasain balasan gue," Elle terus menyemprotkan air kearah Aksa.

Terjadi lah aksi semprot semprotan air di taman itu dengan tawa yang ceria, "Aduh berhenti Rea, hahahaha!"

"Basah Rea, berhenti hahahah!"

Tanpa mereka sadari, ada seorang perempuan yang melihat kebersamaan mereka dari dalam rumah. Perempuan itu mengepalkan tangan nya, lalu pergi dari sana.

"Sa, masuk yuk," ajak Elle

"Ayo." Aksa menggandeng tangan Elle.

***

Siang sekitar pukul 13.02 Elle turun ke ruang keluarga disana ada keluarga Arshavara dan teman teman Elle. Elle duduk di sebelah Aksa dengan tangan bergelayut di lengan kiri Aksa.

"Sa, jalan-jalan yuk, bosan di rumah."

"Jalan-jalan kemana hm?"

"Terserah, yang penting jalan-jalan," jawab Elle enteng dengan masih memeluk lengan Aksa.

"Cewek mah gitu, giliran di tanya kemana, mau apa, makan apa, jawaban nya pasti terserah," Ucap Satya dengan muka malasnya.

"Tau tuh, semua cewek sama aja!" Ucap Askar ikut ikutan.

"Sama pala lo! Eh bang, Di dunia ini gak ada yang sama kecuali kembar tau, bahkan kembar mungkin saja gak ada sama nya, mereka punya kepribadian masing masing!" balas Elle sok bijak

"Sok bijak lo!" Ejek Lanon

"Kenyataan,"

Elle beralih menatap ke arah Arsha, "Opa! Elle izin jalan jalan sama Aksa ya?"

Arsha mengalihkan pandangan nya dari koran, lalu menatap ke arah Elle. "Iya, Sa jaga cucu ku baik baik, awas kalau sampe lecet!" Kata Arsha menatap ke arah Aksa, dengan tangan yang bergerak ke kanan dan kiri di depan leher, pertanda ancaman.

"Santai kali! Tanpa Opa suruh Elle aman sama aku!" Balas Aksa malas.

"Bagus," Arsha kembali membaca koran nya.

"Lo pada mau ikut atau kembali ke markas?" tanya Elle pada teman teman nya.

"Kita kembali ke markas aja gimana guys?" Tanya Derry kepada teman temannya untuk meminta pendapat.

"Iya kita kembali ke markas aja, sekalian mau tidur siang!" jawab mereka serempak

"Oh yaudah, ayo Sa kita berangkat,"

"Gak, ganti baju Lo dulu!"

Elle melihat ke arah pakaian nya, Elle mengernyitkan dahi nya heran, perasaan gak ada yang salah sama baju nya, kenapa disuruh ganti baju? "Emang kenapa dengan baju ini?" tanya Elle Heran

"Tuh liat celana kamu, masak pake celana pendek?" kesal Aksa.

"Ya kan gak papa," jawab Elle santai

"Yi kin gik pipi,"

"Lo kenapa sih Sa?" heran Elly

"Yi kin gik pipi,"

"Ganti pakaian atau gak jadi berangkat?" tanya Aksa dingin

"Ishh, iya iya, ini mau ganti Aksa sayang," Dengan berat hati, Elle kembali naik ke kamarnya dengan menghentak hentakan kaki nya.

10 menit kemudian..

Elle kembali ke ruang keluarga, "Nah gini kan lebih baik," ucap Aksa, merangkul pundak Elle.

"Nyenyenye!" Elle menurunkan tangan Aksa dari pundak nya.

"Ayok, jadi jalan gak sih?," Elle masih menekuk wajah nya, karena masih kesal dengan cowok itu.

Karena gemas Aksa mengacak ngacak rambut Elle, "Jangan ditekuk gitu wajahnya, hahaha" Kata Aksa gemas, diiringi dengan kekehan kecil.

"Yaudah ayo jalan," Aksa menggandeng tangan Elle.

"Opa, Kita pamit dulu ya," Aksa dan Elle keluar dari ruang keluarga menuju garasi.

Diikuti dengan teman-teman mereka, mereka semua berpamitan untuk kembali ke markas untuk beristirahat. Setelah kepergian mereka, hanya tersisa Arnold, Arsha, Vara, Atlanta, Aleandra, dan juga Anne.

"Pah, kenapa papah membiarkan Elle seperti itu? kayak kurang ajaran saja!" ucap Arnold membuka pembicaraan.

"Bagaimana keluarga ini gak di pandang buruk coba, kalau kelakuan anggota keluarga nya saja seperti itu!" tambah Arnold.

Arsha mengalihkan pandangan dari koran, menatap Arnold sekilas, lalu tertawa kecil. "Arnold, saya tidak pernah membiarkan cucu saya tidak memiliki sopan santun seperti ayah nya, dan darimana kamu mengklaim bahwa Elle, cucu saya tidak punya sopan santun?"

"Apakah kamu tidak terima hanya karena cucu saya tidak berpamitan kepada mu?"

Arnold bungkam, Arnold mencerna semua kata yang terlontar dari mulut ayah nya. "Benar, seharusnya papah menyuruhnya berpamitan kepadaku, papah tidak mau menyuruh Elle berpamitan kepadaku karena papah ingin merusak hubungan antara aku dan Elle kan?"

"Arnold, Kamu masih belum mengerti juga, dari hal apa yang telah terjadi dari kemarin kemarin?"

"Arnold, kamu itu sudah menyandang gelar sebagai kepala keluarga disini, seharusnya kamu bijak dalam segala hal, dan sekarang kamu belum juga mengerti apa yang saya katakan dari tadi," Arsha menghela nafas panjang.

"Jangan, mentang-mentang Elle tidak mau berpamitan kepada mu, kamu mengklaim bahwa itu saya yang menyuruh nya. Saya tidak pernah berpikir ingin menjauhkan kalian berdua, tapi anak mu sendiri lah yang ingin menjauhi mu!" Tukas Arsha.

"Apakah kamu ingat tentang apa yang dikatakan Elle saat sebelum dia pingsan 3 minggu lalu? dan ya, itu adalah pelukan terakhir nya untuk mu! karena seperti yang dia katakan, Ia akan kembali bukan sebagai Elle yang lugu, pendiam, culun, melainkan Elle akan kembali sebagai Elle yang berhati batu, tidak peduli akan sekitarnya."

"Dan ya, dia sudah mewujudkan kata kata terakhir nya, sekarang dia bukan lah dia yang dulu, dia sudah berubah, kamu tau karena apa dia ingin berubah? Ya, dia ingin membalaskan dendam nya kepada orang yang pernah mengusik nya dulu. Baik itu keluarga maupun orang lain, dia tidak pandang bulu. Saya harap kau mengerti apa yang saya ucapkan Arnold, jangan menuduh saya yang ingin menjauhkan mu dari anak mu sendiri, saya tidak pernah mempunyai niat buruk seperti itu." Arsha menepuk bahu Arnold, lalu pergi dari ruang keluarga.

"Mah, apa mamah mengerti apa yang papah bilang tadi? Elle ingin menjauhiku karena kemauan dia sendiri? tapi kenapa mah?" bingung Arnold.

****

aim kombek, maapin baru up, hehe






A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang