Dua belas : Renovasi kamar.

3.3K 210 7
                                    

Kalian ngerasa gak kalo cerita aku jadi nyambung kemana mana?
Ga tau deh ah, tinggal kan jejak vote nya ya!

Yaudah ya, nanti pas end bakal aku revisi

.
.
.
Happy Reading

"Opa! Itu bukan aku yang bicara, tapi Elle yang asli."

"Lalu dimana jiwanya sekarang?" Arsha

"Opa terlambat, Elle sudah tidak ada sejak saat tubuh yang Aku tempati ini ruruh di pelukan Opa" Elle tak kuasa menahan kesedihannya melihat Arsha begitu bersedih karena kehilangan cucunya.

"Opa! Aku cuma bilang ini sama Opa. Karena aku akan membalaskan dendam Elle kepada semua orang yang telah mengusiknya termasuk itu keluarga nya sendiri terkecuali Opa, Aku tau Opa tidak pernah ikut ikutan membenci Elle tapi Opa, sekali lagi aku bertanya, apa Opa mau menerima aku sebagai cucu Opa sekarang? Apa Opa izinkan aku melakukan pembalasan itu?" Mata Elle berkilat tajam saat mengatakan itu, jujur Elle sangat tidak menyukai seseorang yang suka merendahkan orang karena tahta nya lebih tinggi apalagi jika itu orang bermuka dua Anne contohnya.

"Iya karena kamu menempati tubuh cucu saya, dan soal dendam saya akan ikut serta dalam pembalasan itu karena mereka telah membuat cucu saya pergi dari dunia ini!" Dengan mata tajam yang menusuk.

Aku sudah punya satu pendukung.

"Opa bahas ini nanti lagi ya. Aku mau bersihin kamar ini dulu. Ini sangat menjijikkan!" Elle mengernyitkan dahi nya jijik.

"Opa bisa kan menyuruh orang buat renovasi kamar aku?" Tanya Elle dengan puppy eyes andalannya.

"Hahahaha! Baiklah saya akan menyuruh beberapa pekerja buat renovasi kamar kamu." Arsha mengacak-acak rambut Elle dengan gemas.

"Ayo Opa! Sekarang telepon beberapa orang buat renovasi kamar aku, nanti malam udah harus selesai karena aku akan langsung menata barang barang baru yang aku beli kemarin, bisa kan Opa? Harus bisa ya Opa!" setelah mengatakan itu Elle keluar dari kamarnya meninggalkan Arsha sendirian.

Arsha segera menelepon beberapa pekerja untuk merenovasi kamar cucunya, lalu tak lama datang sekitar 10 pekerja ke kamar Elle. Arsha mengintruksikan para pekerja mulai dari pengeluaran barang barang, mencat dinding yang di ingin kan Elle, menambahkan beberapa pinggiran kayu menambahkan tirai dan lain lain.

Semua itu berlangsung selama 8 jam tepatnya sekarang sudah malam menunjukan pukul 9 malam. Elle sudah kembali ke kamarnya, ia melihat sekeliling dengan mata yang berbinar.

"Woah padahal aku cuma bercanda buat bisa selesaiin malam ini. Eh beneran di selesaiin ternyata," Arsha hanya mengacak acak rambut Elle. Elle memeluk Arsha.

"Thank you untuk semuanya opa!" Ucap Elle dengan tulus.

Arsha membalas pelukan Elle, "Apapun untuk cucu kesayangan Opa!" Arsha tersenyum bahagia, hatinya seperti menghangat. Arsha kemudian kembali menyuruh para pekerja buat memindahkan semua barang barang lama yang sudah tidak terpakai kedalam gudang.

Setelah Arsha keluar dari kamar Elle menutup pintu kamarnya, Ia menghempas tubuh nya ke kasur lalu menatap langit langit kamar nya. "Hah akhirnya gue bisa tidur nyenyak juga,"

Elle bangkit dari tempat tidur Ia kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tak berselang lama Elle kembali dengan pakaian tidur yang melekat pada diri nya. Elle mulai memejamkan matanya untuk menuju ke alam mimpi.

****

Pagi hari Elle sudah rapi dengan seragam sekolah nya. Elle memutuskan untuk sekolah hari ini karena tidak baik menjadi orang yang pemalas. Elle memakai seragam yang pas di tubuhnya rok yang pas di atas lutut dan baju yang tidak kebesaran seperti yang Elle pakai sebelum nya. Elle juga memakai celana legging karena Ia akan menaiki motor saat ke sekolah.

Elle memakai Hoodie nya dan mengambil ponsel serta tas nya, Ia menggendong tas nya di pundak kanan. Elle keluar dari kamar lalu pergi keruang makan untuk sarapan.

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara sepatu bertabrakan dengan lantai marmer, di suasana yang hening membuat suara itu menggema. Semua orang yang ada di meja makan mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk ruang makan, disana terdapat Elle berdiri dengan rambut di gerai, memakai legging, memakai hoodie dengan tas di gendong di sebelah kiri nya.

Membuat Elle terkesan seperti bad girl . Elle melipat tangan nya di depan dada.

"Pagi Opa!" sapa Elle kepada Arsha lalu mengecup pipi kiri Arsha. Tanpa memperdulikan tatapan semua orang terhadap nya.

"Pagi juga Elle, duduk lah." Pinta Arsha.

"Kenapa lo hanya menyapa Opa?" Tanya Atlanta tak suka.

"Lalu apa masalah nya? Itu kan terserah gue, lagi pula kalo gue nyapa juga gak akan ada yang balaskan? Ngapain gue buang buang waktu buat hal yang gak penting!" Balas Elle, tanpa menatap Atlanta, kalimat yang terlontar dari mulut Elle cukup membuat semua orang bungkam, memang benar apa ada nya.

"Sudahlah! Elle cepat makan nanti kamu telat sekolahnya!" pinta Arsha. Elle segera memakan. Elle mengangguk dan mulai memakan sarapannya di ikuti oleh yang lain.

"Gue gak bisa nganter lo, gue mau nganter Anne sekolah!" Ucap Aleandra memulai pembicaraan setelah makan.

Elle terkekeh geli, hei! Siapa coba yang mau di anter emang gak liat apa stylenya udah pake legging buat bisa naik motor, Elle heran dengan pemikiran duo A itu. "Gue juga gak minta buat di anterin sama lo!"

Elle kemudian mendekati tempat duduk Arsha "Opa! Aku sekolah dulu ya," Elle keluar dari ruang makan setelah menyalimi tangan Arsha.

Di ikuti dengan duo A dan Anne. Elle pergi ke garasi untuk menaiki motornya, Ia menggulung rambutnya lalu memakai helm full face. Elle memanaskan motornya.

Brum brum brum

Tak luput dari pandangan mereka bertiga, Elle sama sekali tidak peduli Ia mulai menancap gas meninggalkan pekarangan rumah. Atlanta, Aleandra, dan Anne juga segera berangkat.

Elle menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi ia menyalip nyalip kendaraan dengan lihai, tanpa memperdulikan umpatan umpatan pengendara lain nya. 20 menit perjalanan, Elle sampai di sebuah sekolah dengan gedung tingkat 3 di setiap sisinya SMA Lintang Permana sekolah terbaik di Jakarta.

---TBC---

Hai gimana kabar nya? Semoga baik ya author ingin kalian baik baik aja disana ya para Readers

Kita ketemu lagi di chapter selanjutnya
Semoga suka

Kasih jejak vote dong biar author tambah semangat buat lanjutin ceritanya
Dadah kita ketemu di part selanjutnya
See you all




















A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang