Sepuluh : Pamit

3.4K 225 6
                                    

Seperti biasa, follow sebelum membaca thank you.

.
.
.
Happy Reading

"Bisa dong kan aku udah jadi hantu hahaha!"

"Terserah lo deh."

"Elle kamu berbicara sama siapa?" Elle kembali melihat kedepan dengan mata membulat karena terkejut. Ia melirik ke samping masih ada Elle asli berdiri dengan anggun.

Di depan Elle sudah ada Arnold yang menatap nya dengan mata memincing curiga. "Enggak! Saya gak ada ngomong."

Arnold semakin mendekat ke arah Elle. Lalu terdengar suara tamparan cukup keras yang dilayangkan kepada Elle oleh Arnold.

Plakk

Elle asli yang masih di sana tentu saja terkejut dengan perlakuan papanya ke pada badan yang di tempati Rea. Ia menata ke arah Elle "Rea, izin kan aku memasuki tubuhku untuk terakhir kalinya. Aku ingin mangatakan sesuatu kepada papa." Elle menatap ke samping nya.

Ell apa lo gak bisa kembali ke tubuh lo? Gue muak dengan ini semua, lebih baik gue pergi ke alam baka dari pada tinggal disini ' batin Elle berharap Elle asli bisa mendengar nya.

"Aku nggak bisa kembali lagi Re. Jiwa aku udah mati, aku cuma bisa masuk sementara, itu pun cuma sekali ini udah waktunya aku pergi dari sini tapi sebelum itu izinkan aku masuk ke tubuhku sekali aja." jawab Elle asli masih dengan senyumannya, menatap Elle dengan pandangan teduh.

"Banyak jiwa lain yang ingin menempati tubuhku, tapi aku tidak mau karena aku udah punya pilihannya dan aku milih kamu buat ambil tubuh aku karena aku yakin kamu bisa menyelesaikan semua nya." Sambung Elle

Kenapa harus gue? Kan banyak jiwa lain yang karakter nya mirip gue.

Elle tersenyum lalu menggeleng. "Enggak. Ini sudah takdir kita tidak bisa mengubah takdir kecuali kita mengikuti alurnya." balas Elle

Terserah lo aja ' Batin Rea kesal.

Elle asli kemudian memposisikan dirinya di belakang tubuh nya. Ia kemudian masuk ke tubuhnya melalui tengkuk menimbulkan getaran dari tubuh Elle. Jiwa Rea kemudian keluar dari tubuh Elle.

Elle memegang pipinya yang habis di tampar oleh Arnold, Elle menatap Arnold. Sangat kentara di matanya terlihat kekecewaan yang sangat besar. "Papa kenapa nampar aku?" Tanya Elle bergetar dengan berlinang air mata.

Rea melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Muak itu lah yang ada di pikiran nya. Elle sangat lah tak menyukai perempuan seperti itu.

"Kamu apakan Anne kemarin malam hah?!" Bentak Arnold

Elle menggeleng lalu tersenyum. Arnold terpaku dengan senyuman itu, "Tidak, aku tidak tau! Papa, Aku ingin papa lupakan itu sebentar!. Aku cuma mau bilang makasih untuk semuanya, sekarang aku akan pergi dari papa. Tidak akan ada Elle yang manja sama papa tidak akan ada Elle yang haus akan kasih sayang papa sama anggota keluarga yang lain, dan tidak akan ada Elle yang lemah." Elle tersenyum

"Apa maksudmu?" Tanya Arnold menurunkan nada nya. Sungguh Arnold heran dengan sikap putri nya, ia merasa akan terjadi hal besar suatu saat nanti tapi ia tidak tau itu apa.

Elle tidak menanggapi ucapan Arnold, ia kembali melanjutkan kata katanya yang sempat terhenti. "Sekarang hanya akan ada Elle yang berhati batu, hanya akan ada Elle yang suka membantah, hanya kan ada Elle yang akan marah ketika ia di ganggu, sekali pun itu keluarga nya sendiri ia tak akan pandang bulu." Kata kata itu sukses membuat Arnold dan semua yang ada di sana - Vara, Arsha, Atlanta, Aleandra menegang sesaat, Anne? Entah kemana ia.

Bangsat si Elle kalo ngomong di faktain banget anjing, hati gue jadi tersentil ' batin Charlie tersenyum masam.

Ells tentu mendengar itu tidak memperdulikan nya. "Papa izin kan aku memeluk mu sekali saja," tanpa menunggu jawaban dari Arnold, Elle langsung menerjang tubuh Arnold. Selama lima menit Elle memeluk Arnold namun sama sekali tak ada balasan dari nya Elle melepas pelukan nya.

Elle maju mendekati Oma Vara, Ia menatap Vara Ia tersenyum. "Oma, aku menyayangimu!" Elle memeluk Vara dengan erat. Elle melepas pelukannya.

Elle melakukan hal yang sama ke pada kedua abang nya. Terakhir Elle berjalan ke tempat Arsha. Elle memeluk Arsha dengan erat. "Opa! aku menyayangimu lebih dari apapun, dan sampai kapanpun aku tetap menyayangi mu karena aku tau Opa tidak membenci ku seperti yang lain nya. Aku harap Opa mau membantu Elle suatu saat Elle perlu bantuan Opa!" Kata Elle di sela sela pelukannya. Arsha membalas pelukan Elle.

Pelukan Elle mulai melemah, membuat Arsha khawatir dengan keadaan cucunya. Ia melihat ke arah Elle dan benar saja Elle pingsan dalam pelukan nya. "Arnold! Tolong bawa cucu ku ke dalam kamar nya, ini perintah jangan membantah!"

Arnold segera menggendong putrinya menuju ke arah kamar. Disusul dengan yang lain nya.

Di sisi lain

"Gimana udah selesai drama nya?" Tanya Rea bersidekap dada. Jujur saja ia masih kesal dengan Elle, ngapain coba milih dia padahal kan banyak yang mau.

"Udah kok, sekarang kamu kembali ya!" pinta Elle

"Agh kenapa sih harus gue? Gue gak suka sama mereka." Kesal Charlie

"Suka enggak suka, kamu harus tetap kembali karena ini adalah takdir yang di kasih ke kamu. Aku yakin suatu saat kamu akan menemukan kebahagiaan kamu. Dulu aku udah pernah bilang sama kamu, kamu bebas melakukan apa saja dengan tubuh aku. Dengan kamu ada di tubuh aku itu tidak akan berpengaruh dengan apa yang ingin kamu lakukan, sekarang kamu mau kembali ya." Jelas Elle dengan tegas di susul dengan senyuman lebar nya yang manis.

Rea mengorek kuping nya. "Ya ya ya, tapi gimana cara gue masuk ke dalam tubuh lo lagi?"

"Kamu tinggal tidur di atas tubuh aku, ralat bukan tubuh ku lagi tapi tubuh kamu, dan jiwa mu akan masuk dengan sendirinya ke dalam." kata Elle

"Oke!" Final Rea

"Selamat tinggal" setelah Elle mengucapkan itu, terdapat cahaya terang yang menyerap jiwa Elle, semua itu tak luput dari pandangan Rea.

Setelah cahaya itu menelan jiwa Elle, cahaya itu pun hilang. Seperti tak ada yang terjadi.

Rea kemudian masuk kedalam kamar nya untuk melihat keadaan tubuh nya. Ia menatap semua orang dengan prihatin. "Miris banget ck ck ck," Rea menggeleng gelengkan kepalanya.

"Ini kenapa tangan nya dingin? Arnold cepat panggilkan dokter!" di wajah Arsha sangat terlihat jelas kekhawatiran yang besar. Tanpa membantah Arnold segera menelepon dokter, jujur saja ia juga khawatir dengan putrinya.

Rea segera melakukan apa yang disuruh oleh Elle tadi. Seperti di serap jiwa Elle sudah masuk ke dalam tubuh nya.

---TBC---

Hai hai hai kita ketemu lagi, gimana chapter ini semoga kalian suka ya.
Gimana kabar kalian? Semoga baik baik aja ya

See you
Bertemu lagi di chapter selanjutnya..

1000 kata..

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang