Lima belas : Cuih Drama!

2.9K 213 15
                                    

Sebelum membaca tolong tinggalkan jejak vote karena itu gratis.

.
.
.
Happy Reading

Di waktu yang sama, juga di kantin yang sama terdapat enam pemuda dengan satu perempuan sedang duduk di pojok kantin tak jauh dengan tempat Elle dan teman temannya - mereka inti Drunk Gang dengan Anne yang selalu menempel dengan mereka.

Mereka semua kecuali Anne menatap Elle dengan rumit, banyak pertanyaan yang bersarang di kepala mereka. Tanpa memperdulikan Anne yang asik berceloteh di samping mereka.

Anne mengepalkan tangannya di bawah meja tanpa mereka semua sadari. Terlihat dari sorot matanya memperlihatkan kebencian yang sangat pekat. Elle gue bakal bikin lo sengsara bahkan sampai mati! gara gara lo semua rencana gue jadi hancur. Itulah yang ada dalam benak Anne.

Anne cepat cepat mengubah raut wajah nya menjadi polos nan lugu.

"Ale dia beneran Elle?" Tanya Kansa

"Iya kak, dia Elle," Bukan Aleandra yang menjawab namun Anne. Anne melihat ke arah di mana Elle duduk lalu tersenyum polos menatap Kansa.

"Dia cantik banget sekarang, t-tapi sikap dia berubah s-sekarang dia jadi kasar. Dua hari yang lalu dia juga sempat ngancem aku, bakal bunuh aku k-kalo aku berani bilang sesuatu k-kekalian semua." Anne mengeluarkan air matanya.

Kansa mengernyitkan dahi nya heran. "Gue nanyain Elle sama Aleandra, bukan nyuruh lo bercerita!" Balas Kansa kesal. Satu kata yang menggambarkan perasaan Kansa saat ini, muak.

Jika dia bukan menyandang sebagai adik dari sahabat nya udah dia bunuh saat ini juga. Kansa memang sangat tidak menyukai perempuan seperti Anne, ia juga sudah mengetahui sifat asli dari Anne namun ia hanya diam.

Untuk apa bicara jika tidak ada yang mendengar? Lebih baik diam. Anne semakin terisak karena mendengar ucapan Kansa. "K-kakak kok gitu sama aku?! hiks."

"Kok lo gitu sih sama adek gue?!" Marah Atlanta. Atlanta mendekati Anne lalu memeluk nya.

"Adek? Lo lebih anggep dia ke banding Elle yang notabenya adek kandung lo sendiri?!" Kansa berdiri menatap Atlanta tak percaya.

"Dia bukan adek gue Kansa! Berapa kali gue harus bilang?!" Atlanta menaikan nada bicara nya. Sampai sampai urat di leher laki-laki itu menonjol.

"Agh! Muak gue muak! Terserah lo aja, gue peringati lebih baik lo sadar sekarang karena penyesalan akan selalu datang di akhir!" Kansa kemudian pergi meninggalkan meja itu tanpa memperdulikan teriakan teman teman nya.

***

"Cuih drama!"

"Siapa yang drama Ell?" Tanya Kefan. Sedari tadi Elle tersenyum sendiri lalu tertawa sendiri, membuat kelima pemuda yang satu meja dengan nya menjadi heran.

Elle menatap Kefan sekilas lalu kembali fokus ke depan. "Tuh di pojok." Elle mengkode dengan mata.

Kefan dkk mengikuti arah pandang Elle. "Bukan nya itu inti drunk gang?" Tanya Lian bingung.

"Ya."

"Si Anne ngapain nangis?" Tanya Dava

"Makanya gue bilang drama goblok!" Elle melipat tangan nya di depan dada menatap Dava julid.

Dava nyengir, "Emang dia ngapain nangis nangis gitu?"

Elle mengedikkan bahunya acuh lalu menjawab, "Gue gak tau, tapi yang pasti itu ada hubungannya sama gue."

"Kok lo bisa tau?" Kefan menatap Elle heran. Perasaan pembicaraan di meja mereka enggak kedengaran sampai sini kok dia bisa tau ada hubungannya dengan dia? Pikir Kefan.

Elle kembali mengedikkan bahunya acuh lalu berdiri. "Ell lo mau kemana?" Lian ikut berdiri begitu juga diikuti dengan yang lain.

"Kelas." sahut Elle singkat lalu pergi meninggalkan mereka.

Mereka menatap satu sama lain "Anjir kita di tinggal. Nasib jadi babu cewek cantik ya gini," gerutu Abhi.

"Ayo, liat Elle makin jauh." Lian mendahului mereka.

Mereka berlari keluar kanti untuk mengejar Elle. "ELLE TUNGGU KITA!" teriak mereka.

Mereka berlima berlari kencang mengejar Elle. Elle berhenti lalu membalikkan badan nya ketika mendengar teriakan para babu nya, Ia membulatkan matanya karena melihat mereka berlari kencang ke arahnya, Elle menggeser posisi ke samping untuk menghindari mereka.

AAAAAAA

BRUGHH

ADUHH

HAHAHAHAHA

Karena tidak dapat mengerem Kefan dan temannya semua terjatuh di lantai koridor sekolah dengan tidak elitnya. Dava yang berada paling bawah, lalu Lian, di atas Lian lagi ada Deka, dan di atas Deka ada Abhi, terakhir yang jatuh paling atas adalah Kefan.

Malu? Tentu saja! Di koridor itu masih banyak ada siswa berlalu lalang karena masih jam istirahat. Para siswa menertawakan Kefan Ddk karena posisi mereka yang sangat konyol.

Elle menatap mereka datar sambil bersandar di tembok. "Bangun babu! Nyaman banget kayaknya jatuh kayak gitu." Elle bersidekap dada.

Mereka semua segera berdiri kecuali Dava. Dava masih dengan posisi nya yang tengkurap. Kefan, Lian, Abhi, begitu juga dengan Deka berdiri menyamping di hadapan Elle
e dengan tangan di depan dan kepala menunduk. Bak seperti anak kecil yang sedang di marahi bundanya.

"Babhi, Kain Kafan, Bulan, Baka cepet bantu Papa berdiri!" Suruh Elle dengan tatapan mata tajam.

"Hah?" Mereka berempat menatap Elle cengo.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadi tontonan para siswa termasuk inti drunk gang pun menonton mereka. Para siswa melingkari mereka, seolah itu memang tontonan gratis.

"Aduh cepet bantuin papa berdiri!" Suruh Elle kembali dengan nada naik satu oktaf.

"Papa? Papa lo jatuh?" Tanya Abhi bingung.

"Agh! itu si Dava namanya papa bantuin berdiri para babu gue yang goblok!" Teriak Elle karena sudah kelewat emosi menghadapi babu babu yang sangat lemot.

Mereka berempat menutup telinga dengan kedua tangan. Walaupun masih bingung tak ayal mereka membantu dava yang kata Elle papa itu berdiri.

"Dari tadi kek."

---TBC---

Maaf ya guys aku baru bisa up karena aku lagi sibuk

Kita ketemu di part selanjutnya

861 kata..

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang