Tiga puluh tujuh : Anne itu masih polos

896 44 16
                                    


[SELAMAT MEMBACA]

****

"Tante, aku mau bilangan sesuatu"

"Kak Elle sebenarnya gak sebaik yang kalian kira, kak Elle j-jahat sama aku di rumah. B-buktinya ini wajah aku sekarang memar me-mar gini, itu semua gara gara kak Elle, dia suka lampiasin amarahnya ke aku,"

"kenapa kamu mau ikut kesini dengan Elle?"

"Karena aku mau ngasih tau kalian, biar kalian gak tertipu dengan muka cantiknya."

"Dulu juga aku pernah diancam bakal dibunuh jika A-aku bilang sama papa kelakuannya,"

"Apa?! kenapa Elle jahat banget sama lo?" terdengar suara Askar

"Hiks aku enggak tau kak, t-tapi yang pasti dia pernah bilang aku perebut semua yang dimiliki nya,"

"Padahal a-ku enggak a-ada niatan kayak gitu hiks,"

"Sabar ya Ne, nanti biar Om yang marahin Elle biar gak kayak gitu lagi sama kamu," terdengar lagi suara Arseno

"Lo jangan khawatir, karena kami ada di pihak Lo!"

"Benar kamu gak perlu takut lagi sama Elle, kita akan bantu kamu."

Elle tersenyum licik, berani sekali dia bermain main dengan seorang Adrea, Dia akan merasakan yang namanya neraka dunia, karena berani mengusik ketenangan seorang Adrea.

"Masih banyak kejutan yang menanti Lo Anne Avantie!" Desis Elle tajam, lalu menyeringai.

Elle bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, selama 15 menit lamanya, Elle keluar dengan piyama biru dongker, Elle mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk. Lalu duduk di depan meja rias.

Elle berhenti mengusap rambutnya dengan handuk itu. Lalu menatap pantulan dirinya yang ada di cermin meja rias. "Sebenarnya gue gak mau bermain sejauh ini sama Lo Ne, tapi Lo udah berani, berusaha merebut perhatian keluarga gue. Gue gak akan tinggal diam gitu aja, keluarga gue gak akan mudah percaya sama omongan Lo." Elle kembali menyeringai.

Selesai menyisir rambut, Elle turun ke lantai bawah menggunakan lift yang sama saat Ia naik tadi. Elle pergi ke ruang tamu untuk ngumpul sama yang lain. Elle duduk  disalah satu sofa, tanpa memperdulikan yang lain, Elle memainkan ponselnya.

"Elle, Bunda gak nyangka kamus setega itu sama Anne!" Ujar Elina.

"Maksud Bunda?" Heran Elle

"Kamu tega ngancem adik kamu sendiri, katanya kamu mau bunuh Anne?!" Tanya Elina.

"Kasian loh El, Anne itu masih polos," Arseno ikut membuka suara.

Elle menolehkan kepalanya ke arah Anne, Anne menunduk tidak berani menatap mata Elle, "Lo bilang apa sama mereka?"

"A-aku" Anne memilin milin ujung bajunya, tak tau haru menjawab apa.

"Gue lagi ngomong sama Lo, Lo jangan nunduk mulu dong, leher Lo patah sampai gak bisa tegak?!" Sangit Elle

"Elle jaga bicara kamu!" Marah Arseno.

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang