Jejak vote nya jangan lupa!
Happy Reading
5 jam sudah Elle gunakan hanya untuk keliling keliling mall. Kedua tangan Elle sudah penuh dengan paper bag, mulai dari isi nya skincare, dekorasi kamar, baju style baru, ponsel, dan masih banyak lagi.
"Ah capek juga keliling sendirian. mending gue pulang," Elle menenteng semua paper bag nya, Ia keluar dari mall. Elle pergi ke parkiran, mengambil kunci mobil di tas selempang nya.
Elle memasukkan barang barangnya ke bagasi mobil, Ia kemudian masuk di bagian kemudi. "Sekarang gue mau kemana lagi ya?ah iya ke showroom motor." Elle melajukan mobil nya ke showroom motor yang sering Ia datangi dulu saat masih di raga nya yang dulu.
Mobil itu berhenti di depan sebuah showroom motor, Elle turun dari mobil lalu masuk ke dalam. Elle menatap sekeliling nya "Ah ternyata gak ada yang berubah dari tempat ini."
"Permisi Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pegawai.
"Saya mau mencari motor sport Pak!"
"Baik mari saya antar ke dalam untuk melihat lihat yang anda suka Nona," Pegawai itu masuk kedalam dengan di ikuti Elle di belakang nya. Elle melihat lihat motor yang ada di sana.
Elly mendekati salah satu motor yang menurut nya menarik. " Pak, saya mau motor yang ini." Elle menunjuk motor itu.
Pegawai itu mendekati Elly."Itu harga nya berapa pak?" Tanya Elle
"Sebentar ya mbak, saya cek dulu." kata pegawai itu lalu pergi ke satu ruangan. Tak lama pegawai itu kembali.
"Itu harganya seratus dua puluh tiga juta rupiah Nona!" pegawai itu tersenyum ramah.
"Yaudah Pak, saya mau beli motor yang ini pake kartu kredit ya Pak." Putus Elle lalu mengeluarkan salah satu kartu kredit nya.
"Baik Pak tunggu sebentar." Pegawai itu mengambil kartu kredit yang di sodorkan oleh Elle.
Elle kembali berkeliling melihat lihat motor yang terpajang di sana sembari menunggu pegawai itu kembali. 5 menit menunggu akhirnya pegawai itu kembali membawa sebuah benda untuk pembayaran. ( Maaf gess ya author gatau nama nya)
"Ini Nona, silahkan masukkan pin nya!" Pegawai itu menyodorkan benda yang Ia bawa. Elle segera memasukkan sandi nya.
"Terimakasih Nona, pembayaran sudah lunas. Boleh saya minta untuk tanda tangan disini Nona?" Pegawai itu menyodorkan sebuah kertas sebagai tanda kepemilikan, dan mengembalikan kartu kredit Elle. Elle menanda tangani kertas tersebut.
"Oke. Pak antar motornya kerumah saya ya, nanti ikuti mobil saya!" Pinta Elle sambil tersenyum.
"Iya Nona, silahkan menunggu Nona, pegawai yang lain akan mengantarkannya." Elle keluar dari showroom itu lalu memasukkan mobil nya.
"Saat nya kita menggemparkan satu keluarga," gumam Elle dengan seringai an kas nya.
Tok tok tok
Elle menurunkan kaca jendela mobilnya. "Nona mobil pengantar motornya sudah saya siapkan. Ayo Nona berangkat, kami akan mengikuti dari belakang." Kata seorang pria yang Elle yakini adalah pegawai showroom itu.
Elle melirik ke belakang dan melihat sebuah mobil terbuka dengan motor sport yang Ia beli. Elle kembali menatap orang itu.
"Oke Let's go!" Elle menaikan kaca mobil nya lagi. Lalu menyalakan mesin, Elle membelokkan setirnya lalu menancap gas dengan kecepatan sedang.
Elle melirik ke spion mobil nya, di belakang mobil nya sudah ada mobil pengantar motor sport itu.
25 menit perjalanan akhirnya Elle sampai di pekarangan rumah mewah dengan dua tingkat. Kediaman Arshavara.
Elle turun dari mobil lalu menghampiri pegawai yang membawa motor yang baru ia beli. "Pak, turunin aja di halaman."
"Baik Nona!"
Dua pegawai itu segera menurunkan motor sport Elle dengan hati hati.
"Ini perlengkapan motornya Nona. Terimakasih sudah mengunjungi showroom motor kami Nona!" salah satu pegawai menyerahkan sebuah kotak kardus yang masih tersegel, Elle mengambil kotak itu dan mengangguk.
Setelah pegawai itu pergi, Elle menaiki motor nya lalu memindahkan ke dalam garasi khusus motor.
Brum brum brum
"Gagah bener motor gue." Gumam Elle sambil terkekeh geli dengan pemikiran nya.
Elle menaruh helm di atas motornya, lalu segera kembali ke dalam mobil untuk mengambil barang belanjaan nya. Elle juga memarkirkan kembali mobil Arsha, Opa nya di garasi mobil, lalu Elle masuk ke dalam rumah.
Baru saja Elle masuk sudah di sambut dengan tatapan tajam dari Arnold-papa nya. "Dari mana saja kamu? Jam 8 malam baru pulang, liat adik kamu dia aja gak kayak kamu suka keluyuran!"
Elle menatap ke arah gadis yang duduk di sofa ruang keluarga dengan malas. Ia kembali menatap Arnold tanpa rasa takut. "Mau saya keluyuran, mau saya ga pulang itu bukan urusan Anda!" Balas Elle malas setelah terdiam sejenak.
Plakk
Arnold menampar pipi Elle. "Jaga bicara kamu! Saya ini papa kamu!" Bentak Arnold murka.
Elle memegang pipi bekas tamparan Arnold, Ia memejamkan mata sebentar berusaha memendam emosi. Lalu kembali menatap Arnold sangit. "Anda berani sekali nampar pipi mulus saya!" Sentak Elle
"Kamu berani--"
"Anda pikir Saya takut? Enggak, lagi pula sejak kapan Anda mengakui saya sebagai anak?!" Potong Elle dengan masih menatap Arnold tajam. Semua ucapan yang keluar dari mulut Elle membuat Arnold bungkam
"Elle! Jaga bicara lo sama papa!" Bentak Atlanta
Elle mengalihkan pandangannya ke kakak sulungnya itu. "Lo mending diem deh gak usah ikut campur!"
Elle yang muak dengan semua drama keluarga inipun melangkahkan kaki nya ke arah anak tangga. Gue cuma pengen hidup tenang aja susah anjing! Umpat Elle dalam hati
"Dasar kamu tak tau diri, kamu sama saja dengan ibumu itu!" Ucap Vara.
Elle menghentikan langkahnya. Ia membalik kan badan, Elle menatap Vara dengan tatapan santai. Entah kenapa suasana di ruangan itu semakin suram, dengan aura intimidasi yang keluar dari Elle, membuat semua orang yang ada di sana merasa tercekik dengan auranya kecuali Arsha ia tetap tenang.
kenapa saya seperti pernah merasakan aura ini? saya merasa tak asing dengan aura ini.
"Ibu? Emang ibuku kemana Oma?" Tanya Elle dengan muka polos namun aura intimidasi tidak juga hilang.
Vara sudah gemetaran. " I-ibu mu sudah mati!" Kata Vara sedikit berteriak untuk melawan rasa takut nya.
---TBC---
Thank u
Bertemu part selanjutnya
See you17 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
A & E
Teen FictionTRANSMIGRATION STORY Adrea Sean Geovael lebih tepatnya sekarang bernama Elleta Deanevita Arshavara. Dua gadis yang berusia 17 tahun mengalami kecelakaan di hari yang sama, Elleta Deanevita Arshavara yang tidak sanggup menjalani hidup nya dan memili...