Dua puluh tujuh : di hukum

2.2K 126 10
                                    

Kawal sampai terbit ya gaiisss

.
.
.
.
Happy Reading

Elle saat ini masih berada di kantin, jam istirahat sudah selesai di gantikan dengan jam pelajaran kedua. Di kantin itu hanya ada mereka, "Perut gue kenyang," Ucap Satya lalu ambruk di kursi yang ia duduki.

"Itu Pak Botaknya kesini, aduh gimana nih," heboh Derry menunjuk nunjuk seorang guru yang menuju ke meja mereka.

"Mana mana?" tanya Satya ikut heboh.

"Santai kali," ucap Elle santai dengan tanpa menatap mereka.

"Iya nih, Santai aja kali," ucap Allano ikut ikutan.

"Kalian ini ya, bukan nya masuk kelas malah santai santai an di sini! Kamu juga Elle, kamu ini perempuan tidak baik nongkrong sama cowok apa lagi hanya kamu yang cewe," omel Pak Caya guru BK atau kerap disebut pak botak oleh murid murid nya, karena memang kepala Pak Caya itu gak ada rambut nya.

"Terserah kita lah pak!" saut mereka bersamaan.

"Bapak ngapain ngurus hidup saya?"

"Kalian ini di kasih tau malah ngeyel, dasar murid nakal!" marah Pak Caya.

"Kita nakal itu tau batasan ya Pak!" kata Elle sekaligus menyuarakan mereka semua nya.

"Nah betul, lagi pula kita gak ngapa ngapain Elle kok, buktinya Elle jadi ratu kita," kata Allano menambah nambah kan.

"Terserah kalian mau bilang apa, tapi sekarang kalian semua harus di hukum, tidak ada bantahan!" ucap Pak Caya tidak boleh di bantah.

"Hukuman nya apa Pak?" tanya Shaka

"Kalian semua hormat di depan tiang bendera sampai jam istirahat terakhir berbunyi, barisan dengan cara menyamping!" Perintah Pak Caya.

"Oke!" ucap mereka dengan kompak lalu berdiri, tanpa mengucapkan sepatah kata lagi Elle pergi meninggalkan kantin.

Sampai di halaman, mereka mengatur posisi dengan Elle yang berada di tengah tengah karena Aksa yang menyuruh nya, mereka mulai menjalani hukuman tanpa ada yang bicara.

***

Selama 2 jam lebih mereka hormat terhadap tiang bendera, akhirnya bel istirahat berbunyi.

Kringggg Kringg

Bel istirahat ke dua sudah berbunyi, Elle dkk menurunkan tangannya dengan kompak. Elle mengelap keringat yang mengucur membasahi pelipisannya.

"Lo capek? Mau gue gendong gak?" tanya Aksa perhatian.

"Iya capek, gak usah. Lo pasti capek juga jadi mending gausah," tolak Elle halus.

"Ayo ke kantin, gue mau beli minuman," ajak Elle.

"Yaudah ayo, kita juga mau beli,"

Sampai di kantin, mereka langsung duduk di salah satu meja yang kosong, banyak pasang mata yang menatap rombongan Elle karena memang sekarang jam istirahat pasti banyak yang berada di kantin, mereka semua tentu tidak memperdulikan tatapan tatapan para siswa karena menurut mereka itu sangat tidak penting.

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang