Dua puluh delapan: don't compare me to him, bitch!

2K 128 17
                                    

Ello gaiss author bekk,

.
.
.
.
Happy Reading

Di sore hari ini, Elle dan Aksa baru saja sampai di kediaman Arshavara, Aksa memarkirkan mobilnya di depan rumah, karena ia akan kembali ke markas malam nanti.

"Kamu mau tidur sore dulu gak?" tanya Elle sembari menggandeng tangan Aksa untuk ia ajak masuk.

"Enggak, nanti aku tidur di markas aja,"

"Oh,"

Di ruang keluarga sudah ada Arnold dan juga Vara yang sedang bersanti, Aksa dan Elle hanya acuh, melanjutkan perjalanan ke kamar Elle.

"Kalo baru pulang tuh biasakan salam dulu sama orang tua!" Sindir Arnold tanpa menatap Elle.

Elle dan Aksa menghentikan langkahnya, " Sa, Lo duluan aja keatas!"

"Enggak, Gue disini aja!" bantah Aksa dengan menekan kata katanya.

"Terserah!" Elle membalikkan badannya.

"Apakah itu perlu? Saya rasa tidak!" Elle melipat tangan nya di depan dada, lalu tersenyum mengejek.

"Sore Pah, Anne pulang," Anne menyalimi tangan Arnold, di ikuti dengan ke dua pria di belakang nya yang tak lain adalah Atlanta dan Aleandra.

"Lihat Anne aja bisa salam, masak kamu enggak!" Ucap Vara, ikut ikutan

"Penampilan kamu saja yang berubah sikap kamu tidak ada bedanya!" terang Arnold mencemooh.

"Don't compare me to him, bitch!" Elly menekan setiap katanya.

Elle menarik kerah baju Arnold, "Saya sudah mencoba untuk bersikap toleransi dengan anda! Namun Anda sendiri yang membuat saya berubah pikiran, jadi tunggu kejutan dari saya!" Elle melepas tarikannya lalu kembali ketempat semula dimana ia berdiri.

"Anda sudah mencari masalah dengan pacar saya. So, saya akan ikut andil dalam kejutan itu," Aksa merangkul pundak Elle, tersenyum misterius.

"Fuck you!" dengan kompak Aksa dan Elle menunjukkan jari tengah nya, lalu meludah tepat di depan Arnold.

Tanpa memperdulikan tatapan mata mereka, Elle dan Aksa naik ke kamar, karena mereka sudah berjanji akan datang ke markas jam tujuh malam.

***

Tepat pukul 7 malam, Elle dan Aksa sampai di markas Agosfer, karena memang jarak antara markas dan kediaman Arshavara cukup jauh.

Markas Agosfer yang berada di Jakarta memang cukup megah, karena letaknya di perkotaan, berbeda dengan di bandung, mereka semua memilih rumah yang terbengkalai untuk di jadikan markas, namun kalian jangan salah mengira, markas di bandung terdapat banyak jebakan hanya anggota asli Agosfer saja yang bisa masuk kedalam markas itu, itu pun tidak semua yang bisa karena jebakan yang tersembunyi.

Geng motor Agosfer memiliki markas di beberapa kota, namun Markas yang berada di Bandung adalah markas utama mereka.

Markas yang berada di Jakarta penjagaannya tidak terlalu ketat, hanya ada bodyguard yang menjaga markas itu. Elle dan Aksa masuk kedalam ruangan privat yang berada di dalam markas, disana sudah ada inti Agosfer dan juga beberapa Anggota lainnya.

"Sorry kita baru datang, tadi ada sedikit masalah," Ucap Elle, lalu duduk di sebelah Satya.

"Gapapa Re."

"Jadi, Sa Lo mau bilang apa sama kita?" Tanya salah satu anggota, Demian

"Kalian masih ingat perempuan satu satu nya yang bergabung dengan geng kita? yang akhirnya di angkat sebagai ratu di geng kita karena kecerdasan nya dan juga ke pintarnya dalam membuat strategi," Aksa memulai pembicaraan dengan merangkul Elle yang duduk di samping nya.

"Kita gak bakal pernah lupa sama Rea. Dia sudah ikut adil dalam mengembangkan Agosfer hingga Agosfer menjadi seperti saat ini, Sa." Balas Dena. Aksa mengangguk.


"

Gue sebagai Ketua Agosfer disini. Gue udah pikirin mateng mateng. Gue mau memberikan pengumuman, bahwa gelar yang dimiliki Adrea dulu akan jatuh ke tangan Elleta." Final Aksa sebelum mengikuti Elle keluar dari ruangan.


***

Elle duduk di depan teras markas, dengan alasan lantai, ia menatap langit malam yang indah dengan taburan bintang yang cantik. Elle terus menatap langit, tanpa menyadari kehadiran Aksa, yang sedari tadi duduk di samping nya.

"Lo kenapa Re?" Tanya Aksa, sembari memperhatikan Elle yang masih fokus dengan langit.

"Ah?" Elle mengalihkan pandangan nya, ke asal suara.

"Eh, Gue gapapa, Sa. Cuma pengen nyari udara segar aja," Elle memeluk lututnya, kembali menatap langit malam.

Aksa memegang pundak Elle, menatap Elle dengan intens "Adrea, tolong jujur sama gue, Lo kenapa? Gue tau kalo lo lagi ada apa apa."

Lama terdiam. Elle mulai membuka suara, "Gue gak tau Sa. Dari awal gue berada di tubuh Elle, Gue sering ngerasain perasaan yang aneh, seperti sekarang, saat semua orang sulit percaya sama gue, Gue sedih, gue gak ngerti sama perasaan gue sekarang," Elle akhirnya mengatakan semua yang mengganjal hati nya sedari tadi, Elle memeluk Aksa dengan erat, menyalurkan perasaan yang ia rasakan saat ini.


Aksa mengelus punggung Elle, "Gapapa Re. Mungkin ini karena perasaan Elle yang masih tertanam di hati nya." ucap Aksa menenangkan Elle.

Aksa melepaskan pelukan Elle, lalu kembali menatap Elle, "Lo mau pulang ke rumah ayah, atau ke rumah Opa?"

Aksa berdiri dari duduknya, dan membantu Elle berdiri.

"Gue mau pulang ke rumah Opa aja, Sa. Takut nanti Opa khawatir, tadi juga gue lupa izin sama Opa," jawab Elle sambil tersenyum hangat ke arah Aksa.

"Lalu kamu gimana, Sa? kamu mau nginep lagi di sana atau tinggal di markas?" Tanya Elle.

"Gue tinggal di apartemen Re,bukan di markas," balas Aksa gemas, sembari mengacak-acak rambut Elle.

"Ayok! Gue antar pulang," Elle mengangguk, mengikuti Aksa dari belakang.

***TBC***

Ai gaiss, maap in aku karena baru bisa up, HEHEHEHEH

di part selanjutnya akan ada yang seru nih, nantikan ya

jangan lupa untuk vote dan komen pkus follow author nya okey

see you





A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang