Tiga puluh satu : Adrea kesayangan Aksa

1.3K 68 5
                                    

Guys kalian kangen aku engga? udah berapa bulan aku ga up ya? sumpah aku sibuk banget, sampe ga sempet lanjutin ceritanya, huhu soriiii

***

Puas dengan jalan-jalan seharian mereka berdua memutuskan untuk pulang, karena hari juga sudah mulai petang.

"Sa, kita mampir ke basecamp dulu, gimana?" usul Elle.

"Ngapain?"

"Ya ngapain lagi? ngumpul lah, gue males pulang, mana liat muka mereka yang sok berkuasa itu ihhh,!" ucap Elle bergidik ngeri.

"Heh! gak boleh gitu, gitu gitu juga dia Orang tua lo,"

Elle menatap Aksa ngeri, "Gak lah! Gue gak Sudi anggep orang yang udah nyakitin Elle orang tua gue!

"Gak ada Om Arnold, Lo juga gak akan ada disini kan?" Tanya Aksa menaik turunkan alisnya.

Pertanyaan itu membuat Elle berfikir, "Iya juga ya," gumam Elle

"Ah tapikan tetep aja! Gue gak mau anggap dia! Males anggap aki aki yang gak mau percaya sama anak nya sendiri," Ucap Elle, menatap Aksa kesal.

Aksa terkekeh kecil mendengar ucapan Elle "Haha, terserah Lo aja mau anggap atau enggak,"

"Nah gitu, baru pacar gue!" Elle mencium pipi aksa sekilas lalu kembali fokus ke depan.

Aksa tiba-tiba memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan, lalu menatap Elle intens.

"Kok berhenti sih, Sa?" heran Elle

Aksa tidak menjawab, ia masih tetap menatap wajah Elle dengan intens.

"Sa, jangan gitu natapnya,"

"Kenapa?"

hanya satu kata sukses membuat bulu kuduk Elle berdiri, sepertinya Elle tau akan terjadi apa setelah nya.

Tanpa persetujuan Elle. Aksa mengecup bibir Elle, lalu kembali ke posisi semula. Elle yang merasakan bibirnya di kecup seketika melotot, kaget dengan gerakan tiba tiba dari Aksa.

Aksa kembali terkekeh geli, melihat kelakuan Elle, "Lucu!" satu kata itu terucap, membuat pipi Elle memanas, tak dapat di pungkiri bagaiman malu nya dirinya.

"Anjing!" tanpa sadar Elle mengucapkan kata itu, Ia kembali melotot ketika menyadari apa yang baru saja ia katakan.

"Heh! siapa yang nyuruh ngomong gitu?" Aksa menatap Elle tajam.

Elle menutup mulutnya dengan tangan nya, ia melirik takut takut ke arah Aksa, Elle menutup matanya, ketika mendapati Aksa sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

Bentar bentar, gue ngapain takut?

"Elle! Lo denger gue bicara gak?" Tanya Aksa halus, tatapan Aksa pun sudah mulai kembali seperti semula, tidak menatap Elle tajam lagi.

"Ha? apa?"

Aksa mendekatkan bibirnya ke telinga Elle, lalu membisikkan sesuatu "jangan ngomong gitu lagi, gak boleh!" bisik Aksa dengan suara berat, lalu mengecup telinga Elle.

"Anjirr,"

"Baru juga gue bilangin, Lo udah ngomong kasar lagi,"

"Keceplosan. Lagian Lo ngapain ngelarang gue ngomong kasar?

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang