Empat Belas : Babu Elle

3.1K 196 5
                                    

Jangan lupa vote!

.
.
.
.
Happy Reading

Jam pelajaran pertama telah usai, para siswa siswi SMA Lintang Permana berhamburan keluar dari kelas mereka masing masing, begitu juga dengan Elle. Diikuti dengan Kefan yang menyandang status menjadi babu Elle selama seminggu.

Kefan mengikuti Elld dari belakang "Ell lo benaran mau jadiin gue babu selama seminggu?"

"Kenapa? Gak terima Lo?" Elle bertanya tetap melanjutkan langkahnya.

"Gak gitu! Kurangin aja ya?" Kefan memelas pada Elle sembari menyatukan tangan nya.

"Gak!" Singkat Elle, mereka berdua sampai di kantin. Elle sama sekali tak mempedulikan kefan yang mencak mencak tak jelas di belakang nya.

Elle duduk di sebuah bangku diikuti kefan yang duduk di samping nya. "Kef, pesankan gue makan!" Pinta Elle pada Kefan yang duduk di sampingnya. Elle mengambil ponsel nya lalu memainkan nya.

"Kok Lo nyuruh gue?!" Tanya Kefan ngegas, jujur saja ia sangat lah kesal dengan Elle.

Elly mengalihkan pandangan nya dari ponsel lalu menatap Kefan. "Heh! Lo tuh jadi babu gue sekarang! Jadi Lo harus nurut. Gue pesen Nasgor sama air mineral!"

"Oh!" Kefan segera pergi memesan makanan untuk Elle dan dirinya. Tek berselang lama Kefan kembali dengan membawa nampan berisi makanan.

Kefan meletakkan nampan berisi makanan itu di depan Elle "Nih! Kalo mau makan tuh, HP ditaruh dulu."

Elle nurut, Ia menaruh ponselnya ke saku Hoodie lalu mulai menyantap makanan itu. Kefan pun sama, tanpa mereka sadari mereka menjadi pusat perhatian.

"Woi Kain Kafan!" Terdengar teriakan dari pintu kantin, Kefan memejamkan mata nya sembari menggenggam sendok yang ia pakai buat makan dengan erat.

Elle menatap Kefan lalu mengalihkan pandangannya ke asal suara. Elle melihat ada 4 orang cowok di depan pintu kantin, mereka berjalan mendekati meja yang di duduki oleh Elle dan Kefan.

"Woi Fan, kita panggil kok lo gak nyaut?" Tanya salah satu cowo.

Kefan mengulus dada nya, mencoba untuk sabar. "Kapan lo manggil gue? Gue gak ngerasa ada yang manggil."

Mereka duduk di depan Elly dan Kefan. "Ah masak sih gak denger? Perasaan gue teriak 'woi kain kafan' gitu" kata Cowo yang duduk di depan Elle.

Elle terkekeh geli mendengar ucapan cowok di depan nya Ia cukup terhibur, berbeda dengan Kefan yang sudah kesal. "Bisa gak sih kalian jangan manggil gue kain kafan? Nama gue KEFAN bukan KAIN KAFAN!" Balas Kefan ngegas.

"Lo jahat bener sih Fan? Kita kan cuma manggil lo dengan nama kesayangan," ucap cowok di depan Kefan dengan mendramatisir.

"Najis!" Sentak Kefan

"Eh Dan yang disamping Lo itu, Pacar Lo? Kenalin dong!" pinta salah satu cowok dengan muka melas. Kefan hanya memutar bola matanya malas.

"Kenalin Dia-"

"Kenalin gue Elle. Majikan temen lo!" potong Elle dengan senyum manis nya. Raut wajah Kefan terlihat semakin masam mendengar kalimat terakhir yang Elle katakan. Sedangkan teman teman Kefan cengo.

Cepat cepat mereka merubah raut wajah nya kembali, lalu memperkenalkan diri mereka masing masing.

"Kenalin gue Abhi bisa panggil sayang," Kata Abhi di hadiahi dengan geplakan keras di kepala nya.

"Salam kenal gue Lian," Lian tersenyum ke arah Elle.

"Apaan sih? Suka banget geplak kepala gue" sewot Abhi

"Lo gak usah cosplay jadi buaya dong! Kalo gak mau gue geplak!" Balas Lian tak kalah sewot.

"Diam! Gue belum kenalan jadi berantem nya hentiin dulu, kenalin neng cantik gue Dava." Seperti biasa Dava akan selalu menjadi penengah mereka.

Lian dan Abhi akan membuka suara tetapi kembali terhenti. "Eits! Udah lo berdua diem!" salah satu cowok mengangkat telapak tangannya menyuruh berhenti.

"Perkenalkan nama gue Deka ganteng, salam kenal ya neng cantik."

"Yaa" balas Elle singkat, Ia melanjutkan memakan makanan nya yang sempat tertunda.

Hening.

"By the way, gue suka gaya lo yang sekarang Ell." Ungkap Dava menatap Elle.

"Gue setuju dengan lo!" Lian menunjuk nunjuk Dava dengan muka antusias.

"Turunin tangan lo goblok!"

Elle menghentikan acara makan nya lalu menatap Dava. "Lo kenal gue?"

Teman teman Kefan kecuali Kefan saling tatap lalu tertawa sangat keras yang sukses mengundang berbagai tatapan dari para siswa di kantin itu. "Siapa sih yang gak kenal? Gosip gosip udah nyebar kali Ell" kata Deka mewakili.

"Dan di sekolah ini nggak ada yang namanya Elle kecuali elo!" imbuh Abhi.

"Tapi tergantung orang orang nya juga, mungkin ada siswa yang gak bakal ngenalin lo atau gak percaya itu lo." Saut Lian ikut ikutan.

"Ell, gue harap lo gak berubah dari segi penampilan doang, tetapi lo juga mengubah sifat lo yang mung bisa dibilang introvert." Ucap Dava

Elle mengangguk. "Gue gak akan kayak dulu lagi. Elle yang dulu saat di sakiti dia hanya dia dan sekarang.." Elle menjeda ucapan nya lalu tersenyum smirk.

"Hanya ada Elle yang akan membalas semua orang yang menyakiti nya dengan berkali kali lipat lebih sakit, camkan itu!" Lanjut Elle masih dengan senyum smirk nya.

"Ell kalo senyum jangan gitu, serem ih," ucap Lian bergidik. Elle hanya memutar bola matanya malas.

Kembali terjadi keheningan di antara mereka berenam, Abhi yang memang pada dasar nya paling aktif pun menggebrak meja, membuat semua atensi teralihkan ke arah mereka.

Abhi menyengir lebar karena mendapat plototan dari teman semejanya. "Santai brodi, gue cuma mau nanya elah mata kalian jangan kayak gitu dong."

"Eh babhi kalo mau nanya tuh mulut berbicara bukan tangan ya babhi!" Nasihat Lian sengaja memplesetkan nama Abhi.

---TBC---

Halo paredrs pareds ku (pareds = para Readers)
Makasih ya buat yang udah mau nunggu cerita aku

Bertemu di chapter selanjutnya

Revisi 17 April 2023



A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang