68 - JATUH CINTA LAGI ?

589 118 128
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Siapa tuh yang jatuh cinta lagi? 😌


Selamat membaca! 💜

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

***

Semester yang baru sudah berjalan satu setengah minggu dan tampaknya sudah cukup melelahkan. Dapat dibuktikan dengan wajah Betha yang sudah tidak cerah lagi di jam terakhir ini. Untungnya bel sekolah terasa lebih cepat berbunyi karena jam terakhir adalah Biologi.

"Tha, pinjam catatan Sejarah, dong." Tarissa setengah memohon sambil menunjukkan cengiran kudanya.

Betha melirik Tarissa, mengalihkan perhatiannya dari buku-buku yang sedang ia rapikan di dalam tas sejenak. Tanpa banyak kata, Betha menarik sebuah buku tulis dengan sampul biru lalu menyerahkannya pada Tarissa.

"Yey, terima kasih!" sorak Tarissa senang.

Masih tidak ada balasan dari Betha. Tarissa mengangkat kedua bahunya pertanda memaklumi perlakuan Betha. "Lo mau tunggu gue nyalin seperti biasanya atau gue bawa pulang aja bukunya?" tanya Tarissa sangat hafal kebiasaan Betha. Kalau sedang bersitegang dengan seseorang, Betha biasanya tidak mau berada dekat orang tersebut lama-lama.

"Gue tungguin aja," jawab Betha seadanya.

Dahi Tarissa mengernyit. "Tumben," celetuknya.

"Sekalian tunggu Delta selesai latihan."

Tarissa kembali mengangkat kedua bahunya. Lebih baik dia tidak bertanya lebih lanjut jika sudah ini bahasannya. Bisa-bisa hubungan mereka semakin tidak baik jika dia terlalu penasaran.

Menit-menit berikutnya diisi dengan suara lagu yang sengaja Tarissa putar untuk menemani dirinya menyalin catatan milik Betha. Sang pemilik catatan masih setia duduk di sampingnya sambil membaca buku Sapiens yang belakangan selalu ia bawa kemana-mana.

"Tha." Sebuah panggilan mengalihkan perhatian Betha dan Tarissa yang kebetulan sisa berdua di dalam ruang kelas. Keduanya sontak menoleh, mendapati Delta dengan jersey basketnya di ambang pintu.

"Hei." Betha menyimpan bukunya lalu tersenyum simpul.

"Gue sampai jam setengah lima kayaknya. Nggak apa-apa nunggu lebih lama?" Delta menarik kursi yang ada di depan meja Betha kemudian duduk menghadap gadis itu.

"Kebetulan banget catatan Betha masih banyak banget yang harus gue salin, sih," sambar Tarissa sebelum Betha sempat menjawab.

Betha tersenyum canggung. Ingin terkekeh, tapi sedikit tidak enak juga pada Delta atas kelakuan Tarissa yang suka tiba-tiba begini. Sebaliknya, Delta tertawa santai kemudian melayangkan tos perkenalan pada Tarissa.

"Nggak apa-apa, Tha?" Delta mengulangi pertanyaannya yang belum Betha jawab.

Betha mengangguk cepat. "Nggak apa-apa. Lo fokus latihan aja," jawabnya diiringi senyum lagi. "Terus, kenapa lo kesini?" lanjutnya mempertanyakan keberadaan Delta di kelasnya.

"Lagi break sebentar. Gue mau kasih ini buat lo." Delta mengangkat sebelah tangannya dan meletakkan sekotak susu rasa coklat. "Biar sabar nungguin gue," lanjutnya memberikan alasan dengan asal.

Betha tersenyum sambil geleng-geleng. Dia kemudian mengambil kotak susu tersebut, membuka sedotannya, menusuk bagian atas kotaknya, dan meminumnya. "Terima kasih, ya!"

ALVABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang