70 - KEMANA GAMMA ?

493 106 98
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Maaf kemalemann ya, teman-teman 😭 Aku sangat berusaha tetap update walau ngos-ngosan banget! HAHA

Selamat membaca! 💜

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

***

Betha mempercepat langkahnya sambil menutup kepalanya dengan tas agar tidak terkena rintik hujan yang mendadak turun, padahal langit masih cerah. Gadis itu sampai di pelataran Pengadilan Negeri Jakarta tepat pukul sepuluh pagi dan langsung menghampiri Alva yang katanya menunggu di lobi.

Ayah Adit berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian dua minggu yang lalu di daerah Banten. Hari ini persidangan yang berlangsung adalah tentang kasus penipuan yang dilakukan oleh Ayah Adit. Soal perceraian, kuasa hukum Bunda Nadia mengatakan bahwa bisa diurus setelah kasus ini selesai.

"Pagi, Sayang," sapaan Bunda Nadia menyambut Betha.

Betha menyalami Bunda Nadia kemudian duduk di samping Cory.

"Makasih sudah bersedia datang, Tha," ucap Bunda Nadia sambil mengelus bahu gadis itu dengan lembut.

Betha tersenyum lalu mengangguk. "Iya, Tante, sama-sama. Betha akan bantu apapun sebisa mungkin."

"Ngobrol sebentar, yuk, Tha." Alva berdiri dari kursinya.

Betha mengangguk lalu meminta izin pada Bunda dan Cory. Setelahnya, gadis itu berdiri dan mengikuti langkah Alva keluar gedung.

"Tadi aku nggak sengaja ketemu Ayah. Ya, dia nggak ngomong apa-apa, sih, tapi dari tatapannya aku bisa lihat kalau Ayah kecewa, Tha. Sekarang aku ngerti perasaan Bunda sama Cory waktu aku maksa untuk bawa kasus ini ke ranah hukum. Mungkin mereka sudah membayangkan ini duluan."

Dari nadanya, Betha dapat menangkap keputusasaan Alva. Jujur, Betha bingung harus bereaksi apa sekarang. Dia menepuk pundak Alva pelan, menyalurkan kekuatan yang ia harapkan bisa membantu.

"Sekarang aku nggak tahu, Tha, apa yang aku lakukan ini benar atau nggak."

Betha menatap Alva dengan tatapan teduh dan tersenyum tulus. "Al, you're tying your best. Kamu nggak pernah tahu sebenarnya Ayah kecewa sama siapa. Kamu atau dirinya sendiri?"

"Aku nggak bisa kalau Ayah benci sama aku, apalagi Bunda dan Cory."

"Kamu sudah sampai di tahap ini, loh. Apa yang membuat kamu jadi ragu sekarang?"

Alva menggeleng. "Aku lagi merasa kacau banget belakangan ini," jawabnya frustrasi.

Betha tersenyum tulus sekali lagi. "Aku tahu kamu sudah lakukan yang terbaik, Alva. Mungkin saat ini kamu lagi capek, jadi banyak pikiran negatif yang mudah mengintimidasi kamu."

"Iya, aku capek banget, sih." Alva menghela napasnya pasrah.

"Setelah ini selesai, istirahat, ya?"

Alva tersenyum tipis. Tangannye bergerak mengelus rambut Betha dengan lembut. "Makasih, Bethanny."

****

"Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 23/PID.B/2022/PN.JKT menyatakan terdakwa Aditya Daffa Efraim terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penipuan berencana. Atas tindakan tersebut, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman penjara empat tahun dan diwajibkan untuk mengembalikan seluruh kerugian yang dilimpahkan kepada Ibu Nadia Anatari Andhira."

ALVABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang