Prolog

250K 10K 170
                                    

"Gue benci sama lo jalang! Kenapa sih lo harus dateng di kehidupan gue?!" bentak Gabriel pada Alea kasar.

"Aku hanya menjalankan perintah yang orang tua ku perintahkan, Riel," sahut Alea menunduk di depan Gabriel.

****

"Aku udah cinta sama kamu Riel. Apa kamu sama sekali nggak ngerasain itu?" tanya Alea di depan Gabriel.

"Lo salah. Bukan rasa cinta yang ada, tapi rasa benci gue yang semakin nyata sama lo!" Gabriel menunjuk gadis kecil di depannya.

***
"Kamu nggak mau elus perut aku? Anak kamu mau dielus katanya sama Ayah nya," tanya Alea.

"Males. Belum tentu itu juga anak gue. Lo, kan, jalang," sahut Gabriel santai.
***

"Ri --- Riel ... Tolong aku Riel ... Pe --- perut aku s --- sakit hiks .... " Gadis itu menangis sambil meminta belas kasihan pada suami yang berada di depannya.

"Jangan harap! Mati aja sekalian lo sana?!" Gabriel tersenyum puas dan berlalu begitu saja.

***

"Aku kira kalian bener-bener sayang sama aku sebagai anggota keluarga ini. Ternyata nggak, kalian sayang sama aku karena kalian butuh ginjal aku." Alea tersenyum miris pada orang-orang yang berada di ruangan tersebut. "Kalian hebat, setelah sekian lama sakitin hati dan fisik aku, kalian mau mengambil kebahagiaan aku juga."

Alea menatap Gabriel yang sedari diam di depannya. "Riel, setelah anak ini lahir aku bakal serahin ginjal aku buat adik kamu. Kamu jangan khawatir, adik kamu pasti baik-baik aja," katanya menatap Gabriel dengan senyum penuh lukanya. "Dan tolong ... Setelah anak ini lahir, tolong kalian semua harus jaga anak ini baik-baik. Jangan kalian perlakuin anak ini seperti kalian memperlakukan aku selama iini." Alea masih menatap mereka dengan mengusap perutnya yang sudah membuncit.

Di ruangan ini, Alea merasa semuanya hanya candaan belaka yang sayangnya memang benar-benar terjadi ke padanya. Ia ingin teriak namun tak bisa. Ia ingin menyerah tapi apa bisa? Ia bingung dengan situasi yang kini sedang ia lalui. Ia ingin segera mengakhiri situasi ini namun berat. Takdir nya sungguh mempermainkan diri nya.

"Iya, adik gue bakal baik-baik aja. Dan begitu pula sama lo." Gabriel berkata.

Alea tersenyum manis. "Udah terlambat Riel. Adik kamu butuh aku, dan kalian tidak butuh aku," katanya masih tersenyum.

****

Gimana? Udah kerasa nyesek belum? Yuk vote dan komentar nya di banyakin😍

Ini kisah seorang Gabriel Nicholas yang membenci Alea Putri. Istrinya sendiri.

Memperlakukan Alea kasar dan keras adalah makanannya sehari-hari.

Sampai di saat rasa benci itu semakin di keluarkan, namun ada perasaan lain yang muncul. Rasa yang membuat Gabriel harus maju sebagai orang yang berbahaya untuk Alea. Atau mundur sebagai orang melindungi Alea.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang