LIMA PULUH

66.1K 5K 1.3K
                                    

Halooo, Rebby! Jarjit balik again🥳

VOTE dan KOMENTAR kalian sangat terhubung dengan kecepatan update cerita ini. Jujurly, aku mau update cepet-cepet, tapi masih banyak banget yang jadi siders😓 so, aku pilih buat update kaya biasa. Jadi mohon kerjasama nya, YA! Buat yang udah VOTE dan KOMEN luv u banyak-banyak💗!

Typo bertebaran!

Happy Reading!

***

Alea terus menarik koper yang ia bawa sembari sesekali mengusap lengannya karena dingin. Setelah tadi siang ia diusir oleh Gabriel, perempuan yang tengah hamil muda itu belum dapat tempat tinggal hingga kini waktu sudah berganti malam. Sebenarnya ia sudah berusaha untuk mencari kontrakan yang murah, tapi belum ketemu. Semua kontrakan yang berada didekat apartemen dan sekolah nya mahal-mahal, Alea tidak punya uang banyak, ia hanya mempunyai uang bekas belanja bulanan yang Gabriel berikan, karena setiap kali Gabriel ingin memberi Alea uang banyak perempuan itu selalu menolak.

"Cape, ya, Nak?" tanya Alea sendiri sambil mengelus perut nya yang masih rata.

"Kita istirahat disana dulu yuk, Nak." Alea lanjut menarik koper nya ke arah halte yang berada tak jauh dari sana. Sesampainya di halte, ia langsung duduk dan melonjorkan kaki nya.


"Huh! Sabar ya sayang, Bunda bakal usaha supaya kita bisa cepet istirahat."

Alea menghapus peluh yang ada di dahinya. Hatinya seketika sakit mengingat perlakuan Gabriel disiang tadi. Air mata Alea seketika luruh begitu saja. Perasaannya sangat Sensitif, tiba-tiba ia ingin menangis meraung-raung.

"Ma --- maafin Bunda hiksss ... Bunda janji, Bu --- Bunda akan bahagian kamu." Ibu hamil itu kini malah sesenggukan.

"Aduh, Neng! Kenapa malem-malem gini nangis disini?"

Alea langsung menghapus air matanya kala mendengar suara seorang perempuan. Dengan hidung yang memerah, Bumil itu mendongak. "Sa --- saya, lagi nyari kontrakan, Bu."

Perempuan itu ikut duduk didekat Alea. "Aduh, kasian banget kamu, Neng. Kamu mau tinggal ditempat Ibu? Kebetulan Ibu punya kontrakan," ucapnya.

Alea berbinar. "Beneran, Bu? Ibu punya kontrakan?" 

Perempuan itu mengangguk. "Ada, tapi kontrakan nya kecil dan tempat nya lumayan jauh dari sini."

"Gak apa-apa, kok, Bu. Aku mau, kok. Yang penting aku sama Baby ada tempat neduh."

"Baby?" beo perempuan itu tak mengerti.

Alea kikuk. "Maaf, Bu. Aku lagi hamil," kata Alea jujur. Ia sudah pasrah. Ia tidak perduli perempuan ini akan meng cancel tawarannya tadi.

Tanpa Alea duga. Perempuan tersebut malah tersenyum. "Aduh, untung aja Ibu ketemu sama kamu. Coba kalau engga? Kasian, kan, Baby nya jadi kecapean."

Alea terharu. Air matanya lagi-lagi turun tanpa seizin nya. "Makasih, Bu. Karena udah baik, aku janji nanti aku bakal kerja supaya bisa bayar kontrakan Ibu."

Perempuan itu hanya tersenyum menanggapi Bumil itu, ia kemudian menjulurkan tangannya pada Alea. "Panggil Bu Hesti aja, kamu siapa?" tanya nya.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang