TIGA PULUH SEMBILAN

63.2K 4.9K 992
                                    

VOTE DULU DAN KOMENTAR YA FREN!

TYPO BERTEBARAN!

HAPPY READING!

***

"Gue hamil," kata perempuan yang memakai baju merah jambu dan celana kulot hitam.

"Jangan bercanda deh, gue gak suka candaan lo," ucap si lelaki masih santai.

Perempuan itu terkekeh pelan. "Butuh bukti?" tanya perempuan itu.

"Bukan gitu, tapi ---- "

Perempuan itu mengambil tast pack didalam tas mini nya. Ia langsung melempar test pack itu pada lelaki yang berada dihadapannya.

Tubuh lelaki itu menegang. Otak nya buntu kala melihat dua garis merah tertera pada test pack itu. Tidak. Ia belum siap menjadi seorang Ayah.

"Gugurin," kata lelaki itu sangat enteng.

Plak!

"Anjing lo, ya!" sentak perempuan itu.

"Gue belum siap jadi Ayah. Gue masih mau sekolah," ujar si lelaki tanpa memikirkan bagaimana hancur nya perasaan wanita yang sudah ia hamili itu.

"Kalo lo masih mau sekolah kenapa lo hamilin gue, bangsat!" teriak perempuan itu dengan napas memburu.

"Lo juga mau, kan?! Kita ngelakuin itu suka sama suka! Jadi gugurin aja anak itu," ucap lelaki itu kekeh tak mau menerima kenyataan.

Perempuan yang sedang berbadan dua itu menggeleng kan kepalanya. "Tapi waktu itu lo bilang mau tanggung jawab kalo gue hamil .... " lirih nya. "Gue kira lo cowok bertanggung jawab, gue kira lo beneran cinta sama gue. Tapi bukti nya ... Hikss ... lo bajingan. Gue benci sama lo!" bentak perempuan itu lalu pergi meninggalkan lelaki yang masih memerhatikan punggung perempuan itu.

Saat sudah jauh di tempat tadi mereka bertemu, perempuan itu duduk di trotoar jalan yang lumayan sepi. Hanya ada beberapa motor dan mobil yang berlalu lalang.

"Hikss ... Gue harus gimana? Cowok tolol itu gak mau tanggung jawab .... " tangis nya sambil memeluk perut yang terdapat kehidupan baru itu.

"Apa gue gugurin aja janin ini?" tanyanya pada diri sendiri.

Tak lama kemudian ia menggelengkan kepalanya lagi. "Gak! Gue gak boleh gugurin janin ini. Janin ini gak bersalah. Yang salah gue sama cowok bajingan itu."

Perempuan itu mengelus perut nya yang masih rata, ada gelenyar aneh di diri nya. "Hay baby, kamu tenang ya. Mama janji, Mama bakal pertahanin kamu. Kamu tenang aja, Mama bakal rawat kamu sendiri. Kamu jangan rewel ya," ucap nya sedikit tersenyum dengan air mata yang kembali turun.

***

"Awas Riel aku ribet masaknya kalo kamu peluk aku terus," risih Alea saat Gabriel sedari tadi mengikuti Alea terus.

Mentang-mentang semalem gak tidur bareng.

Gabriel tak menggubris ucapan Alea. Cowok itu masih setia memeluk istri nya dari belakang. "Bodo, intinya seharian ini aku harus deket terus sama kamu."

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang