TIGA PULUH EMPAT

69.2K 4.9K 781
                                    

Hola, seneng gak nih author update cepet?🥳

Target di part kemarin penuhin juga ya gess ya🥺

Di part ini VOTE dan KOMENTAR harus sampai target ygy, kalo bisa lebihin🍒

So, please tekan Bintang dulu sebelum baca🙏 dan jangan lupa ramaikan pakai komentar☁️

Hati-hati banyak typo!

Happy Reading!

***

*SEDIKIT PERTANYAAN RANDOM 💅

Kalian lebih suka makan mie rebus atau mie goreng?

Lebih suka main instagram atau tiktok?

Cantumin nama ig/tiktok kalian yuk di sini, siapa tau bisa mutualan😍

***

"Mau langsung ke rumah sakit?" tanya Gavin pada Gabriel yang sudah siap-siap memakai helm fullface nya.

"Hm, gue titip salam aja buat anak-anak," kata Gabriel pada Gavin. "Lo mau ikut gue atau mau ikut kumpul anak-anak dulu, Bas?" lanjut cowok yang sudah memakai helm fullface.

"Kumpul dulu dah, nanti gue nyusul. Salam aja sama Baby," kata Baska sambil menyugar rambut hitam nya.

"Alea! Not Baby!" Gabriel membenarkan perkataan Baska.

"Iyadah terah lo, adek ipar."

Gabriel bergidik ngeri mendengar ucapan terakhir Baska. Tak mau beradu bacot lebih lama dengan Baska, Gabriel lantas membawa motor nya.

Ditengah perjalan Gabriel merasa ada yang mengikutinya. Gabriel melihat ke kaca spion, dan benar ternyata ada yang mengikuti Gabriel.

"Berhenti lo!" teriak orang yang mengikuti Gabriel saat motor orang itu berada disamping Motor Gabriel.

"Lo lagi? Gak bosen lo ikutin gue mulu?" tanya Gabriel santai pada Julio.

"Bajingan! Gak usah banyak bacot anjing! Lo apain Felly sampe dia nangis tadi pagi?!" Julio menarik kerah baju Gabriel.

"Nangis?" tanya Gabriel tersenyum miring. "Bisa nangis juga ternyata setan."

"Jawab anjing! Lo apain dia?!" Julio semakin tak bisa menahan emosi nya.

"Gitu doang nangis, bukan gue yang buat dia nangis, tapi anak-anak SMA. Pacar lo aja yang lebay." Gabriel menatap mata Julio. "Matre ya ma ---- "

Bugh! Bugh! Bugh!

Julio membogem wajah Gabriel sampai cowok yang masih memakai baju seragam itu tersungkur. Darah segar mengalir dari sudut bibir nya.

"Sialan!" Gabriel dengan emosi yang sudah tersulut kini berdiri, namun naas karena teman Julio memegangi tangan Gabriel dari belakang.

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Gabriel terkena pukulan lagi, kali ini bukan di wajah tapi perut dan di dadanya sampai kancing baju seragam Gabriel ada yang terlepas.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang