DUA PULUH EMPAT

83.5K 5.4K 717
                                    

SERIUS MAU NANYA! KALIAN BACA CERITA INI KARENA APA? KARENA SERU? ATAU KARENA GABUT? SERIUS AKU NANYA SAMA KALIAN😭🙏

Sebelum baca vote dulu yuk! Yang jadi silent readers mending tobat ya!

Komentar juga banyakin ya readers tercinta ku😍

Typo bertebaran!

Happy Reading!

***

"Ahh .... "

"Awsssh .... "

"Arrgghh .... "

"Pelan-pelan sayang ... Arrgghh!"

Puk!

"Suara kamu bisa biasa aja, gak? Risih aku denger nya!" omel Alea setelah menggeplak pelan lengan Gabriel.

"Ya, kamu pelan obatin bahu aku nya! Sakit, nih, gara-gara kamu cengkram tadi!" Gabriel nge gas kala bahunya yang luka sedikit tertekan oleh Alea.

"Kok, malah nyalahin aku? Kan, kamu yang yang tawuran, kenapa salahin aku?" Alea membalas tak kalah nge gas.

Entah lah, sifat Alea sedikit menjadi tegas pada Gabriel, mungkin ia tak mau dijahati Gabriel lagi.

"Ini aku sakit, tadi kamu cengkram pas kamu marah-marah sama aku." Gabriel terus berusaha membela diri.

Alea menatap Gabriel dengan tatapan garangnya. "Yang nyari gara-gara siapa? Yang ciuman didepan aku siapa? Terus aku harus diem aja gitu liat kamu sama pacar kamu ciuman?"

Gabriel langsung menunduk mendengar Alea membacot. "istri gue ngapa jadi galak gini, sih?!" batin Gabriel tak berani langsung.

"Kenapa nunduk gitu? Nyadar gak aku ngomong gitu?" tanya Alea lagi dengan nada sinis nya.

"Iya nyadar, kok, maaf ...., " lirih Gabriel masih menunduk.

"Kalo minta maaf tuh tatap mata orang yang diminta maaf nya, jangan nunduk, kaya anak SD kepergok maling, tau ga?!" Alea tak ada hentinya membentak Gabriel.

Gabriel mendongak menatap gadis didepannya, ia menatap Alea dengan mata yang berkaca-kaca. "Maaf Hikss ... Ja --- jangan marah mulu ... Aku gak suka ... Hikss."

"Diomong gitu doang nangis! Kemarin aja marah-marah sampe mau bunuh aku!" sinis Alea membawa kejadian tempo hari.

Gabriel memeluk Alea, ia menempatkan kepalanya di ceruk leher Alea yang wangi.

"Maaf hikss ... Aku gak sengaja, jangan ingetin hikss ... Lagi .... " kali ini Gabriel benar-benar sedih, sampai-sampai ia sesenggukan.

Alea menjauhkan tubuh Gabriel. "Udah ih, malah sesenggukan, malu tuh ingus ke mana-mana," ujarnya dengan tangan menghapus air mata Gabriel, bukan ngapus ingus si Gabriel ygy;)

"Obatin lagi, Le ... Bahu aku sakit," adu Gabriel manja.

"Sini, aku obatin lagi," titah Alea agar Gabriel mendekatkan bahunya pada Alea.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang