Tekan vote dulu yu kalo ada saran dan usul boleh komentar♡
Happy Reading!
***
04.30 WIB.
"Eungh .... " Alea membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya lampu kamar yang masuk ke dalam matanya.
Ia melirik ke arah Gabriel dimana sang empu masih asik bergelut dengan selimutnya. Sepertinya mimpi indah sedang Gabriel arungi.
Alea melirik lagi ke arah jam di nakas. "Masih pagi, ternyata," gumam nya.
"Gapapa deh, Aku bangun lebih dulu aja, bikin masakan untuk sarapan," kata Alea kemudian ia beranjak dari sofa.
"Awsss .... " Alea meringis sakit. Terasa sangat sakit. Bagaiamana tidak sakit? Semalam setelah selesai makan malam ia disuruh beres-beres, padahal siangnya ia sangat kelelahan. Dan semalam pun Alea harus tidur di sofa karena Gabriel enggan tidur satu ranjang dengan nya. Bisa dirasakan seberapa lelah Alea di hari pertama ia menjabat sebagai seorang istri?
Alea bangkit perlahan ia berjalan menuju kamar kamar mandi untuk mencuci muka. Di dalam kamar mandi ia meneliti wajahnya yang terdapat beberapa luka. Bekas terkena benturan nakas dan bekas tamparan.
"Hah! Aku harus kuat." Alea dengan positif vibes nya terus berucap agar diri nya tetap semangat.
Dengan pelan ia mencuci wajahnya sambil sesekali meringis karena ngilu di bagian lukanya. Setelah sudah siap, ia pergi meninggalkan kamar menuju dapur.
Sedangkan Gabriel, sebenarnya sedari tadi ia bangun ketika mendengarkan suara orang yang mengidupkan air di dalam kamar mandi kamarnya.
Gabriel sudah tahun siapa yang menghidupkan air keran itu. Pasti Alea.
"Tadi malem perasaan ada yang nyium kening gue," monolog Gabriel heran.
"Tapi siapa? Ya, kali cewe kampungan itu," ucapnya tak percaya. "Ck. Mimpi gue kali ah," Tak mau berpikir keras, Gabriel kembali menutupkan matanya dan lanjut tidur.
***
"Mana Gabriel, 'Nak?" tanya Edgar pada Alea.
Alea menoleh pada mertuanya. "Ah, anu ... Ri --- riel masih tidur kayanya, Pa," ucap Alea sedikit canggung karena di tatap sinis oleh Grey dan Hanesa. Mereka berdua tak ada habisnya membenci Alea.
"Cepat kamu bangunkan ya 'Nak, suruh sarapan bareng kita," interupsi Edgar ramah.
lea mengangguk. "Oke, Pa. Aku izin bangunin Gabriel dulu, ya." ujar nya lalu pergi menjauh dari meja makan. Ia menuju kamar di mana Gabriel, suaminya masih tertidur. Kebo sekali.
Sampai di dalam kamar Alea melihat Gabriel masih tidur. Ia bingung, ingin membangunkan tapi takut Gabriel marah dan berbuat kasar lagi seperti semalam. Namun ia juga tidak mau membuat semua orang menunggu di meja makan. Serba salah.
Dengan keberanian sangat tipis Alea mencoba membangunkan Gabriel.
"Ri --- riel ... Bangun," ucap Alea sambil menggoyangkan tubuh Gabriel pelan. Serius Alea merasa sangat takut. Padahal ia sedang membangunkan manusia bukan membangunkan singa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete)
Teen Fiction[PRIVAT ACAK! FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] 18+ (MENGANDUNG KATA KASAR, UMPATAN, KEUWUAN, SCENE KISS, SCENE HUG) - Mungkin sebagian manusia akan senang jika mendengar kata 'Menikah'. Tapi tidak untuk Gabriel Nicholas, si ketua Cruel Geng. "Gak usah...