TIGA PULUH DUA

70.7K 5.7K 943
                                    

Halo! Gabriel balik lagi🍒

⚠️UNTUK KAUM SIDER MENDING JANGAN BACA CERITA INI YAK! CERITA INI HANYA DI PERUNTUKAN UNTUK KAUM YANG BISA MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN! MENDING STOP AJA BACANYA⚠️

PLEASE VOTE NYA JANGAN PADA MALES YA!!!

KOMENTAR NYA JUGA BANYAKIN!!!

TYPO BERTEBARAN!

HAPPY READING!

***


"Gimana keadannya, Dok?" tanya Gabriel pada dokter yang baru saja keluar memeriksa Alea.

Dokter menepuk bahu Gabriel pertanda harus lebih kuat lagi. "Kondisinya belum ada perubahan, kamu berdoa saja pada Tuhan semoga Alea bisa segera siuman."

Gabriel menunduk lesu kemudian ia mengangguk. "Iya, Dok. Terimakasih."

"Jangan putus harapan, tetap berdoa, karena kita tidak tahu mukjizat apa yang akan Tuhan berikan pada hambanya," ucap dokter memberi semangat pada Gabriel.

"Saya percaya Alea bisa sembuh, Dok," kata Gabriel sebisa mungkin meyakinkan dirinya.

"Bagus, jika begitu saya permisi harus memeriksa pasien yang lain dulu," pamit Dokter.

Gabriel mengangguk dan setelah itu ia masuk ke dalam ruangan yang didalamnya terdapat Alea yang masih tertidur. Dandelion nya masih enggan membuka mata dan membuat dirinya dan yang lain bahagia.

"Tadi Dokter bilang, kamu masih belum mau buka mata, ya? Kenapa? Kamu muak ya sama aku?" cowok yang memakai baju seragam sekolah itu mengelus tangan Alea halus. "Kalo bener kamu muak sama aku, aku rela sayang jauh-jauh dari kamu. Asal kamu janji harus buka mata buat sembuh. Aku lebih baik gak bisa elus tangan kamu dari pada harus ngeliat kamu kaya gini." Gabriel menghapus air mata disudut matanya.

Cup! Cup! Cup!

Cowok itu mendaratkan tiga ciuman di wajah Alea. Di dahi, dan ke dua pipi gadis itu.

"Aku sekolah dulu, ya. Nanti pulang sekolah kayanya aku agak telat, ada sesuatu yang harus aku selesaikan," ucap Gabriel berpamitan pada Alea.

Gabriel pergi meninggalkan Alea yang sudah ia titipkan ke suster.

***

"Sayang!" Gabriel menoleh mendengar suara yang familiar di telinganya.

"Ya," jawab Gabriel singkat.

"Ih, kok, mukanya gitu, sih?! Gak seneng ya ketemu aku?" Felly menampilkan muka sok imut nya.

Gabriel tak membalas, ia sangat malas pada setan wanita ini. Sabar. Belum waktu nya ua

"Sayang..." Rengek Felly sambil memeluk lengan Gabriel.

"Kenapa?" Tanya Gabriel singkat.

"Nanti kita ke mall yuk! Aku mau beli baju," Kata Felly mengajak Gabriel.

"Boleh, sekalian aku mau ngasih sesuatu buat kamu." Smirik Gabriel timbul melihat wajah Felly yang tercetak senyuman.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang