TIGA PULUH SATU

73.1K 5.4K 650
                                    

Gengs, VOTE sama KOMENTAR nya KENCENGIN lagi yuk🥺🥰

Typo bertebaran!

Happy Reading!

***

"Dandelion itu masih ingin tertidur."

-Gabriel Nicholas

***

"Sayag, lagi mimpi apa sih? Kok, kamu gak mau bangun? emang nya kamu gak cape tidur terus?" Gabriel tak ada bosannya membangunkan Alea yang seperti nya sangat menikmati tidur itu. "Kalo kamu gak bangun, Gabby marah nih ya!" Cowok itu bersedekap dada seperti orang bete.

Hening, tak ada respon apapun dari Alea.

"Ih kamu denger gak, sih?! Kan, Gabby bilang bangun! Kok, engga bangun-bangun?! Yaudah ah Gabby marah!" Gabriel mencebikan bibirnya seperti anak kecil yang merajuk.

"Gak seru kamu mah! Masa marah nya gini, sih? Kalo marah tuh kaya Gabby, suka mukul sama ngebacot! Masa kamu cuma tidur aja?" mata cowok itu mulai memanas kala Alea tak merespon dirinya. Gabriel menunduk dan menelungkupkan wajahnya didekat tangan Alea.

"Hikss .... " isakannya mulai terdengar, ia tak mampu lagi menahan rasa sesak di dadanya. "Mau sampai kapan kamu tidur? Hikss ... Sa --- sampai Gabby gi --- gila? Hikss .... " lirihnya sambil mengelus tangan yang si empunya masih tertidur.

Ceklek!

Pintu rumah sakit terbuka dan menampilkan sosok Baska yang berjalan masuk mendekati Gabriel dan Alea.

Gabriel langsung buru-buru menghapus air matanya. Meski merah di hidungnya belum hilang.

"Kalo mau nangis, nangis aja," ujar Baska mengetahui Gabriel yang menangis.

"Lo kira gue cewek? Lo kali tuh yang mau nangis," elak Gabriel dengan gengsi setinggi gunung Everest.

"Ck, masih aja gengsi," gumam Baska. Kemudian dirinya beralih menatap gadis yang memakai kalung liontin matahari itu, senyumnya terukir dari sudut bibir Baskara. Ia mengelus pipi Alea yang masih terdapat luka lebam. "Bangun baby ... Lo gak kangen sama gue?"

"Gue gak tau lo Baby yang gue maksud atau bukan, tapi gue harap lo Babyna Adisson yang enam belas tahun menghilang dari pelukan Bunda," ucap Baska sedih. "Bangun, ya? nanti kalo lo bangun terus lo terbukti adik gue, gue janji bakal ngasih apapun buat lo, gue janji bakal nurutin apapun permintaan lo."

Baska menjauh dari Alea, ia menarik rambutnya kasar. "Arghh!" kesalnya lalu pergi keluar.

Gabriel masih setia menatap mata indah Alea yang masih tertutup itu. "Cepet bangun ya, kalo kamu bangun nanti kamu langsung tinju aku aja, biar rasa bersalah aku hilang." setelah mengatakan itu, Gabriel mengecup pelan kening Alea, kemudian ia ikut keluar dan menemui sahabat nya.

"Gimana? Ada perkembangan, gak?" tanya Gabriel pada ke empat sahabat nya.

"Tadi gue sama Noval sama Elvin udah ke tempat awal Alea dibawa sama penculik nya." Gavin memberitahu.

"Terus?" ingin tahu Baska.

"Disana kita awalnya gak dapet petunjuk apa-apa. Tapi setelah kita liat sekitaran halte akhirnya kita ke salah satu toko yang gak jauh dari halte. Kita minta buat ngecek salah satu CCTV yang menghadap ke arah halte. Dan pas kita liat CCTV nya ternyata emang bener Alea diculik di halte," ucap Elvin ikut menjelaskan.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang