SEMBILAN

64.7K 4.3K 110
                                    

Happy Reading!

***

Malam hari nya.

Ini sudah pukul 11 malam. Tapi Gabriel belum pulang juga. Ia mau menghubungi Gabriel tapi tidak punya handphone.

Tak lama, terdengar suara motor yang baru sampai. Gabriel, akhirnya ia pulang.

Alea melangkah menuju ke lantai bawah untuk menemuin Gabriel.

Pada saat ia membuka pintu,

Brugh!

"Ri --- Riel .... "

Tubuh Alea dipeluk Gabriel. Ia memeluk Alea, ah, bukan, bukan memeluk, ternyata seperti nya Gabriel habis mabuk dan tubuhnya lemas. Alhasil pada saat Alea membuka pintu Gabriel langsung lunglai di hadapannya.

Alea memegangi Gabriel agar tidak jatuh ke lantai dan dengan susah payah ia memapah Gabriel.

Saat sudah di kamar alea membuka jaket kebanggan Cruel Gang.

Selesai menyelesaikan kegiatannya. Alea hendak pergi, namun Gabriel lagi-lagi memeluknya.

"Jangan pergi ...., " racau Gabriel.

Jantung Alea seperti sedang disko saat Gabriel memeluknya.

Ia senang karena Gabriel memeluk nya. Namun ia juga takut Gabriel marah seperti tadi pagi.

Alea perlahan mencoba melepaskan dirinya dari Gabriel. "Le --- lepas ya, Riel," katanya sambil mencoba melepaskan pelukan nya.

"Jangan dilepas, Lea," gumam Gabriel yang masih memeluk Alea.

Alea pusing, tidak tahu harus berbuat apa.

"Lo udah cinta, kan, sama gue, Lea?" Entah setan dari mana, tiba tiba Gabriel menanyakan itu.

Alea semakin di buat pusing dan ia hanya diam saja. Sebab tidak tahu harus berkata apa.

"Lea ... Denger Gabby, kan?" Semakin aneh. Kini Gabriel malah cosplay seperti anak kecil.

Gabriel mengeratkan pelukannya. "Lea kok diem aja sih ... Ayoo jawab Gabby," ujar Gabriel dengan nada manja. Manja-manja taik kocheng kau😏.

"I --- iya ... Iya Lea sayang sama Riel." sebenarnya Alea sedikit risih berbicara dengan posisi seintim ini dengan Gabriel.

"Ih, kok, sayang, sih? Kan, Gabby nanyanya cinta bukan sayang," cerocos Gabriel menatap wajah Alea.

Demi Tuhan Alea merasa sangat malu dan senang di tatap Gabriel seperti itu.

"Lea ... Lea ... Ci --- cinta, kok, sama Riel," ujar Alea malu-malu.

Gabriel tersenyum pada Alea. Kali ini bukan senyum sinis yang biasa ia lontarkan pada Alea. Melainkan senyuman manis yang tulus, maybe.

"Nah, gitu dong dari tadi," kata Gabriel dengan masih memeluk Alea. "Alea kepala Gabby elusin, dong ... Kepala Gabby pusing Lea .... "

Oh ayolah, Gabriel yang versi ini sangat imut dan lucu di mata Alea. Meski sedang mabuk.

Alea menurut perintah Gabriel, ia mengelus rambut hitam Gabriel.

"Lea ... Kenapa sih kalo Gabby marah dan kasar, kok, Lea nggak mau bales Gabby?" lagi Gabriel bertanya pada Alea.

"Sebab aku percaya, suatu hari kamu akan berhenti marah dan kasar sama aku." jawaban Alea sangat simple, namun terdapat harapan besar di sana.

"Lea jangan tinggalin Gabby ya, bantu Gabby buat bisa nerima Lea." Gabriel berujar sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher alea.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang