[PRIVAT ACAK! FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ]
18+ (MENGANDUNG KATA KASAR, UMPATAN, KEUWUAN, SCENE KISS, SCENE HUG)
-
Mungkin sebagian manusia akan senang jika mendengar kata 'Menikah'. Tapi tidak untuk Gabriel Nicholas, si ketua Cruel Geng.
"Gak usah...
Setelah kejadian tadi pagi, Alea belum keluar dari kamar apartemen Gabriel. Saat ini Gabriel malah meninggalkan Alea sendirian di apartemen. Alea menghela nafas lelah. Mengapa Tuhan memberikan takdir hidup seperti ini? Bukannya Alea tidak bersyukur, namun ia hanya ingin merasakan apa itu kehangatan tanpa kekerasan dari orang-orang sekeliling nya.
"Huftt ... Sabar ya, Lea. Mungkin sekarang belum waktunya kamu dapet bahagia," monolognya pelan sambil merapikan barang bawaan yang akan ia bawa.
Gadis dengan pakaian hitam dan rambut yang dipadukan dengan tali pita serta tak lupa masker yang ia bawa untuk menutupi bekas tamparan di pipinya melangkahkan kaki ke luar apartemen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*bayangin lagi pake masker ygy😭🙏
***
Alea kini sudah berada didepan gedung milik salah satu Psikiater. Dengan agak terburu-buru ia melangkah ke dalam gedung tersebut.
Prang!
"Aduh maaf mas, saya engga sengaja." Alea membantu salah satu pria yang tak sengaja ia tabrak hingga rantang yang berisi makanan itu jatuh berceceran dilantai.
"Engga apa-apa mbak," kata pria itu sambil merapikan rantang tersebut.
Saat rantang dan isinya sudah bersih Alea dan pria tersebut bangkit.
"Ya Tuhan, maaf mas, bajunya jadi kotor." Alea membersihkan pakaian pria itu yang masih dipakai menggunakan tangannya.
Pria itu hanya diam melihat Alea yang menurutnya menggemaskan, padahal ini hanya terkena sedikit saja, tapi wajah gadis yang sedang membersihkan bajunya itu terlihat seperti panik. Meski Alea sedang memakai masker tapi masih terlihat dari alis yang hampir menyatu.
"Mas." Alea mengayunkan tangannya didepan wajah pria itu.
Pria itu tersentak kaget sekaligus malu karena ketahuan memerhatikan wajah Alea.
"Ah --- Oh, iya, mbak," katanya saat sudah sadar.
"Bajunya belum bersih, kalau boleh saya bawa pulang aja ya, Mas? Nanti saya cucikan sebagai rasa tanggung jawab saya. Nanti di kembalikan kalau sudah bersih," kata Alea merasa tak enak hati.
