EMPAT PULUH SATU

62.2K 4.5K 696
                                    

Hai, Halo! Gabby balik lagi🥳 Jujurly author males update karena masih banyak banget yang jadi siders! Yang masih jadi siders, kalian punya masalah apa sih? Sini ngopi bareng author, kali aja author bisa ngasih tutorial cara vomment gt heheh, gak deng canda! Yang selalu vomment, hatur nuhun pisan lhoo karena kalian selalu support author💗

Btw gimana nih kabar kalian semuanya? Semoga selalu baik-baik aja yah☺

Sebelum baca tekan vote dulu yuk, dan jangan lupa tinggalkan banyak jejak kalian ya...

Baca ulang chapter sebelum nya ya kalo lupa alur.

Typo bertebaran!

Happy Reading!

***
"Yang begitu aku rindukan kembali. Tapi yang begitu aku harapkan sudah pergi"

-Alea Puteri.

***


Gabriel buru-buru menyisikan motornya ke dekat trotoar. Ia turun mengejar Alea yang sudah turun lebih dulu dan lari menuju ke arah cafe.

"Le! Tungguin sayang, jangan lari!" teriak Gabriel sambil mengejar Alea.

Semua orang yang sedang menunggu lampu merah berubah ke hijau hanya memerhatikan kedua anak manusia yang sedang lari-larian itu.

Gabriel memelankan langkah nya saat mata kepala cowok itu melihat Alea memeluk laki-laki lain didepan nya. Jadi Alea berlari kencang dan meninggal dirinya hanya untuk ini? Sedetik kemudian Gabriel menggeleng kan kepalanya. Tidak. Ia tidak boleh negatif thinking pada Alea.

Alea sendiri masih memeluk tubuh cowok yang jangkung itu. "Kak Aland ... Lea kangen."

"Lepas! Lo gila, hah?! Peluk orang sembarangan?!" bentak cowok yang Alea rasa Aland itu.

"Gak mau, Kak! Lea kangen banget sama Kakak," kekeh Alea tak mau melepaskan cowok itu.

Ia yakin betul bahwa ini adalah Aland Kakak nya. Tapi yang Alea pikir kan sekarang mengapa Aland berkata kasar pada Alea? Padahal dua belas tahun yang lalu Kakak nya ini tidak pernah berkata kasar. Jangan kan berkata kasar, Ibu dan Ayah nya saja jika ketahuan membentak Alea ia tegur karena tak ingin Alea menangis dan sedih.

"Apa kabar, Kak? Pasti baik-baik aja, kan? Kakak udah sembuh? Maafin Lea, ya. Karena waktu itu Lea manja sama Kakak," Alea terus berujar seolah menumpahkan rasa rindu pada cowok itu.

Cowok yang Alea tebak Aland itu menjauhkan Alea secara kasar hingga Alea berakhir jatuh terduduk.

Gabriel melotot melihat kesayangan nya dilukai orang lain. "WOI ANJING! JANGAN KASAR LO, SAT!"

"Aku bantu, sayang," ujar Gabriel dengan nada yang lembut, sangat berbeda dengan beberapa detik yang lalu ketika ia membentak cowok yang membuat Alea jatuh. Ia membantu Alea bangun perlahan.

"Kak Aland ...., " Alea syok karena Aland begitu kasar pada nya.

"Lo siapa? Gue gak kenal sama lo! Jangan sok akrab sama gue!" sentak cowok itu lagi.

"Aku Alea, Kak. Adik Kakak. Kakak gak mungkin lupa, kan? Sama aku," ucap nya menatap Aland.

"Gue gak kenal sama lo, dan lo bukan adik gue," tekan cowok itu.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang