Di kalangan Roman, ada satu kisah dongeng yang popular. Ia dipanggil kisah cinta si pemburu narcisus.
Narcissus digambarkan sebagai seorang pemuda yang mempunyai raut wajah yang tampan dan digilai ramai wanita. Malah dewi dan pari pari pun jatuh cinta pada kecantikan Narcissus yang tiada tolok banding.
Namun, Narcissus tidak pernah membalas cinta itu, hinggalah pada suatu hari, sedang dia pergi berburu, dia telah ditakdirkan bertemu seorang pari pari hutan yang bernama Echo.
Echo lantas terjatuh cinta saat melihat Narcissus. Lalu diekorinya Narcissus ke mana-mana hinggalah pada suatu hari.
"Siapa di sana? " tanya narcissus apabila menyedari dirinya diperhatikan.
Dan Echo dengan malunya keluar dari celahan rimba dan membalas.
" siapa di sana?"
"Mengapa kau mengekori ku? Siapa kau?" tanya Narcissus berang apabila Echo seperti tidak menjawab soalannya tadi.
"Mengapa kau mengekori ku?Siapa kau?" jawab Echo lagi.
Wajah jelita yang suci itu terkebil kebil, naif memandang Narcissus.
Saat itu tahulah Narcissus yang Echo hanya boleh mengulangi kata kata orang lain. Echo tidak mempunyai suara sendiri. Dia hanya boleh menuruti sahaja.
Tertarik dengan keunikan Echo, Narcissus menerima kehadiran Echo dan persahabatan terjalin antara mereka.
Tetapi, lama kelamaan, Narcissus mulai terasa bosan dengan Echo yang hanya tahu mengulangi kata-kata sahaja. Akhirnya , Narcissus memutuskan untuk berpisah dengan Echo.
Echo yang tidak dapat menerima perpisahan ini, lari membawa diri ke hutan. Di situ, dia yang kecewa menangis berhari-hari dan akhirnya perlahan- lahan lenyap menjadi sebuah bisikan.
Bisikan itu dibawa angin lalu didengari oleh si dewi-dewi. Simpati dengan kisah tragis Echo yang tidak dapat meluahkan rasa cintanya pada Narcissus, dewi-dewi dengan marahnya menyumpah Narcissus.
Sumpahan mereka adalah si pemburu Narcissus tidak akan memiliki cintanya sehingga ke akhir hayatnya.
Suatu hari , Narcissus keluar memburu dan tiba-tiba terasa haus, dia berhenti di tepi sungai untuk melepaskan dahaga.
Saat itu lah, dewi-dewi memperlihatkan wajah tampan Narcissus di permukaan air. Narcissus terus terpana saat melihat ketampanannya dan dia jatuh cinta pada bayang- bayang nya sendiri.
Sejak hari itu, setiap hari dia akan ke tebing sungai untuk melihat wajahnya itu sehinggalah dia lupa siapa dirinya.
Narcissus terus -menerus memuji dirinya, meluahkan rasa cinta dan terus leka menguliti kecantikan dirinya di dalam air itu.
Tetapi cintanya itu tak mungkin berbalas. Dan walaupun dia sedar perkara itu, tetapi dia tidak dapat melupakan keindahan dirinya yang tiada tolok banding itu.
Dihantui rasa cinta ini, Narcissus tidak tidur, tidak makan dan akhirnya, hayatnya berakhir di tebing sungai itu.
Dewi-dewi menyesal dengan perbuatan mereka. Dan dengan rasa bersalah, mereka menukarkan Narcissus menjadi bunga berwarna putih yang cantik, yang hanya tumbuh di tebing sungai.
Bunga itulah dipanggil daffodil.
Aku tutup buku cerita yang aku baca. Aku tahu kisah ini. Di dalam terma psikologi, kisah inilah titik point pada narcissistic disorder- seseorang yang hanya mencintai diri sendiri.
Aku membaringkan kepalaku di atas meja. Rasa sedih mengamit perasaan.
"Jika Echo tidak jatuh cinta, dan Narcissus tidak bertemu Echo , mungkin pengakhiran mereka berbeza." kataku perlahan.
Suaraku bergema sendirian di ruang sepi ini. Entah kenapa hati ku terasa tersentuh.
YOU ARE READING
Cermin Cinta Narcissus
Teen FictionDia memandangku. Anak matanya yang berwarna coklat itu, lembut merenungku. Aku terpaku. "Nama awak Syaidatul, so?" tanya dia. Aku alihkan pandangan ku dari nya. "Sya? Sya? Hello, sya?" > > Semua kisah cinta bermula dari satu pertemuan. Sengaj...