" It's amazing!"
Dr Asnidar membelek-belek dokumen di depannya. Sambil membetul-betulkan cermin matanya, dia kelihatan seperti tidak percaya.
" Your progress is amazing Sya! Dalam masa 2 bulan je, saya nampak perubahan yang sangat ketara pada awak."
"Medically speaking, saya boleh katakan yang your anxiety and stress level is dropping consistently. Check up report here shows that all your hormones now look better, balance . Simple to say, you are now healthier."
Dia menanda sesuatu di atas report yang dibacanya.
"Sya juga dah kurang kena panik attack kan sekarang? Dah tak rely on ubat sangat bukan? "
Aku angguk.
' Emm.. so the medicines dosage can be lowered..emm.. " Dr Asnidar menutup dokumen di depannya. Dia memandangku sambil tersenyum lebar.
" Rasanya, lagi beberapa bulan akan datang, kita boleh stop terus ubat." ujarnya gembira.
Dia mengenggam tanganku.
"Psychology speaking, Sya nampak lebih berkeyakinan sekarang ni. You look so much confident from before. Sya lebih ceria, express yourself a lot. You talk a lot too! Tapi yang paling ketara, your smile. You become more like yourself. "
"You socialized and you no more easily get panic when in public. I think we might end our consultations earlier than what i planned."
" Saya betul-betul nak jumpa dengan kawan Sya, si Mr L tu. I think, he is 'why' this all happened!"
" I'm glad you met him."
" Be friend with him"
"If this keep on, you will be healed."
Sesi kami tamat dan aku turun ke lobi. Menuju pada si dia yang sedang menantiku, dengan senyuman yang tidak pernah lekang.
" I shall keep him..."
Bisik hatiku perlahan.
Aku memandang L.
YOU ARE READING
Cermin Cinta Narcissus
Teen FictionDia memandangku. Anak matanya yang berwarna coklat itu, lembut merenungku. Aku terpaku. "Nama awak Syaidatul, so?" tanya dia. Aku alihkan pandangan ku dari nya. "Sya? Sya? Hello, sya?" > > Semua kisah cinta bermula dari satu pertemuan. Sengaj...