Mereka berdua tidak kedip-kedip memandangku. Aku gelabah. Penjelasan! Aku perlukan jelaskan semua ini.
"Saya dah terbiasa. Ibu saya selalu buat begitu jika saya atau kakak saya terjatuh atau lebam. Dia akan kiss dan cakap begitu. Jadi saya terikut-ikut. Dan tak perasan apa yang saya buat tadi.It's an old habit..mungkin!Ah, Maaf! "
" Terbiasa? Jadi... jika Raikal pun lebam macam ni juga, awak akan buat perkara yang sama ke?" tanya L.
" Eh, tak! maksud saya tadi , saya, tak sengaja. Ia takkan berlaku lagi jika saya tak cuai seperti ini. Saya janji akan lebih hati-hati nanti. Saya tak tahu apa yang saya fikirkan tadi. Saya tak tahu kenapa saya buat begitu tadi. Saya.." jawabku sambil tubuh ini teranjak sikit ke belakang. Menjauhinya.
~seriously, what am i blabbering ni!!
"Jadi ini special treatment untuk saya lah?" ujar L membuat spekulasi sendiri. Dia melangkah semakin mendekatiku.
Aku lihat dia tersengih panjang. Anak matanya galak menatapku.
Melihat reaksinya ini, aku pasti apa juga yang aku explain , dia takkan dengar. Dia akan buat andaian sendiri , bertindak sesuka hati nya. Sama seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya. Our first met.
"Hmm.. are you marking me as yours?" sambung L lagi.
ha? ~
" Should I seal it? "
L semakin merapatiku. Senyuman yang manis itu makin memikat hati ini . And I feel like a dejavu.
Situasi ini, sepertinya aku pernah menghadapinya. Kenakalan L ni.
Hatiku terasa berdebar-debar.
" With a kiss too?"
Dia menarik tanganku.
Sekali lagi, sama seperti di apartment tempoh hari, mengapakah aku merelakan kelakuan dan usikannya padaku? Rasa seperti terpukau and lost all my senses.
" Nope! No, no , no, no NOT in front of me."
Raikal pantas menutup mulut L dengan jari telunjuknya.
Menghentikan kenakalan L ini.
Aku tertunduk malu.
~Get a grip on yourself sya! Apa nak jadi ni. Don't be so mesmerized by him. Have some self control! (T.T)~
" Sebelum this person jadi lebih unpredictable, dan membuat sesuatu yang lebih tak terkawal terhadap awak, apa kata saya hantar awak balik okey? " kata Raikal sambil memandangku.
" ah, ha.. o..okey." Jawab ku terkebil-kebil.
Raikal memandang L.
"Dan kau, go home with KC. Cool your head down. Kau terlalu excited dan terlalu gembira. You might scare her with you overreact." arah Raikal sambil menunding pada lawyer mereka yang sedang tunggu di depan kereta BMW warna biru.
" Who? me? Excited? Nah... I'm totally cool. Mana ada? "balas L masih tersengih-sengih.
" Yes, you are! I can see your cheeks almost explode because of TOO much smiling."
" I'm not smiling! " bantah L.
Tetapi dari sini,
Aku lihat wajahnya tak putus-putus tersenyum . Bagai tak terkawal perasaan gembiranya. Ibarat anak kecil yang teruja setelah menerima mainan yang diidam-idamkan.And his smile is as sweet as sunshine.
It was pretty
❤️
YOU ARE READING
Cermin Cinta Narcissus
Teen FictionDia memandangku. Anak matanya yang berwarna coklat itu, lembut merenungku. Aku terpaku. "Nama awak Syaidatul, so?" tanya dia. Aku alihkan pandangan ku dari nya. "Sya? Sya? Hello, sya?" > > Semua kisah cinta bermula dari satu pertemuan. Sengaj...