Lexa sampai di kediaman Ares yang dipenuhi semak belukar yang menghalangi jalannya untuk masuk ke pekarangan rumah sang penyihir.
"Ares.. Ares, kau di dalam?" teriak Lexa. "Ares, keluarlah! Aku ingin berbicara denganmu." ujarnya lagi.
Ares yang tengah berdiam diri dalam rumah mendengar samar-samar suara sang peri. Ia beranjak dari tempat duduk dan berjalan keluar. Ares cukup terkejut dengan semak yang tumbuh menutupi jalan ke rumahnya.
"Lexa.." sapa Ares pelan dan terdengar samar bagi Lexa.
"Kau kah itu?" timpal gadis peri itu dari balik semak.
"Ada apa?"
"Ares, kau baik-baik saja?" tanya Lexa dengan nada khawatir membuat Ares tertunduk diam.
Perlahan satu persatu air mata menetes membasahi wajah Ares. Ia menangis terseduh-seduh, membuat Lexa semakin merasa iba padanya.
"Tak apa Ares, aku tahu kau tidak bermaksud melakukan ini semua." tuturnya.
"Ma-maafkan aku." Ares mengusap pelan wajahnya dan mencoba melafalkan mantera untuk menghilangkan semak belukar yang tumbuh menutupi sekeliling jalan rumahnya.
Banyaknya mantera yang ia ucapkan sama sekali tidak bekerja, membuat Ares nampak putus asa. Awan gelap dan badai perlahan kembali menguasai hutan peri.
"Lexa, kembalilah! Aku sudah mencoba semampuku untuk menghilangkan badai ini. Tapi nihil, semua yang ku lakukan tidak berhasil!"
Lexa berpikir keras, mencoba mencari cara untuk membantu Ares kembali ke keadaannya yang semula, "Mendekatlah Ares." tutur Lexa terdengar lembut.
Ares menyanggupi perkataan gadis peri itu, "Mendekatlah dan sentuh sisi semak belukar ini." ujar Lexa. Ia berharap cara ini akan berhasil.
Lexa berniat untuk menyerap separuh perasaan sedih dan gundah yang Ares rasakan dan menggantinya dengan kebahagiaan. Ia berharap cara ini berhasil, sama seperti yang sering ia lakukan pada Jollie, ibunya.
Ares turut melangkah dan menyentuh semak menggunakan salah satu lengannya, begitu juga Lexa dari arah luar. Perlahan tubuh gadis peri itu mengeluarkan cahaya yang begitu terang, lebih dari biasanya. Semak yang tumbuh mengelilingi rumah Ares perlahan tumbang layu. Sang gadis penyihir juga turut merasakan getaran aneh dalam dirinya. Ia merasakan energi positif yang Lexa salurkan layaknya sihir yang dengan sekejap bisa mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik.
Awan gelap yang menutupi langit hutan peri, perlahan hilang. Hujan dan juga kilatan petir ikut meredah. Ares tersenyum, kala merasakan kekuatannya kembali. Baru saja ingin berterima kasih pada Lexa, gadis penyihir itu dibuat terheran-heran dengan menghilangnya sang peri.
"LEXA!" teriak Ares. "Lexa, kau dimana?" ujarnya sekali lagi.
Ia menatap ke sekeliling, mencoba mencari keberadaan gadis peri itu. Namun tak kunjung ia temui. Hingga satu titik ia menyadari sesuatu hal aneh telah terjadi.
"Aku harus menemui Dior sekarang juga, tapi bagaimana jika ia marah dan malah menjatuhiku hukuman?!" batinnya. "Tapi Lexa harus segera ditemukan. Bagaimana ini?!" tuturnya lagi dalam hati.
Kegelisahan menyergap perasaan Ares seketika, membuatnya memutuskan untuk menemui Dior dan menceritakan segala hal yang terjadi. Juga mengenai hilangnya Lexa, sang peri cantik.
Disis lain, gadis peri itu terbangun merasakan tubuhnya seakan berpindah dengan cepat dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan setelah sepenuhnya sadar, betapa terkejutnya ia saat menyadari seseorang yang gagah dan rupawan membawanya entah kemana. "Apakah dia manusia?" batinnya. Tubuh Lexa bergetar hebat, ia terlalu takut untuk bertindak lebih. Yang terlihat dimatanya adalah sosok manusia tampan yang gagah dengan kekuatan super tengah memapahnya dan membawa ia jauh keluar dari wilayah hutan peri.
"Ayah, ibu, tolong aku." ujar Lexa sekali lagi membatin.
"Kau sudah sadar?" ucap pria itu dengan suara maskulin yang ia punya, "Tak apa, bersenderlah dan jangan takut. Sebentar lagi kita sampai." dengan semirik yang tajam, membuat sekujur tubuh Lexa merinding.
Holla (づ。◕‿‿◕。)づ
Siapa yang masih stay sampai dibab ini?
Uhh, tayang kalian banyak-banyak.Oya, bocoran dikit, dipart berikutnya bakalan muncul karakter-karakter yang super duper menggoncangkan batin kalian. Wkwk!
Sesuai yang pernah mimin bilang, akan muncul tokoh-tokoh baru yang menghiasi cerita Possible tidak hanya seputaran kisah para peri.
Jadi, yang penasaran, pantengin terus, yaa !!
\(^o^)/Sampai ketemu dibab selanjutnya.
See yaa :)#salamkasihfrommissdey (✿^‿^)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSIBLE
Fantasy"A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Ucap sang warrior. "Tenanglah, aku hanya membuatmu mati rasa untuk sementara waktu." tuturnya, datar. "Dia mengundangku?" batinnya. Senyum sinis itu berubah jadi tawa yang menggelegar. "A-alpha berkata akan me...