42 - Ikatan Mate Werewolf (2)

156 17 0
                                    

"Kau dan kebodohanmu itu, Ant. Bahkan Owen dan Grave bisa memahami jika dia adalah mate kita, dan kau--Kau hampir saja membuatnya pergi."

Antha meraih lengan gadis itu dengan segera, "Ku rasa kau harus kembali bersamaku ke istana, aku tidak bisa membiarkanmu pergi seperti ini." timpalnya membuat Anee semakin bingung.

Gadis itu menghentakkan tangan Antha yang menggenggam lengannya dengan kasar, pria itu tampak terkejut dengan sikap Anee, "A-ada apa?" ucapnya kaku.

Anee melayangkan tatapan tajam sembari menela'a setiap ekspresi dari pria dihadapannya, "Aku bukan gadis murahan yang bisa anda ajak pergi sesuka hati." ketusnya.

"Ha? A-aku.."

"Cukup!" sanggah gadis itu, "Aku akan pulang sekarang juga. Kita berpisah sampai disini." timpalnya lagi dan dengan segera berbalik arah pergi meninggalkan Antha yang terlihat mematung.

"Hadeh! Sudah ku duga hal ini akan terjadi." celoteh Eric kesal.

Antha mendumal, "Wah, kau tidak lihat tatapannya, tadi?! Nafasku serasa hampir berhenti."

"Kau takut padanya?"

"Aku? Te-tentu tidak, hanya saja..."

"Aku tahu kau takut," timpal Eric meremehkan sisi manusianya itu, "Aku bisa merasakan perasaanmu."

"Jangan mengada-ngada, Er. Tidak mungkin aku takut padanya."

"Kalau begitu, kerja dia dan tandai dengan segera. Kau tidak lihat perawakannya yang sangat atraktif itu? Aku bahkan ingin sekali mengambil alih tubuh ini dan melakukannya dengan caraku." ujar Eric yang terdengar frontal membuat Antha memutuskan mindlinknya tanpa menanggapi perkataan sisi wolfnya itu.

Antha tersadar dan dengan segera mengejar Anee yang berjalan jauh meninggalkannya dibelakang.

"Anee.. Anee, tunggu--kumohon." tuturnya terdengar sedikit berteriak.

"Anee," timpalnya lagi berusaha meraih lengan gadis itu dan menghentikan laju jalannya.

Anee tampak gusar, namun gadis itu juga terlihat menyembunyikan raut senang kala mendengar Antha memanggil-manggil namanya.

"Anee, ku mohon." sergah sang Alpha dengan segera memegangi tangan sang gadis.

"Tangannya--lembut." batin Antha.

"Ada apa, tuan?" celetuk Anee dengan wajah sangar yang yang dibuat-buat.

Antha terlihat menarik nafas panjang, mengatur ritme jantungnya yang mulai tak karuan, "Maaf, jika tingkahku membuatmu tidak senang atau bahkan merasa tidak dihargai, tapi ku mohon kembali bersamaku ke istana." tuturnya dengan nada pelan.

Gadis itu tampak terdiam, ia terlihat sedikit bingung dan tampak berpikir. Beberapa kali ia menoleh ke arah belakang dan kemudian berbalik menatap Antha.

"Kenapa?" tanya pria itu heran.

"Rumahku, dipersimpangan sana." tutur Anee, canggung.

Antha tersenyum, "Ayo temui ibumu dan meminta izin padanya, kau akan tinggal denganku di istana untuk waktu yang cukup lama." ujarnya membuat gadis itu terkejut setengah mati.

***

"Surat dari mereka telah sampai ditangan Raja."

Zurel hanya tersenyum tipis menanggapi, "Apa yang ayahku katakan?"

"Beliau hanya terlihat bingung dengan tujuan kedatangan para werewolf kali ini. Padahal sesuai laporan Bartheus, pertemuan tahunan berjalan dengan baik.

POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang