Beberapa waktu terlewati, Antha masih bergerak mencari tahu keberadaan Zurel, sementara Raja vampir mengirim beberapa utusan untuk berjaga-jaga jika puteranya itu perlu bantuan. Hal itu dilakukan secara rahasia. Ia mengikuti saran terakhir yang diberikan Bartheus padanya.
Zurel kini telah pulih seratus persen, ia tengah bergerak mengumpulkan antek-anteknya dan berniat menguasai seluruh wilayah hutan terlarang. Ia mengumpulkan pasukan secara diam-diam tanpa diketahui ayahnya. Pangeran vampir itu berniat menyerang koloni werewolf dan memberi perhitungan pada mereka. Ia juga menunggu waktu yang tepat sembari dirinya terus mencari tahu informasi mengenai Lexa. Zurel telah mengetahui jika suruhan terakhir yang dikirimnya untuk membunuh Jillf, telah gagal melaksanakan tugas yang diberikan, hingga ia pun bertekad untuk menjemput Lexa sesegera mungkin.
"Seberapa jauh persiapan saat ini?" tanya Zurel pada salah satu sosok yang menjadi kaki tangannya.
"Hampir rampung seratus persen, tuan. Tinggal mencari cara agar para pasukan vampir liar itu bisa terhindar dari sengatan matahari saat melakukan tugas mereka." timpalnya.
Zurel terdiam sejenak, "Hm, baiklah." sahutnya. "Apakah untusan dari kerajaan Alchador terlihat mengunjungi perbatasan hutan?" sambung Zurel.
"Tidak, tuan."
"Ayah masih menutup mata denganku?!" batin sang pangeran vampir.
"Baiklah, kau boleh kembali. Setelah semuanya rampung dengan sempurna, kita akan bergerak sesuai rencana." tuturnya.
"Aku akan menjemputmu dengan segera, Lexa. Kita akan bangun istana yang megah di tempat ini. Kau akan ku jadi satu-satunya Ratuku. Wilayah hutan terlarang ini akan jadi milik kita." ujarnya membantin, "Tinggal sedikit lagi, kita akan bertemu secepatnya." sambungnya dalam hati.
***
- Hutan Peri.
Lexa terlihat tengah berlatih sihir bersama Jillf. Setelah beberapa lama, pria itu akhirnya bisa bertemu dengan sang Raja dan mendapat izin untuk tinggal di hutan peri sampai kurun waktu yang belum ditentukan. Derri bahkan menghantarkan Jillf untuk melihat kediaman ibunya yang kini resmi menjadi tempat tinggal werewolf itu. Jillf masuk dalam kategori Half Blood, dirinya tidak bisa diakui oleh bangsa peri meski ia memiliki DNA peri yang mengalir ditubuhnya. Walau demikian, Jillf diakui oleh sang Raja sebagai makhluk yang istimewa setelah Lexa, karena ketangkasan dan juga kelebihan yang pria itu miliki. Sangat jarang, bahkan untuk saat ini belum ada ditemukan werewolf yang mempunyai karunia seperti Jillf.
Lexa juga sudah berbicara mengenai hal apa yang dialaminya pada Raja dan Ratu peri. Meski sulit dipercayai, Lexa mampu membuktikan dengan membuka komunikasi dan membiarkan roh leluhur yang berbicara dan menyampaikan pesan tersendiri bagi Raja. Setelah itu, keadaan hutan peri tidak seperti dulu lagi. Raja menjadi mawas diri dan memerintahkan untuk setiap sudut wilayah perbatasan dijaga oleh para prajurit istana.
Lexa terlihat menengadahkan tangannya ke atas, dan perlahan langit berubah mendung seketika, "Hey! Kontrol tenagamu." tegur Jillf yang mulai lelah melatih gadis peri di hadapannya.
"Maafkan aku, Jillf. Ini sangat susah, huft" keluh Lexa.
Jillf yang tadinya kesal menjadi luluh melihat wajah cantik Lexa yang ditekuk, Pria itu berjalan mendekati sang peri yang berjarak sedikit jauh darinya. Ia tersenyum tipis sebelum akhirnya terdengar menghela nafas panjang sembari menatap Lexa dengan lekat.
"Kau ingin beristirahat sebentar?" tanya Jillf menurunkan nada suaranya hingga terdengar sedikit pelan.
Lexa menatapnya sembari mengangguk, "Baik, ku antar kau pulang. Kita akan kemari lagi saat petang." timpal Jillf sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSIBLE
Fantasy"A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Ucap sang warrior. "Tenanglah, aku hanya membuatmu mati rasa untuk sementara waktu." tuturnya, datar. "Dia mengundangku?" batinnya. Senyum sinis itu berubah jadi tawa yang menggelegar. "A-alpha berkata akan me...