"Lady, bersikaplah sopan!" tegur Derri. Sedikit merasa aneh dengan gelagat Herra yang tiba-tiba saja berubah.
Herra menatap pria peri itu dengan acuh, "Aku tidak akan menaruh hormat lagi padanya yang telah membunuh saudariku."
Emosi yang meluap membuat penampilan wanita penyihir itu berubah menyeramkan, mata yang tadinya indah dengan perpaduan warna yang bebeda, kini berubah sepenuhnya hitam. Giginya terlihat meruncing dengan lidah yang menjulur panjang seperti ular. Herra menunjukan wujud mengerikan dari para penyihir. Saat ini amarahnya tidak dapat dibendung lagi. Seketika pintu dan jendela ruangan istana tertutup dengan sendirinya, beberapa tanaman merambat tumbuh dengan cepat menutupi tempat itu. Suara Herra menggelegar memenuhi ruangan dengan bisikan mantra sihirnya. Dan disaat itu juga, dari kejauhan terlihat gumpalan awan hitam dengan petir hijau pekat, menyambar dari atas atap istana.
Lexa dan Jillf yang masih dalam perjalanan, melihat dengan jelas awan hitam yang terbentuk. Mereka berhenti dan mengamati dari kejauhan. Peri cantik itu dirundung kegelisahan, sementara Jillf sudah menduga hal yang buruk telah terjadi disana.
"Mereka membangkitkannya." timpal sang hewolf.
"Membangkitkan siapa? Apa maksudmu?" sanggah Lexa, heran.
"HERRA, DEWI KEMATIAN!" tutur Jillf.
***
Para penyihir hitam merasakan energi yang hebat dan bergejolak seakan memanarik mereka untuk pergi dan mendekat ketitik energi tersebut. Lembah Orison menjadi riuh, dengan suara para penghuni yang melintas dan berlalu-lalang melewati perbatasan menuju dataran hampa. Para penyihir itu berkumpul memenuhi wilayah perbatasan. Mereka berdatangan dari segala penjuru, beberapa melewati jalur darat dan beberapa melewati jalur udara, bahkan beberapa terbang dalam wujud asap tebal dan cahaya sesuai dengan spirit dan kemampuan mereka.
Para bawahan Zurel pun terlihat keluar dari hutan terlarang, mereka berbondong-bondong meninggalkan wilayah tersebut seperti serbuk logam yang beriringan tertarik ke arah magnet.
Vampir liar yang menjadi tangan kanan Zurel dengan cepat memberi tahu fenomena tersebut pada pangeran vampir.
"Pergi dan cari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi." titah Zurel.
Disisi lain, Grave, Owen dan Leeina menyaksikan kehadiran para penyihir hitam ketika mereka hampir melewati perbatasan wilayah dataran hampa. Mereka dibuat terkejut setengah mati dengan pemandangan yang ada. Gumpalan asap tebal, kilatan cahaya yang menyambar, sapu terbang dan kereta terbang yang mengangkut para penyihir terlihat memenuhi langit. Sementara itu, dari bawah terlihat berbagai jenis pernampakan para penyihir, dari yang terlihat biasa layaknya manusia normal sampai yang tidak berbentuk, nampak di depan mata mereka.
"Ada apa ini?" sergah Grave.
"Entahlah, kenapa mereka berkumpul disini?!" timpal Owen.
Tidak ada satupun yang dapat menjadi sumber informasi bagi mereka. Tetapi, seketika saja, Leeina dibuat pangling dan menatap ke arah wilayah hutan peri dengan raut khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSIBLE
Fantasy"A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Ucap sang warrior. "Tenanglah, aku hanya membuatmu mati rasa untuk sementara waktu." tuturnya, datar. "Dia mengundangku?" batinnya. Senyum sinis itu berubah jadi tawa yang menggelegar. "A-alpha berkata akan me...