Note : Cerita ini mengandung unsur kekerasan, perkelahian dan kata-kata umpatan.
Harap para pembaca menanggapi dengan bijak :)√( ꈍᴗꈍ)\ Kali ini aman, kok, buat para Jomblo, selamat membaca!
.
.
.
.- Lembah Orison.
Tampak beberapa sosok peri hitam berjalan melewati sebuah gubuk kecil yang dipercayai adalah milik Jillf. Tidak ada yang berani mengusik sang hewolf setelah mereka tahu kegilaan apa yang bisa dilakukannya.
Terlihat dengan jelas tatapan dan sorot mata hijau emerald yang tajam, lekuk dan garis wajah tegas, surai hitam kelam yang menutupi separuh telinganya, serta senyuman yang menawan tersiar menggambarkan ketampanan wajah Jillf yang hampir mencapai sempurna. Beberapa kaum hawa dunia immortal dari berbagai kalangan berusaha untuk menjadikan pria itu milik mereka, namun nihil. Jillf terkenal dengan sosoknya yang misterius sesuai dengan julukan yang melekat padanya. Bahkan Dewi Persefone pernah memuji ketampanan Jillf saat ia berkunjung ke dunia bawah, membuat Hades tersulut api cemburu dan mengusirnya dengan segera.
Begitulah gambaran sosok Jillf Dominique, werewolf yang dianggap berkhianat pada kaumnya dan diasingkan.
Saat ini para warrior kaum werewolf telah sampai di perbatasan lembah orison, mereka memperhatikan keadaan sekitar sebelum memutuskan untuk memasuki lembah tersebut.
"Ayo berpencar dan temukan dia." ujar satu sosok yang memimpin para warrior.
Setelah memasuki kawasan lembah, para werewolf masing-masing mengambil wujud serigala mereka, beberapa mendapat hambatan dan serangan dari penghuni lembah yang terusik akan kedatangan mereka, beberapa lagi berhasil mendapat petunjuk tentang keberadaan Jillf.
Setelah cukup lama mencari, mereka sampai disuatu rumah kayu kecil sederhana dengan halaman yang luas, tempat dimana Jillf tinggal dan menetap. Tercium wewangian yang tidak pernah mereka temui sebelumnya, wewangian itu perlahan menghilangkan fokus dan kesadaran para warrior. Mereka tampak seperti kawanan pemabuk, yang perlahan kehilangan kontrol diri. Jillf keluar dan menampakkan dirinya. Dengan awalan sinis, ia perlahan menertawai para warrior itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSIBLE
Фэнтези"A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Ucap sang warrior. "Tenanglah, aku hanya membuatmu mati rasa untuk sementara waktu." tuturnya, datar. "Dia mengundangku?" batinnya. Senyum sinis itu berubah jadi tawa yang menggelegar. "A-alpha berkata akan me...