Antha dan para rekannya tiba di istana, ia meminta Anee untuk kembali ke ruangan pribadi mereka terlebih dahulu, sedangkan ia dan dua werewolf kepercayaannya itu melakukan pertemuan di ruang kerja miliknya.
Bianel berjalan memasuki ruangan Antha, sedikit banyak menarik perhatian para penjaga istana. Tidak biasanya sisi wolf gamma itu terlihat diseputaran tempat tersebut. Bianel adalah wolf yang paling jarang muncul dan menampakkan dirinya. Owen bahkan lebih sering bertarung tanpa melakukan transformasi terkecuali dalam keadaan yang mendesak. Namun sejauh ini, gamma werewolf itu lebih dikenal dengan sosok yang cinta damai dan menjauhi perselisihan.
"Tidak bisakah sisi humanmu itu melakukannya dengan normal?" ujar Antha kesal.
Bianel menatap sang alpha sinis, "Jika bisa, sudah sedari tadi aku bertukar shift dengannya. Tapi ia terus saja bersembunyi."
"Mungkin saja dia malu berjalan dengan baju yang sobek dan penuh darah, maklumi saja, Ant.." tutur Grave yang dibenarkan Bianel dengan anggukan.
Antha membuang nafasnya kesal, dan dengan segera duduk merebahkan dirinya ke sofa diikuti dengan Grave, beta werewolf itu.
"Hari ini cukup melelahkan." sanggahnya.
Bianel menatap dua werewolf dihadapannya dengan pandangan dingin, "Bisakah kalian memberiku pengalas agar aku juga bisa ikut duduk dan meregangkan kakiku." tutur sang gamma.
Grave tersenyum tipis menanggapi protesnya Bianel yang baru kali ini didengarnya. Jika Owen selalu saja tampil dengan sikap kekanak-kanakan, maka Bianel berbeda, ia terkesan lebih dewasa dan pendiam, meski sebenarnya watak dasar mereka hampir sama.
Beta werewolf itu tersenyum kecil dan segera beranjak dari sofa, ia menggelar karpet bulu dihadapan Bianel agar wolf itu bisa ikut bersantai dengan mereka. Bagaimanapun sosok dihadapannya itu pernah menjadi Alpha suatu pack yang sangat disegani. Bianel menjadi salah satu sosok terkuat yang mampu menandingi Erick dan juga Erayeen. Jika saja sisi damai dan santai di dirinya itu tidak mendominan, mungkin saja ia bisa menjadi saingan untuk Antha dan Eric dalam mencapai posisi tertinggi dalam kawanan mereka. Owen yang terlihat ceria dan kekanak-kanakan, Bianel yang dewasa dan tenang, adalah kombinasi yang sangat cocok dalam satu tubuh.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Ant?" tanya Bianel datar dan terdengae cukup tenang.
"Aku harus menangkap Zurel dan memberinya ganjaran. Dan juga, aku akan melayangkan tuntutan pada kerajaan Alchador dan memutuskan kerjasama dengan mereka." tegas Antha.
Grave hanya mengangguk menanggapi keputusan saudaranya, begitu juga Bianel yang tampak diam tanpa sanggahan.
"Hm, kurasa itu keputusan yang masuk akal untuk saat ini, terlepas dari apa yang pangeran itu lakukan. Bangsa vampirpun tidak berkontribusi banyak pada kaum kita." timpal sang gamma.
Grave kembali mengangguk membenarkan, "Gamma Bianel benar, justru kitalah yang berkontribusi banyak pada mereka. Terutama dalam masa revolusi. Kita bahkan membantu mengamankan pasokan makanan mereka yang tidak wajar, serta menjadi penghubung akses kerjasama antara mereka dan kaum mortal, dibawah pengawasan dan kendali kita." jelas Grave, "Jadi, pemutusan kontrak kerjasama itu, tidak akan berdampak besar bagi kita." sambungnya lagi.
Antha mengangguk membenarkan, "Apakah si konyol itu belum juga sadar?" ujar Antha mempertanyakan keberadaan Owen, sisi human Bianel.
Wolf itu menggelengkan kepala, "Sepertinya dia tertidur pulas."
"Kita membutuhkannya untuk menjalin komunikasi dengan Bartheus." sergah Antha.
"Ah, benar!" sanggah Grave menatap Bianel lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSIBLE
Fantasy"A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?" Ucap sang warrior. "Tenanglah, aku hanya membuatmu mati rasa untuk sementara waktu." tuturnya, datar. "Dia mengundangku?" batinnya. Senyum sinis itu berubah jadi tawa yang menggelegar. "A-alpha berkata akan me...