SEBELUM MEMBACA AKU MAU TANYA KALIAN NEMU CERITA INI DARI MANA?
TOKOH YANG SUDAH MEMBUATMU JATUH CINTA SIAPA?
HAPPY READING!
______________________________________PART 12 : GURU BARU
Meskipun kasih sayangnya sama. Tapi, setiap anak pasti memiliki tempat tersendiri di hati orangtua. Yang jelas berbeda antara satu dan yang lainnya.
Kening laki-laki dengan ransel yang masih berada di punggungnya itu mengerut, melihat kedua orangtuanya yang sudah rapi. Papanya yang tak lagi muda itu nampak gagah dengan setelan tuxedo hitam dan mamanya yang usianya hampir menyentuh separuh abad itu nampak cantik dan anggun dengan dress hitam dan jas putih yang melekat di tubuhnya.
Sedangkan Arka, laki-laki itu terlihat seperti CEO muda dengan setelan jas biru dongker.
"Eh, lo udah pulang, Kak?"
Aksara menoleh, mendapati Laskar yang berbaring di sofa panjang dengan setelan yang sama dengan Arka. Adiknya yang tengah bermain game di ponselnya itu lantas merubah posisinya menjadi duduk dan menatapnya.
"Buruan gih mandi dan siap-siap," suruh Laskar pada kakaknya.
"Emangnya kita mau kemana?" Aksara bertanya karena ia tidak tahu apa-apa.
Usai membantu membereskan sisa acara tadi dan istirahat sebentar. Ia langsung mengadakan evaluasi di aula. Evaluasi tentang kegiatan hari ini per seksi ataupun secara keseluruhannya yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja OSIS. Dengan mengetahui kekurangan yang ada tanpa lupa mengapresiasi anggotanya, ia berharap akan ada kemajuan untuk ke depannya.
Dan setelah pulang sekolah ia mampir dulu ke rumah Tala dan Tara bersama intinya yang lain untuk makan-makan dan mengobrol mengenai angkatannya.
"Loh, lo nggak tau, Kak? Kita, kan, mau ke acara grand opening perusahaan temen bisnisnya Papa," ucap Laskar memberitahu.
Pandangan cowok berambut keriting itu beralih pada kedua orangtuanya yang tengah berdiri merapikan pakaiannya. "Kalian nggak ngasih tahu Kak Aksa?"
"Buat apaan? Lagian Aksa, kan, nggak diajak. Ngapain juga dikasih tahu," seloroh Arka sembari membetulkan letak dasi kupu-kupunya.
Laskar melotot. "Nggak diajak?" Nada bicaranya naik satu oktaf.
Cowok itu langsung berdiri dan menyimpan ponselnya ke dalam saku jas. "Papa sama Mama nggak lupa, kan, kalau Kak Aksa masih anak kalian?" tanyanya sarkas.
Sekarang Laskar lebih berani membela kakaknya tidak seperti dulu yang selalu diam ketika Aksara dicaci maki dan disalah-salahkan.
"Mama nggak lupa. Cuman Mama nggak mau buang-buang waktu buat nungguin kakak kamu yang cacat itu. Jadi, lebih baik kita berangkat sekarang. Oke?" Nilam menggandeng lengan suaminya, mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Teen FictionApa yang terlintas di benak kalian mendengar kata Ketua Osis? Sudah pasti cowok keren, dingin, dan populer, kan? Kalau iya berarti kalian perlu membaca cerita yang satu ini. Ini tentang Aksara si ketua Osis yang menyandang disabilitas bawaan lahi...