HAPPY READING!
______________________________________
PART 17 : JANJI ARKA UNTUK ALINEA
Apapun, Al. Apapun itu gue bakalan lakuin asalkan lo baik-baik aja.-Arkatama Ivander untuk Alinea Quanda Elakhsi
Arka memacu kendaraannya dengan kecepatan normal. Meskipun jalanan malam ini cukup lengang, ia ingin membuat Alinea menikmati perjalanan pulangnya.
"Kak," panggil gadis berbandana merah di belakangnya itu sembari memeluk Arka dari belakang. Alinea menyenderkan kepalanya di punggung tegap Arka, ia menatap samping dengan pandangan yang sayu.
"Sampai kapan? Sampai kapan kita kayak gini terus, Kak?" tanyanya memejamkan mata, menikmati embusan angin malam yang menerpa wajahnya.
Arka menghela napas. Dia meraih jemari Alinea dan menggenggamnya dengan tangan kiri. "Gue juga nggak tahu, Al." Arka memberikan elusan lembut di punggung tangan gadis itu.
"Gue nunggu lo siap," imbuh Arka masih mengelusi punggung tangan gadis cantik yang makin mengeratkan pelukannya itu.
Alinea tidak membelas. Dia memilih menyembunyikan wajahnya di punggung tegap Arka. Mengirup dalam-dalam aroma cowok itu yang sedikit membuatnya tenang. Dengan mata yang terpejam dan tangan yang masih melingkari perut cowok itu, Alinea perlahan kehilangan kesadarannya. Dia tertidur di boncengan Arka dengan tangan yang digenggam erat oleh cowok itu seolah takut terjatuh dan tak ingin kehilangan dirinya.
Selama perjalanan Alinea sama sekali tak terusik dengan suara bising kendaraan bermotor yang menyalip motor Arka. Sampai Arka memelankan laju motornya ketika sudah dekat dengan rumahnya, barulah gadis itu tersadar dan menegakkan tubuhnya.
Motor Arka berhenti tepat di depan gerbang rumah Alinea.
"Udah sampai, Kak?" Alinea melepas pelukannya pada Arka.
Arka tersenyum lembut. "Udah, Al. Kebiasaan deh lo kalo diboncengin motor pasti molor," kekehnya menatap gadis itu dari kaca spion.
Alinea menyengir kuda. Lalu, melepas helm bogo pemberian Arka beberapa bulan yang lalu, yang tadi ia bawa ketika menaiki ojek online. Alinea memang mempunyai kebiasaan memnawa helm sendiri ketika naik ojek.
Setelah melepas helm gadis itu tak langsung turun dari motor. Ia hanya bergeming menatap bangunan yang berdiri angkuh di depannya. Seolah enggan memasuki rumah itu.
Merasa tak ada pergerakan dari gadis yang diboncengnya, Arka menoleh ke belakang. "Al," panggilnya lembut.
"Kenapa?" Arka bertanya membuat atensi gadis itu teralihkan.
Alinea menggeleng samar. Lalu, turun dari motor.
"Besok Kak Arka jemput aku lagi, kan?" ujarnya menatap Arka serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Teen FictionApa yang terlintas di benak kalian mendengar kata Ketua Osis? Sudah pasti cowok keren, dingin, dan populer, kan? Kalau iya berarti kalian perlu membaca cerita yang satu ini. Ini tentang Aksara si ketua Osis yang menyandang disabilitas bawaan lahi...