HAI HAII!
APA KABAR?
GIMANA KALIAN BISA NYASAR ATAU NEMU CERITA INI?
OH IYA AKU MAU INGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT LANJUT.
JANGAN LUPA JUGA FOLLOW AKUN INI DAN IG @NIS_LIHA JUGA TIKTOK @NISLIHA2
SEBELUM MEMBACA AKU MAU KASIH TAHU KALAU DI PART INI ENGGAK ADA AKSARA. DIA MASIH GANTI BAJU ABIS KEJEBUR GOT KEMARIN SAMA ISTIRAHAT DI UKS 😂 DOAIN DIA GA KENAPA-NAPA BAIR BISA CEPET MUNCUL .
SELAMAT MEMBACA!
______________________________________
PART 15 : PERBINCANGAN DENGAN ABIYASA
Karena manusia itu ibarat benda tiga dimensi, Kar. Di mana kamu tidak bisa melihatnya hanya dari satu sisi. Butuh segala arah agar kamu bisa tahu di mana letak keindahannya.
"Kenapa Bapak bawa kami ke sini?" Laskar menyatukan kedua alisnya, heran. Pasalnya guru baru itu bukannya membawa mereka ke ruang BK. Melainkan menuju gedung kanan.
Arka yang tak kalah herannya pun ikut bertanya. "Bapak mau bawa kita ke BK, kan? BK itu arahnya ke sana, Pak. Bukan ke sini."
Abiyasa seolah menulikan telinganya. Dia terus berjalan menyusuri koridor sekolah, menuju ke arah kanan. Berlawanan dengan ruang BK.
"Pak," tegur Laskar yang berjalan mengikuti Abiyasa.
Laki-laki berkacamata itu menghentikan langkah. Membalikkan badan. Lalu, menatap ke arah mereka secara bergantian. "Memangnya kalian mau ke ruang BK dan berakhir mendapat hukuman dari Bu Maya?"
Bu Maya adalah guru BK yang terkenal killer. Namun, merupakan guru termuda di SMA HILTON. Usianya baru menginjak tiga puluhan, tapi masih single.
Arka dan Laskar diam. Mereka bergidik membayangkan bagaimana guru muda itu memegang penggaris panjang di tangannya dengan tatapan yang menghunus. Lalu, memukulkan penggaris itu ke betisnya.
"Daripada mendapat hukuman dari beliau lebih kalian ikut saya," lanjut Abiyasa memasuki lapangan basket indoor.
Arka dan Laskar mengikuti guru baru itu memasuki lapangan basket indoor tanpa curiga. Keduanya menghentikan langkah ketika Abiyasa mendudukkan diri di tribun paling bawah.
Tatapan Abiyasa seolah menelisik dua siswa di depannya. Beberapa detik kemudian, dia mengulas senyum. Membuat kening Arka dan Laskar mengerut.
Menyadari tatapan kebingungan kedua muridnya. Abiyasa bertanya, "Kalian saudara, kan? Kenapa harus menyelesaikan masalah dengan otot?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Teen FictionApa yang terlintas di benak kalian mendengar kata Ketua Osis? Sudah pasti cowok keren, dingin, dan populer, kan? Kalau iya berarti kalian perlu membaca cerita yang satu ini. Ini tentang Aksara si ketua Osis yang menyandang disabilitas bawaan lahi...