HAPPY READING!
JANGAN LUPA FOLLOW IG : @Nis_liha
@Nima.tuss
DAN AKUN TIKTOK :
@Nisliha2
______________________________________
PART 13 : INSIDEN DI LAPANGAN BASKET
Kebahagiaan itu kendalinya ada di dalam diri sendiri. Jangan biarkan orang lain mengambilnya dan menghancurkannya.
"Sa, lo aman, kan?" todong Tara begitu Aksara memasuki ruang OSIS usai diminta tetap tinggal di kelas oleh Pak Abiyasa.
"Aman," jawab Aksara polos. "Emang kenapa?"
Tara memutar tubuh lelaki jakung itu untuk sekadar mengecek keadaan dan juga penampilannya yang ternyata tampak baik-baik saja. "Lo nggak diapa-apain, kan, sama Pak Abi?"
"Guru tadi aneh-aneh nggak? Dia mencurigakan nggak? Dia nggak ngeracunin otak lo, kan, Sa?" Tala ikut mencecarnya dengan pertanyaan, meski wajah cowok itu tetaplah datar seperti biasanya. Namun, kecepatannya berbicara mengalahkan kecepatan benda jatuh.
Aksara mendaratkan pantatnya di kursi kebesarannya. "Enggaklah."
"Su'uzon banget kalian berdua," kekeh Aksara.
"Pak Abi tadi tuh cuman mau nanya soal anak-anak di kelas kita. Siapa yang paling pinter sama siapa yang kurang dalam hal pelajaran. Katanya biar dia bisa lebih memerhatikan murid-muridnya biar semua bisa paham. Nggak cuman yang pinter doang," jelasnya mulai membuka lembar HVS dalam stopmap biru di depannya, yang berisikan laporan pertanggungjawaban kegiatan perayaan Kartini kemarin.
"Tapi, kenapa harus lo? Kan, ketua kelasnya Bang Tala bukan lo?" Tara melemparkan pertanyaan itu sembari duduk senderan di sofa dengan kedua tangan di belakang kepala.
Aksara mengedikkan bahu acuh tak acuh. "Gue juga nggak tau, Tar."
Saat Tara hendak berbicara lagi, Tala mengisyaratkan adiknya yang bermulut lemes itu untuk diam. Sepertinya Aksara tidak sadar jika ada yang aneh dengan guru baru itu. Laki-laki berlesung pipi itu segera mendekati Tara dan berbisik di telinganya, "Jangan kasih tau apapun sama Aksara apalagi sama anak-anak yang lain. Dugaan kita belum tentu bener."
"Tap--" Tala segera menutup mulut adiknya dengan telapak tangannya yang lebar.
"Nurut sama Abang kalo masih mau gue bantuin ngerjain tugas," peringat Tala dengan kekuasaannya sebagai kakak.
Tara mencebik kesal. Tala memang selalu mengeluarkan jimat andalannya untuk membuat ia takluk padanya. Kalau saja kakaknya itu bukan tutor gratis untuknya ia sudah menoyor kepalanya karena sudah mengancam seenaknya.
"Kalian kenapa bisik-bisik?" seloroh Aksara.
Tala segera menegakkan tubuhnya. "Nggak papa." Berpura-pura merapikan dasi lalu duduk di sofa sebelah Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Teen FictionApa yang terlintas di benak kalian mendengar kata Ketua Osis? Sudah pasti cowok keren, dingin, dan populer, kan? Kalau iya berarti kalian perlu membaca cerita yang satu ini. Ini tentang Aksara si ketua Osis yang menyandang disabilitas bawaan lahi...