5

5.9K 343 1
                                    

Yang mau baca cepat bisa di karyakarsa yaa
Monggo!!

Syahdu menutup toko bunga nya saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

" Kita cari makan di luar aja gimana?"

" Wuish. Boleh banget, Ma. Aku boleh request kan?" Rembulan mengedip-ngedipkan mata agar Mama nya mau.

" Memang kamu mau makan apa?" Rembulan mengalungkan tangan ke lengan Syahdu.

" Makan seblak yuk, Ma!"

" Aawwww," Rembulan mengaduh karena tangan nya baru saja di geplak.

" Nggak ada ya. Tiga hari yang lalu kamu udah makan seblak. Pedes lagi. Sekarang mau makan seblak lagi. Mau lambung nya bocor?" tatap Syahdu marah.

Rembu mengerucutkan bibir nya. Alamat tidak bisa makan seblak kalau begini.

" Nggak bakalan bocor cuma kalau makan seblak, Ma. Mama lebay deh," cibir Rembulan membuat Syahdu melotot.

" Kamu ini di bilangin nggak pernah nurut. Heran Mama. Turunan siapa sih. Perasaan Mama nggak kayak kamu gini deh kelakuan nya,"

" Berarti nurun Papa!" jawab Rembu santai

" Yaudah, sana kamu pergi ke papa kamu itu," Syahdu menunjuk sembarang arah.

" Sayang nya aku nggak tau dimana Papa," ujar Rembu bersedih. Ia tatap Mama nya yang berkacak pinggang.

" Cari di pelosok negeri ini. Nanti juga ketemu!" Syahdu membuka pintu mobil dan duduk di kursi kemudi. Rembu menyusul dengan membuka pintu penumpang.

" Nanti Mama sedih kalau aku ikut Papa,"

" Nggak usah bahas Papa kamu lagi. Pusing Mama. Sekarang mau makan dimana?"

Rembulan berpikir sejenak. "Kita makan bakso beranak aja lah, Ma. Udah lama nggak kan?" Kali ini Rembulan Mama nya menyetujui usulan nya.

" Ada syarat nya!"

" Makan bakso pakai syarat segala. Ribet nih si Mama,"

" Mau apa nggak?"

" Bakso nya nggak boleh pake cabe,"

Rembulan melotot horor. Nggak pake cabe? Mana enak.

" Mama yang benar aja. Dimana mana makan bakso ya pake cabe, Ma. Kalau nggak mana enak. Lah justru di cabe itu menguatkan cita rasa bakso nya,"

Syahdu mengangkat bahu cuek. " Yaudah kalau nggak mau. Mending kita makan nasi goreng aja malam ini!"

Rembulan menyandarkan bahu nya dengan kencang pertanda kesal. " Yaudah terserah Mama aja lah!"

Rembu bersedekap dada sambil mengerucut sebal.

Syahdu mengendarai mobil nya sesekali melirik Rembulan yang tidak bersuara dan memilih menatap keluar.

Syahdu menghentikan mobil nya di pinggir jalan. Pengendara lain juga ada yang memarkirkan mobil nya di pinggir jalan.

" Kok berhenti, Ma?" Rembu menatap heran.

Syahdu mengendikkan dagu nya keluar jendela. Rembu mengikuti arah mata Syahdu. Senyum langsung terbit di bibir Rembulan.

" Ayo Ma, kita makan bakso!"
Rembulan melepas seatbelt nya dan segera turun dari mobil.

Syahdu geleng-geleng heran. Ia mengikuti langkah Rembulan yang sudah duluan.

" Suka heran sama anak sendiri," gumam Syahdu pelan.

*****

" Selamat malam, Tuan!"

" Malam, Mbok! Tidak perlu menyiapkan makan malam saya sudah makan di luar, Mbok." beritahu Arseno.

MAHLIGAI SYAHDU (EBOOK READY DI GOOGLEPLAY/PLAYSTORE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang