35

4.9K 415 49
                                    

Bab 64 sudah hadir yaa di karyakarsa gaess yaa. Manis manis lagii dehh

"Mas, kamu pasti kangen sama aku ya?"

Seno tersenyum sinis. Ia menatap Dinda yang sudah duduk di hadapan nya. Mereka terhalang oleh meja.

"Kamu kapan pulang dari luar kota, Mas? Kemaren aku ke kantor kamu, kata pegawai di sana kamu sedang ada kerja di luar kota."
Dinda berusaha berbasa basi dengan tutur kata yang lembut.

"Kamu tidak perlu tahu. Saya menyuruh kamu datang ke sini ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting."

Dinda masih tersenyum lebar. "Sesuatu yang penting? Apa itu Mas? Apa jangan-jangan kamu mau kita balikan lagi ya?" Dinda melepaskan kekehan nya.

"Well. Saya baru tahu kalau kamu mempunyai tingkat percaya diri yang sangat tinggi sekali ternyata."

Senyum Dinda langsung surut melihat raut wajah datar Seno.

"Terus kamu mau bicara apa Mas?"

Seno kemudian memajukan badan nya sedikit dengan tangan tautan tangan di atas meja.

"Mulai dari detik ini kamu jauhi Syahdu dan anak nya."

Bola mata Dinda melebar. Apa Seno sudah bertemu dengan mereka. Apa jangan-jangan Syahdu atau anak sialan itu mengadu pada Seno. Sial!

"Maksud kamu apa sih, Mas? Menjauhi? Kenapa aku harus menjauhi Syahdu. Memang Syahdu ada di sini. Kamu sudah ketemu sama dia?" Dinda memasang wajah polos seperti tidak tahu menahu.

"Tidak usah pura-pura.  Saya tidak akan tertipu dengan wajah kamu. Cukup sekali saya bodoh dan mau saja di tipu sama perempuan ular seperti kamu."

Dinda mengepalkan tangan nya di bawah meja. "Kamu kenapa sih Mas? Aku itu sudah berubah. Kamu nggak bisa lihat? Kamu selalu menilai salah aku di mata mu."

"Tidak usah playing victim. Jika saya tahu kalau kamu berani mengganggu Syahdu dan anak nya. Kamu akan tahu bagaimana akibat nya."

"Kamu kenapa membela mereka terus, Mas. Kamu lupa kalau Syahdu itu meninggalkan kamu?"

"Itu karena perbuatan hina kamu, Dinda. Mau saya ulang lagi biar pikiran kamu terbuka. Kamu itu seorang penipu. Saya menyesal tujuh turunan pernah menikah dengan kamu. Untung saja saya cepat sadar."

"Kamu nggak bisa berbuat seperti ini kepada ku, Mas. Ini semua salah Syahdu bukan aku. Harus nya kamu membenci perempuan murahan itu."

Secepat itu Seno mencekik leher Dinda. Wajah nya menggelap. Untung saja mereka saat ini berada dalam ruangan yang tidak bisa di lihat orang dari luar.

"Berani sekali mulut busuk kamu menghina perempuan yang ku cintai."

"Aaww..aaww, le..pas, Mas."

Wajah Dinda berubah merah. Ia berusaha melepas tangan Seno.
Dinda kesusahan bernafas. Ia mangap-mangap.

"Di sini kamu yang perempuan murahan. Paham?" Seno melepas tangan nya dengan kasar sehingga Dinda sampai terhuyung dan hampir saja jatuh ke belakang.

Seno segera bangkit berdiri. Dinda merasa takut dan marah di perlakukan seperti ini oleh Seno.

Kurang apa dirinya selama ini. Kenapa Seno lebih memilih perempuan sialan itu. Apa lebih nya perempuan itu di banding dirinya. Sial!

Seno sudah pergi meninggalkan Dinda yang jiwa nya terguncang. Seno sudah berada di parkiran. Ia menelpon seseorang.

"Ya, Hallo. Saya ada tugas buat kamu."

Seno membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. "Kamu hancurkan semua kontrak Dinda. Jangan biarkan ia mempunyai pekerjaan satu pun. Buat semua orang menjauhi nya."

MAHLIGAI SYAHDU (EBOOK READY DI GOOGLEPLAY/PLAYSTORE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang