25

5.5K 444 65
                                    


Di karyakarsa sudah bab 36 yaa. Di sana memang update lebih awal yaaa.

"Syahdu, ini kamu Nak?"

Syahdu mengerjapkan mata nya dengan bibir terkatup. Si Ibu itu langsung memeluk Syahdu erat dan menangis karena bahagia serta terharu karena bertemu dengan Ibu mertua nya . Ah lebih tepat nya mungkin mantan mertua.

"Mmmaa..mi," Syahdu merasa tenggorokan nya tercekat. Ia pun tidak bisa menahan air mata nya yang ingin tumpah.

"Iya..Nak. ini Mami. Ya Allah akhirnya Mami ketemu sama kamu sayang."

Syahdu tersenyum. Ia sangat senang bisa bertemu dengan sosok Lina. Ibu mertua nya. Selama menikah dengan Seno, Mami Lina adalah sosok yang sangat baik sekali. Beliau sudah menganggap Syahdu seperti anak nya sendiri begitu pun dengan Syahdu yang juga sudah menganggap Mami Lina seperti Ibu kandung nya sendiri.

Selama menikah dengan Seno, Syahdu juga sangat di manja oleh Mami Lina. Beliau tidak pernah membentak Syahdu sekali pun. Beliau adalah sosok yang sangat lembut dan penyayang. Mami Lina orang nya juga sangat ramah kepada siapa pun. Beliau sangat mudah untuk di sukai oleh siapa pun.

Syahdu juga merasa bersalah saat pergi dari kehidupan Seno, ia tidak sempat pamit kepada Mami Lina dan pergi begitu saja. Pasti Mami Lina cemas memikirkannya.

Pelukan itu pun terurai. Syahdu menghapus air mata nya cepat begitu pun dengan Mami Lina.

"Ayo duduk dulu, Mi!" Syahdu membawa Mami Lina duduk di salah satu bangku dan meja pengunjung.

"Kamu kemana aja selama ini, Nak? Kenapa pergi nggak pamit sama Mami. Mami mencari kamu tapi Mami tidak pernah menemukan keberadaan mu selama ini seperti ada yang membuat jejak kamu tidak bisa kami telusuri. Mami sampai bingung dan putus asa."

Syahdu menggenggam tangan Mami Lina.

"Maafkan aku Mi. Aku pergi nggak pamit." Syahdu menatap Mami Lina dengan raut wajah menyesal

"Setidak nya kami harus menghubungi Mami walaupun kamu dan Seno sedang tidak baik-baik saja, Nak. Kamu tahu kan kalau Mami sudah menganggap kamu seperti anak Mami sendiri. Kami akan tetap jadi anak Mami sekali pun kamu berpisah sama Seno."

"Maaf, Mi."
Tidak ada kata selain maaf yang mampu Syahdu ucapkan.

Mami Lina tampak menarik nafas dan tersenyum lembut. "Kamu apa kabar selama ini Nak? Baik-baik aja kan?"

Syahdu menatap Mami Lina kemudian mengangguk. "Aku baik, Mi. Mami gimana? Sehat?"

"Akhir-akhir ini kolestorel Mami naik. Nggak ada lagi yang ngingetin Mami semenjak kamu pergi. Nggak ada lagi yang seperhatian kamu. Mami juga nggak di temani kamu kalau kontrol. Kadang kalau malas Mami suruh aja dokter nya datang ke rumah." curhat Mami Lina dengan sedih.

"Yang penting Mami rutin cek kesehatan ada atau nggak ada nya aku."

"Rasanya beda Syahdu. Mami seperti nggak punya teman lagi sejak kamu pergi nggak pamit sama Mami."

"Mas Seno kan ada, Mi." ujar Syahdu lembut.

Mami Lina mendesah. "Anak itu selalu sibuk. Dia sekarang sangat menyesal sejak kepergian kamu. Dan menyesal lagi ketika menikah dan di bohongi sama Dinda, Wulan dan Nela. Seno nggak bisa di andalkan."

Syahdu diam tidak menyela. Ia paham apa yang terjadi sekarang.

"Mama minta maaf mewakili perbuatan Seno sama kamu, Nak. Mama rasanya gagal menjadi seorang Ibu saat tahu anak yang Mama banggakan bisa memperlakukan istri nya seperti itu. Mama ikut merasa bersalah. Tolong Maafkan sikap dan perbuatan anak Mama, Syahdu."

MAHLIGAI SYAHDU (EBOOK READY DI GOOGLEPLAY/PLAYSTORE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang