44

3.9K 438 26
                                    

Hai hai...selamat menikmati wekeend. Gaess mahligai syahdu sudah tamat di karyakarsa ya. Mau baca di sana boleh banget gaes😁. Terus PDF nya juga udah ready dong ya. Untuk harga boleh di chat admin nya. 085271367230.

Tanya tanya dulu boleh gaess. Harga mumer sekali aku kasih gaes. Untuk Ebook masih proses yaa. Silahkan pilih dulu mau baca di karyakarsa boleh. Pdf juga ready. Mau nunggu update di sini juga boleh dong. Bebas ya gaess😁😁.

Syahdu tergesa membuka pintu rumah saat mendengar suara gedoran yang tidak berhenti dan suara teriakan memanggi nama nya.

"Sebentar." Syahdu berteriak dari dalam. Ketika pintu terbuka Syahdu langsung berhadapan dengan Dinda. Ia tidak tahu dari mana Dinda tahu alamat rumah nya.

Dinda langsung merentangkan sebuah kertas yang berisi gambar-gambar yang tidak di ketahui apa oleh Syahdu.

Dinda menatap benci kepada Syahdu. "Lihat! Perbuatan anak kamu membuat anak ku masuk rumah sakit. Ini hasil visum nya. Mana anak kamu itu hah? Dia harus tanggung jawab."

Syahdu menelan ludah. Ia sebenar nya agak sedikit takut sekarang. Apa anak nya Si Laras itu sakit begitu parah?

"Mana hah? Suruh dia keluar!" Dinda berteriak lantang. Syahdu melirik komplek rumah nya. Ia malas kalau ada yang  melihat di rumah nya ada kehebohan.

"Kamu masuk dulu. Kita bisa bicarakan baik-baik di dalam."

Dinda mengibas kertas nya. "Tidak perlu. Saya hanya perlu pertanggung jawaban anak kamu. Suruh dia keluar.".

Syahdu mengangguk. "Aku yang bakal tanggung jawab kalau sampai anak kamu Mati."

Dinda semakin berang. "Kamu menyumpahi anakku mati hah? Kurang ajar sekali! Berani nya kamu?"

Urat leher Dinda keluar saking merasa benci dan sangat marah.

"Kamu bisa nggak sih kalau ngomong itu nggak usah pakai urat. Kita bisa bicarakan baik-baik. Nggak usah mengeras gitu bisa nggak?"

"Kenapa? Kamu malu? Kamu takut kalau di komplek ini orang pada tahu kalau kamu punya anak seperti preman hah?"

Syahdu berusaha sabar menghadapi tingkah Dinda. Ia menarik nafas panjang.

"Bawa sini dulu berkas nya. Aku mau baca. Bisa jadi ini akal-akalan kamu saja kan?"

Dinda melempar berkas tersebut ke hadapan Syahdu dengan kasar. Untung saja Syahdu segera menangkap nya.

Syahdu pun mulai membaca berkas hasil visum dari sebuah rumah sakit.

Dari keterangan nya Laras mengalami pembengkakan jaringan akibat benturan yang keras dan mengalami nyeri pada ulu hati sehingga menyebabkqn rasa sakit.

Syahdu mendesah pelan. "Sebenarnya di sini anak saya tidak salah kalau kamu belum tahu kejadian nya. Di sini yang memulai itu anak kamu sendiri. Jadi, sebenarnya anak saya hanya melakukan pembelaan diri dari kebrutalan anak kamu."

"Aku tidak mau tahu. Yang jelas anakku masuk rumah sakit gara-gara anak kamu. Paham?"

"Terus kamu mau pertanggung jawaban apa? Jika pun kamu mengadukan perihal ini kepada polisi, kamu yakin bakal menang? Kamu nggak lupa kan siapa ayah anakku?" Syahdu mengangkat sudut bibir nya penuh kemenangan.

Dinda merasakan gemuruh di dada nya. Ia menautkan gigi nya rapat karena ia memang sudah memprediksi jawaban Syahdu. Ia juga tidak akan bisa menang melawan Seno yang berkuasa dan bisa melakukan apapun.

"Aku tidak akan melaporkan ke polisi asal kamu harus ganti rugi."

"Ganti rugi? Ah kamu mau uang?" Syahdu tampak mencemooh Dinda.

MAHLIGAI SYAHDU (EBOOK READY DI GOOGLEPLAY/PLAYSTORE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang