Oke. Udah double ya gaess..😁😁
Nah info kalau di Karyakarsa mahligai syahdu udah bab 69. Di sana mereka sedang bahagia banget. Pasalnya mau nambah satu anggota lagi. Penasaran nggak. Anggoya apa yng ku maksud😁😁😂. Cus aja lah kesana kalau mau ya!
Happy reading!
"Ayolah sayang, kasih izin saja. Ini juga buat kebaikan anak kita sendiri."
"Kebaikan seperti apa sih, Mas? Anak kita itu perempuan bukan laki-laki. Sekarang saja Rembulan itu perangai nya sudah seperti laki. Lihat kerjaan nya berantem terus. Sama laki-laki pun di ladeni. Selama ini tuh nggak ada yang nggak luka kalau udah berurusan sama anak kita. Harus nya kamu itu suruh les nya seperti yang aku mau."
Seno menarik tangan Syahdu dan menggenggam nya.
"Kali ini dengar Mas dulu, oke?" Seno menatap Syahdu lekat. "Mas nggak sembarang saja mau memasukkan anak kita les beladiri. Zaman sekarang, di luar sana marak terjadi tindakan kriminal sayang, Mas nggak mau nyebutin satu persatu, kamu udah pasti paham tanpa Mas jelaskan." Seno menarik nafas sejenak.
"Anak kita perempuan, benar. Mas mau anak kita pandai beladiri tujuan nya untuk bisa menjaga dirinya sendiri dari kejahatan di luar sana. Ilmu beladiri yang di miliki nya bisa menjadi bekal untuk nya sampai dewasa nanti. Kita tidak selalu bisa bersama Rembulan. Adakala nya ia butuh waktu sendiri atau pergi sama teman. Ya. Sedangkan kejahatan di luar sana tidak memandang laki-laki atau perempuan. Setidak nya dengan Rembulan punya kemampuan untuk bisa menjaga dirinya sendiri, Mas sebagai Papa nya bisa bernafas lega sedikit. Walaupun demikian Mas tidak akan lepas tangan juga sepenuh nya, sayang."
Seno menatap riak wajah Syahdu yang mulai sedikit berubah.
"Kita bisa memberi edukasi untuk Rembulan. Kalau kepandaian yang di miliki nya tidak boleh sembarangan di gunakan. Rembulan hanya boleh menggunakan untuk menolong orang dan diri nya sendiri kalau sudah mendesak. Yang jelas bekal untuk dirinya sendiri."
"Kamu mau anak kamu di jahatin di luar sana, sedangkan ia sendiri ketakutan dan tidak bisa melakukan apa-apa. Anak kamu di aniaya tanpa bisa melakukan perlawanan , anak-----,"
"Stop Mas jangan ngomong lagi." Syahdu bergidik membayangkan ucapan Seno barusan.
"Gimana? Ini untuk kebaikan Rembulan juga. Kamu harus pikirkan ini. Kalau kamu mau Rembulan pintar masak, menari, menyanyi dan segala macam nya, yaudah kamu bisa ajarkan dia pelan-pelan apa yang dia suka dan kamu bisa ngajarin nya. Kalau Rembulan mau, dia juga boleh les seperti yang kamu mau, tapi jangan di paksa. Karena anak kita Mas lihat belum ada ketertarikan kesana. Kita pelan-pelan saja. Kalau dia mau apa, kita falisitasi."
Syahdu mulai mencerna ucapan Seno dan memang benar apa yang di jelaskan Seno kepada nya. Apalagi di luar sana tidak tanggung-tanggung banyak nya berita kejahatan yang menimbulkan korban. Terlebih dengan kasus pemerkosaan dan penganiayaan. Ia tidak bisa membayangkan nya jika seandainya kejadian itu menimpa anak nya. Tolong jangan!
Ya Allah! Lindungi lah selalu dimana pun anak ku berada.
"Bagaimana?"
Syahdu tersentak kecil. Ia menatap Seno yang menunggu jawaban nya.
Akhirnya Syahdu mengangguk. Seno pun tersenyum lebar.
Akhirnya!
Seno bersorak dalam hati nya. Panggilan Papa untuk dirinya akan segera tersemat. Di sisi lain, ia juga senang kalau anak nya mau belajar beladiri untuk bekal diri nya sampai nanti. Ada dua kebahagia an yang di dapat nya hari ini.
"Oke, aku mau. Tapi kita harus kasih tahu Rembulan. Kalau ia tidak boleh menyalahgunakan semisal ia mempunyai kemampuan tersebut."
Seno mengangguk. "Iya sayang. Biar nanti Mas yang jelaskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHLIGAI SYAHDU (EBOOK READY DI GOOGLEPLAY/PLAYSTORE)
Romance"Ma, aku bertemu dengan laki-laki itu." " Siapa?" " Laki-laki yang mirip dengan Papa." Deg Terdiam kaku saat mendengar anak tiba-tiba membawa informasi yang sangat tidak ingin ku dengar. " Kamu sepertinya salah lihat. Itu tidak mungkin." " Tidak, M...