Hijrah

21 3 0
                                    

Pagi itu suasana pantai Selipir masih terlihat cukup ramai, Fadlan nampak duduk disalah satu kursi yang menghadap ke laut, dia mengamati laut biru dan perahu nelayan di depannya. Tak jauh dari sana, nampak Susan, Nadila dan Mila yang tak sengaja melihatnya. Mereka bertiga pun menghampiri Fadlan yang masih terlihat memandang laut.

"Eh, Fadlan, kamu disini juga?" tanya Nadila.

"Tumben aku lihat kamu ke pantai, biasanya kamu di dalam rumah terus." tambah Mila.

"Udahlah guys, biarin aja. Mungkin Fadlan sedang ingin keluar, lagian dia juga berhak kok mau kemana saja, diakan bukan tawanan." kata Susan hendak mengingatkan teman-temannya supaya tidak terlalu heran dengan Fadlan.

"Oh maaf ya, Fadlan, aku dan Nadila tidak bermaksud apa-apa kok." kata Mila yang mulai merasa tidak enak.

"Tidak masalah, lagian aku gak masukin ke hati kok." jawab Fadlan sambil tersenyum.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Nadila.

"Sendiri."

"Ya udah kalau kamu sendirian, gabung aja sama kita, kita gak keberatan kok." kata Mila yang tiba-tiba menawarkan.

"Terimakasih, tapi aku hanya ingin sendiri saja." jawab Fadlan sopan.

"Ya udah, Fadlan, kalau gitu kami kesana dulu ya." ujar Susan. Fadlan hanya mengangguk. Mereka bertiga pun pergi namun Mila malah balik lagi.

"Beneran nih, gak mau gabung sama kita? Gak asik tau kalau sendirian." kata Mila, Susan yang merasa tidak enak dengan sikap Mila langsung menarik tangannya.

"Kamu apaan sih, gak usah maksa, ayo cepat!" kata Susan sambil meminta maaf kepada Fadlan. Fadlan hanya diam melihat mereka bertiga, dia pun kembali memandang lautan lalu memotretnya dengan handphone, namun tiba-tiba dia melihat sosok Cinta tertangkap oleh kamera handphonenya. Fadlan pun melihat ke arah yang nyata, dan ternyata benar Cinta memang sedang berdiri di tepi pantai. Fadlan lalu berdiri dan berlari kecil ke arah pantai.

"Assalamualaikum." kata Fadlan.

"Wa'alaikumussalam, hei, Fadlan, kamu disini juga?" tanya Cinta heran, Fadlan mengangguk.

"Ya, aku sedang ingin saja melihat laut, kamu sendiri ngapain kesini?" tanya Fadlan.

"Refreshing." jawab Cinta singkat.

"Oh ya, tadi aku ketemu sama Susan,Mila, dan Nadila disini. Kayaknya sekarang mereka bertiga sedang pesan makanan, kamu gak mau gabung sama mereka?" tanya Fadlan, Cinta hanya menggeleng pelan. Dia pun duduk sambil menggengam pasir, Fadlan juga ikut duduk di sampingnya.

"Kamu suka laut?" tanya Fadlan.

"Suka, karna laut adalah tempat yang pas untuk kita bisa teriak, tanpa harus mengganggu orang lain." jawab Cinta, wajah cantiknya pun terlihat sayu seperti ada beban yang dia sembunyikan.

"Biasanya orang yang menjadikan laut sebagai tempat untuk bersandar, adalah orang yang memikul beban berat dalam hidupnya." kata Fadlan.

"Kok kamu bisa ngomong gitu."

"Karna aku tahu, 70% orang yang datang kesini dihari-hari biasa bukan karna ada festival ataupun semacamnya adalah orang yang ingin melepaskan beban dalam hidupnya, karna laut adalah tempat yang paling pas untuk menenangkan diri, dan 30% nya adalah orang yang sekedar ingin berlibur atau hendak berkunjung saja, yaa hitung-hitung ingin Selfi untuk tambahan foto di galerinya." jelas Fadlan.

"Darimana kamu dapat opini seperti itu?" tanya Cinta lagi.

"Kamu coba perhatikan orang-orang yang ada disini." pinta Fadlan, Cinta pun memperhatikan orang-orang yang ada disekitar pantai.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang