About Fadlan

Tertangkap

Cinta nampak sedang mencari sebuah buku di perpustakaan, dia terus melihat-lihat buku-buku yang ada disitu, tak lama kemudian Cinta pun menemukan buku yang dia cari. Lalu tiba-tiba Serly datang dengan terburu-buru hingga bertabrakan dengan Cinta.

"Maaf-maaf, kamu nggak apa-apakan?." tanya Cinta sambil membantu Serly memungut isi tasnya yang tumpah.

"Seharusnya aku yang minta maaf, karna menabrak kamu tadi. Sorry, aku soalnya lagi buru-buru." kata Sherly sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, namun tiba-tiba Cinta menemukan jam tangan yang sangat familiar baginya, Cinta pun memperhatikan jam tangan itu secara saksama, Serly yang menyadari hal itu dengan cepat mengambil jam tangan itu dari Cinta.

"Thanks, aku pergi dulu." kata Serly lalu pergi dengan langkah yang cepat meninggalkan Cinta, Cinta yang masih merasa aneh dengan jam tangan itu mulai berpikir, pada siapa dia pernah melihat jam tangan itu. Dan akhirnya Cinta pun ingat kalau jam tangan itu pernah dia lihat di tangan Ardi. Cinta pun berusaha mengejar Serly namun dia malah tabrakan dengan Rania.

"Ya ampun, Cinta, kamu kenapa, kok sampai terburu-buru gitu sih?"

"Maaf-maaf, aku tadi gak lihat."  Sambil ikut membereskan buku-buku yang dibawa Rania.

"Ya, emangnya ada apa sih?" tanya Rania lagi.

"Aku tadi gak sengaja lihat jam tangan yang sering di pake Ardi ada dalam tasnya Serly."

Rania mulai berpikir, "lalu?" tanyanya.

"Ya, aku tiba-tiba berpikir, kalau mungkin selama ini, Ardi ada bersama Serly, dan Serly sengaja menyembunyikan Ardi supaya tidak ditangkap polisi." kata Cinta menjelaskan.

"Ya ampun, Cinta, kok kamu bisa berpikir seperti itu sih, lagian apa coba hubungan Ardi sama Serly? Dan masalah jam tangan itu, mungkin saja itu jam tangannya Serly tapi agak mirip dengan punyanya Ardi."

"Rania, kamu gak tahu Ardi, Ardi itu gak akan pernah mau membeli barang yang murahan, apalagi barang yang pasaran yang dimana banyak orang yang punya, dia itu selalu memakai barang-barang yang limited edition, barang-barang yang jarang sekali orang bisa membelinya."
Rania mulai terdiam dan memikirkan perkataan Cinta.

"Tapi, Serly itu juga anak orang kaya, mungkin saja dia juga membeli jam tangan yang persis seperti Ardi."

"Gak mungkin, Rania, aku yakin betul kalau jam tangan itu milik Ardi."

"Lalu kamu akan bilang kalau Serly menyembunyikan Ardi, hanya karna kamu melihat sebuah jam tangan yang kamu pikir itu adalah miliknya Ardi, gitu? Cinta, kalau Serly sampai dengar ini, dia pasti akan marah, dan bisa saja nanti kamu dituntut balik karna merasa nama baiknya tercemar."

Cinta nampak berpikir sejenak, dan dia mengingat betul kalau jam tangan itu adalah miliknya Ardi.

"Ya sudah, kalau kamu gak percaya sama aku, aku akan menyelidiki ini sendirian, permisi!" tegas Cinta namun tidak meninggikan suaranya, lalu Cinta pergi meninggalkan Rania, Rania mencoba untuk memanggil Cinta namun Cinta terus berjalan.

Cinta pun berlari mencari Serly, dia lalu melihat Serly sedang mengeluarkan mobilnya dari tempat parkir, dengan cepat Cinta mengambil mobilnya dan mengikuti Serly dari belakang. Di perjalanan, Cinta mencoba menjaga jarak mobilnya dengan mobil Serly, agar Serly tidak curiga kalau dia sedang di ikuti. Serly yang tidak sadar sedang di ikuti Cinta, terus menyetir mobilnya tanpa merasakan apapun. Semakin di ikuti, Cinta merasa semakin asing dengan tempat yang dilaluinya, dia terlihat belum pernah ke tempat itu, Cinta mulai semakin yakin kalau kecurigaannya terhadap Serly itu benar. Tak beberapa lama kemudian, Serly terlihat berhenti di sebuah rumah yang jauh dari keramaian, dia nampak mengeluarkan bahan-bahan makanan dari mobilnya lalu masuk ke dalam rumah itu. Cinta tidak berani mendekat, dia takut kalau Serly akan melihat mobilnya dan menyadari keberadaannya. Dia pun putar balik dan pergi meninggalkan tempat itu, dia sudah berencana akan kembali pagi-pagi besok. Di dalam rumah, Serly melihat Ardi yang sedang memasak di dapur, dia pun meletakkan bahan-bahan makanan di dalam kulkas.