Selamat Jalan Susan

11 0 0
                                    

Fadlan dan teman-temannya nampak duduk di Boss Caffe sambil memesan beberapa minuman dan makanan, Susan yang mengajak mereka ketemuan pun akhirnya datang.

"Maaf ya aku telat, soalnya ada urusan tadi." kata Susan kepada teman-temannya.

"It's oke, kamu sendiri udah baikan?" tanya Mila, Susan tersenyum dan mengangguk.

"Kamu gak apa-apakan?" tanya Ferdi yang nampak khawatir.

"Aku nggak apa-apa kok, tenang aja." jawab Susan, Susan pun menghela nafas mencoba untuk membicarakan pasal pernikahannya kepada teman-temannya.

"Mmm, maaf yah aku nyuruh kalian semua kesini, padahal kalian pasti masih pada capek kan karna perjalanan jauh."

"Gak masalah kok, lagian jika memang ada hal penting yang ingin kamu sampaikan, sampaikan saja, kami semua siap untuk mendengarkan." kata Rania. Susan terlihat berat untuk berbicara, karna dia yakin kalau teman-temannya pasti akan terkejut.

"Ya udah to the point aja, aku mengumpulkan kalian semua disini, karna aku ingin memberi tahu kalian bahwa aku akan menikah dengan ( terdiam sejenak) Ardi."

"Apaaaa!"

Sontak mereka semua terkejut, namun Ferdi tiba-tiba tertawa.

"Prank apalagi ini Susan, udah deh kamu jangan bercanda, lagian semua orang juga tahu kalau kamu itu adalah tunanganku." jelas Ferdi.

"Aku serius Ferdi!"

Susan lalu melepas cincin tunangan di jari manisnya kemudian memberikannya kepada Ferdi, Fadlan dan yang lain tercengang melihat tindakan Susan.

"Aku memang tunanganmu, tapi itu dulu." tegas Susan.

" Tunggu dulu, kamu kok tiba-tiba mengakhiri pertunganmu dengan Ferdi, memangnya Ferdi salah apa?" tanya Fadlan.

"Ya Susan, setahuku Ferdi itu sangat sayang sama kamu, dan dia tidak pernah melakukan kesalahan, kamu tidak bisa dong mengakhiri pertungan ini secar sepihak!" sambung Kevin yang tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"Aku minta maaf, tapi ini yang terbaik." jawab Susan.

"Susan, kami bingung sama kamu, kamu tuh sebenernya kenapa sih? Kok tiba-tiba kamu malah ingin menikah dengan Ardi, kamu sendirikan tahu kalau Ardi masih dalam penjara." kata Cinta.

"Justru itu, aku mengumpulkan kalian semua disini untuk meminta agar kalian semua mencabut tuntutan kalian kepada Ardi, terutama kamu Fadlan, dan juga kamu Ferdi."

Fadlan dan Ferdi terkejut mendengar permintaan Susan, Susan yang melihat ekspresi teman-temannya yang masih seperti tidak percaya hanya menunduk, lalu dia pun berdiri dan pergi meninggalkan mereka, namun ketika akan menuruni tangga Ferdi langsung menarik tangannya, Susan hanya menatapnya kosong.

"Kamu kenapa sih, bukannya kamu mencintaiku? Kamu tadi cuma bercanda kan?" kata Ferdi yang terlihat sedih, Susan pun terdiam dengan menahan air matanya, Fadlan dan yang lain hanya bisa menyaksikan tanpa bisa membantu. Susan melepaskan tangan Ferdi dan menuruni tangga caffe namun Ferdi berlari ke depannya lalu menatap Susan dengan sendu.

" Oke, jika ini memang keputusanmu, aku akan terima semuanya. Satu hal yang harus kamu tahu, meskipun kamu meninggalkanku tanpa alasan, namun aku akan tetap menepati janjiku untuk selalu membahagiakanmu." kata Ferdi kemudian memeluk Susan, Susan pun hanya bisa menangis diam-diam dalam pelukan Ferdi.

" Pergilah, jika memang dia pilihanmu, namun jika kamu ingin kembali, maka aku akan selalu menerimamu. " lirih Ferdi yang membuat Susan semakin menangis
lalu dia melepas pelukan Ferdi dan langsung berlari ke luar tanpa menghiraukan panggilan Ferdi. Fadlan mendatangi Ferdi dan berusaha menegarkannya.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang