Bukan Harapan

5 1 0
                                    

Hari ini Cinta, Robert, dan Nichole tiba di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa. Setelah menghabiskan waktu selama 3 hari perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di Kota Sumbawa. Cinta sedikit terharu saat melihat kota yang telah dia tinggalkan selama hampir 3 tahun. Mereka bertiga pun berjalan menuju gerbang bandara, namun langkah Cinta tiba-tiba terhenti saat melihat Fadlan sudah berdiri menunggunya. Fadlan yang telah menunggu kedatangan Cinta langsung tersenyum lalu menghampirinya.

"Assalamualaikum, Cinta." kata Fadlan

"Wa'alaikumussalam, Fadlan."

"Maaf aku tidak memberitahumu kalau aku akan menjemputmu."

Cinta menatap Fadlan sejenak dan tersenyum.

"Kamu selalu datang dengan misterius, dan kadang cukup mengejutkan. Yah hampir-hampir kamu itu mirip dengan jelangkung." canda Cinta, mereka berdua pun tertawa ringan.

"Wow Fadlan..." teriak Robert yang berjalan bersama Nichole.

" Loh, mereka berdua juga ikut? " tanya Fadlan kepada Cinta, Cinta hanya mengangguk.

"Woe, apa kabar, Bro! " Sembari mengepalkan tangannya untuk tos dengan Fadlan.

"Aku baik, kamu apa kabar? Bahasa Indonesiamu sekarang semakin bagus saja."

"Iyalah, aku kan setiap hari bicara dengan Cinta menggunakan Bahasa Indonesia, jadi wajar saja kalau aku semakin pandai bahasa kalian."

"Aku juga semakin pandai berbicara Bahasa Indonesia." timbrung Nichole yang terlihat sangat senang melihat Fadlan, Fadlan pun membalasnya dengan senyuman yang membuat jantung Nichole semakin berdebar.

"Ya sudah, kalau begitu mari masuk ke mobil." ajak Fadlan.

Mereka bertiga kemudian memasukkan barang-barang mereka ke dalam mobil, Fadlan ikut membantu mereka supaya cepat. Setelah semua barang dimasukkan, Fadlan langsung mengendarai mobilnya ke rumah Cinta.

"Wah, ternyata jalannya masih sama seperti dulu, hanya sedikit yang berubah." Kata Cinta

"Iya benar, aku juga masih ingat jalan-jalan ini saat Fadlan menemaniku dulu keliling Sumbawa."imbuh Nichole

Cinta langsung terdiam mendengar cerita Nichole, Fadlan pun ikut terdiam dan tidak berkomentar apapun.

"Oh, jadi kamu pernah kesini duluan. Great, berarti kamu sudah tahu dong tempat-tempat menarik di Sumbawa." kata Robert yang terlihat antusias.

"Of course, karna waktu itu Fadlan seharian menemaniku, dan dia mengajakku ke tempat-tempat yang bagus."

"Kalau begitu, kita bisa pergi lagi ke tempat-tempat itu, kita harus membuat kenangan yang indah di Sumbawa, because ini first time aku melihat Sumbawa. Oke, Fadlan."kata Robert

Fadlan hanya tersenyum tipis sambil melihat Cinta dari kaca mobil yang sedari tadi hanya memandangi jalan. Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya sampai di rumah Cinta, namun Cinta heran saat melihat banyak orang di depan rumahnya. Fadlan, Robert, dan Nichole pun juga terlihat heran serta bingung karna tidak tahu apa yang terjadi. Cinta melihat tante Rika yang duduk menangis menggunakan balutan gamis hitam. Cinta dengan perlahan mendekati tante Rika.

"Assalamualaikum, Tante." ucap Cinta dengan mata berkaca-kaca. Tante Rika yang mendengar suara itu langsung terkejut saat melihat Cinta sudah ada di depannya.

"Cinta, kamu kenapa bisa ada disini?" tanya Tante Rika yag masih heran dengan kedatangan Cinta.

"Aku baru saja sampai. Tante, Ini ada apa sebenarnya? Kenapa banyak orang disini dan kenapa tante menangis?" tanya Cinta dengan wajah cemas

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang