Menjebak Fadlan

17 1 0
                                    

Hari demi hari sudah berlalu, tak terasa ulangan semester telah berlalu, dan hari ini para siswa datang ke sekolah untuk mengambil rapot mereka sekaligus menerima pengumuman juara.

"Hai Cinta, duh.... Pagi-pagi udah cantik aja." kata Susan yang datang bersama Nadila dan Mila

"Kalian bertiga juga semakin cantik aja hari ini." jawab Cinta

"Lah berarti, selama ini kami jelek dong?" tanya Nadila yang memang lumayan polos diantara Mila dan Susan.

"Bukan begitu maksudku, kalian mana pernah jelek, kalian itu selalu cantik, tapi cuma hari ini kalian lebih cantik dari hari-hari sebelumnya." kata Cinta menjelaskan.

"Udahlah, Cinta, Nadila emang susah pahamnya, dia kan agak lemot haha" timpal Mila sambil tertawa kecil, namun Nadila menepuk tangannya.

"Eh, Mila, kamu gak boleh ngomong gitu, walau bagaimanapun dia kan tetap sahabat kita." kata Susan yang mencoba menghentikan candaan Mila, Susan pun mengeluarkan piala sertifikat beserta amplop bersisi uang dari dalam tasnya, lalu memberikannya kepada Cinta.

"Nih untuk kamu, selamat ya kita kemarin menang dalam lomba drama, dan kamu terpilih menjadi salah satu emeran terbaik dalam drama kemarin." kata Susan lalu memeluk Cinta.

"Maksudnya, aku terpilih bsebagai..."

"Drama queen..." sambung Nadila.

"Ekting kamu emang bagus, dan kamu pantas terpilih menjadi drama queen." kata Mila.

"Dan, Ardi kemarin terpilih menjadi Drama King, jadi ratu dan raja drama terpilih dari sekolah kita, serta drama kita juga berhasil menjadi drama terbaik tahun ini." kata Susan sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau gitu, aku seneng dengernya." kata Cinta.

"Ya udah, kalau begitu kami bertiga duluan ya, soalnya kami mau kasih hadiah kepada anggota drama yang lain." kata Susan, lalu mereka bertiga pun pergi meninggalkan Cinta yang masih berada di parkiran. Fadlan yang melihat Cinta dari jendela ruang teater ikut bahagia melihat Cinta berhasil menang.

Cinta..." kata Sofia dan Rania yang langsung merangkul bahu Cinta.

"Cieeee yang berhasil jadi drama queen, selamat ya, Kamu memang hebat." kata Rania.

"Aku bangga tahu, karna punya teman berprestasi serta bertalenta seperti kamu." tambah Sofia.

"Kalian berdua ini apaan sih, kan kalian juga menang, kalian kan anggota drama juga. Eh ngomong-ngomong kalian udah di kasih hadiahnya gak sama Susan?"

"Udah dong, kan kami berdua juga hadir dalam pengumuman festival tahunan kemarin, makanya kami tahu kalau sekolah kita yang menang dalam lomba drama. Kamu sih kemarin gak mau ikut, jadinya telat dapat informasi." jawab Sofia

"Eh tapi kamu tahu gak sih, Cin, sekolah kita kemarin juga berhasil meraih juara 1 lomba melukis dan juga lomba pembuatan musik, yang ternyata pesertanya itu adalah Fadlan." kata Rania dengan wajah serius.

"Hah,Fadlan, bukannya dia cuma ikut lomba melukis?" tanya Cinta penasaran.

"Nah itu dia, pihak sekolah juga gak ada yang tahu kalau dia itu ikut dalam lomba musik, karna yang pihak sekolah tahu, Fadlan itu cuma ikut lomba melukis, itu saja. Tapi ternyata dia diam-diam mendaftarkan diri di lomba musik, dan ternyata dia juga menang disana. Wah... Hebat banget kan, gimana para penggemarnya gak meleyot, dia udah ganteng, sopan, baik, jago melukis, jago musik, Soleh lagi." kata Rania.

"Hmmmm idaman bangetttt." tambah Sofia sambil memejamkan matanya dan membayangkan senyuman Fadlan, Cinta hanya terdiam tanpa merespon mereka.

"Ya udah, lebih baik kita ke kantin yuk sarapan, soalnya aku belum sarapan tadi di rumah." ajak Cinta.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang