Honeymoon

19 3 1
                                    

Rumah Cinta kembali dihiasi dengan bunga-bunga pernikahan, Cinta pun terlihat di make up oleh MUA profesional, wajahnya yang cantik terlihat berseri-seri saat melihat penampilannya di kaca.

" Oh my God, Cinta, sumpah demi apa kamu cantik banget,  Fadlan pasti terpesona lihat calon istrinya seperti bidadari." kata Nadila dengan heboh

" Apaan sih, Dil, lagian semua cewek pasti cantik kalau udah di make up." kata Cinta.

" Tapi kamu cantiknya unreal, karna kamu tanpa make up pun udah cantik."

" Terimakasih pujiannya, tapi aku gak punya uang kecil." canda Cinta.

" Tapi emang bener sih, kata Nadila, kamu cantik banget, Cin, aku yang cewek aja suka lihat wajah kamu, apalagi Fadlan." sambung Mila.

Tante Rika pun masuk ke kamar Cinta dan ikut pangling dengan perubahan Cinta.

" Ya Allah, keponakan tante satu ini kenapa cantik banget sih." puji tante Rika.

" Tuh kan, tante kamu aja sampe pangling gitu, kamu gak percaya sih." celetuk Nadila.

Namun Cinta hanya tersenyum sambil  meluruskan kepalanya karna jilbabnya masih dirapikan.

Namun Cinta hanya tersenyum sambil  meluruskan kepalanya karna jilbabnya masih dirapikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta dengan gaun pengantin

" Udah selesai, Mbak." kata MUA nya.

Cinta pun berdiri dan melihat dirinya di cermin, seketika senyum sumrigahnya keluar. Dia masih belum percaya kalau dia hari ini akan menikah, akhirnya jalan yang dirasa tanpa arah kini telah dia temui ujungnya. Mereka pun membawa Cinta keluar dan masuk ke mobil sebab acaranya diadakan di gedung Bupati Sumbawa. Entah apa yang ada dipikiran Fadlan, sehingga dia berani-beraninya menyewa gedung Bupati untuk acara pernikahannya. Fadlan pun sudah terlihat sangat rapi dan sedikit merasa gugup, dia berulang kali menghafal lafaz ijab qabul agar tidak salah nantinya.

" Masya Allah, anak ayah memang tampan. Ingat, jangan terlalu gugup, hadapi saja dengan santai. Kamu kan sudah biasa menghadapi banyak wartawan, masak ini saja tidak bisa." kata ayahnya.

" Insyaallah, aku pasti bisa, Ayah." jawab Fadlan.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari Fania yang berlari menghampiri Fadlan.

"Ada apa, Fan, kok teriak-teriak gitu." tanya Ayahnya.

" Kak Fadlan ditetapkan sebagai global ambassador rolex, ya ampun, demi apa popularitas kak Fadlan benar-benar memuncak." kata Fania.

" Aku sudah tahu itu." kata Fadlan tersenyum.

" Apa, jadi kak Fadlan udah tahu, kalau kakak sudah dijadikan global ambassador?" tanya Fania.

" Ya iyalah, masak orang yang bersangkutan sendiri tidak tahu." jawab Fadlan

" Terus kenapa kakak gak cerita?"

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang