My Name is Robert

7 1 0
                                    

Cinta terlihat masih menulis di bukunya, sedangkan yang lainnya terlihat telah siap-siap untuk mengikuti public discussion. Namun meskipun demikian, Cinta telah terlihat rapi mengenakan pakaian dan jilbab yang senada. Setelah terdengar suara panggilan untuk keluar dari Asrama, maka Cinta bergegas bersama Rania dan Sofia. Mereka ternyata sudah di jemput oleh sebuah mobil khusus untuk duta pelajar. Namun mereka bertiga tidak satu mobil dengan Fadlan dan Ferdi karna mereka berdua telah dibawa lebih dulu oleh staff.

"Kira-kira public discussion kita tentang apa ya? Aku jadi gugup nih." kata Ferdi kepada Fadlan yang telah sampai ke tempat tujuan.

"Tenang aja, kita pasti bisa kok. Lagian ada duta pelajar Indonesia yang lain juga kan, bukan cuma kita aja. Jadi, kalau kita ada kesulitan, masih ada yang lainnya yang bantu." kata Fadlan menenangkan ketegangan Ferdi, Ferdi pun tersenyum sambil mengangguk.

Tak beberapa lama kemudian, Cinta, Rania, dan Shofia sampai ke tempat itu. Mereka bertiga langsung menyapa Fadlan dan Ferdi yang masih berdiri di depan gedung.

"Loh, kok kalian berdua belum masuk sih?" tanya Sofia

"Kami emang sengaja mau nunggu kalian dulu." jawab Ferdi.

"Wah bestie banget nih, sampai-sampai masuk gedung pun harus sama-sama." ucap Rania.

"Ya udah, kita masuk yuk!" ajak Fadlan. Mereka berlima pun masuk, sesampainya di dalam, mereka benar-benar terlihat gugup karna begitu banyak pelajar dari berbagai negara yang ada disana. Mereka pun duduk di kursi yang telah tersedia. Lalu datanglah MC menyambut para peserta public discussion dengan suara meriah dan ramah.

"Alright, welcome to student ambassadors from various countries, how are you all?"
(baiklah, selamat datang bagi para duta pelajar dari berbagai negara, bagaimana kabar kalian semua?)

"we are all fine!" Jawab para peserta.

"Okay, I'm very happy to hear you guys all fine. Previously, I would welcome to Paris for students who managed to become ambassadors from their respective countries. I'm sure all of you are great people, genius people and extraordinary people, applause for all of you ..."
(Oke, saya sangat senang mendengar kalian semua baik-baik saja. sebelumnya, saya mengucapkan selamat datang di Paris untuk para pelajar yang berhasil menjadi duta dari negaranya masing-masing. saya yakin kalian semua adalah orang-orang yang hebat, orang-orang yang jenius dan orang-orang yang luar biasa, tepuk tangan untuk kalian semua..)

Mereka semua pun bertepuk tangan.

"Okay, to determine who will lead our discussion today, then we will take the lottery."
(Oke, untuk menentukan siapa yang akan memimpin diskusi kita hari ini, maka kita akan mengambil undian.)

Kemudia sang MC pun mengambil dua kertas yang tergulung dari toples kaca yang tersedia di depannya. Semua siswa duta pelajar terlihat gugup, lalu MC pun membuka gulungan kertas itu.

"And today who was chosen as the leader of the discussion was ... Germany and Indonesia ..." teriak sang MC penuh semangat.
(dan hari ini yang terpilih sebagai pemimpin diskusi adalah..... Jerman dan Indonesia...)

Cinta, Rania, Sofia, Fadlan dan Ferdi terlihat begitu terkejut ketika negara mereka yang terpilih memimpin diskusi bersama dengan Jerman, mereka berlima pun maju ke depan dan duduk di kursi yang telah disediakan. Begitu juga kandidat dari Jerman, mereka maju dengan penuh percaya diri. Rania dan Sofia terlihat begitu tegang sedangkan Ferdi terlihat sedikit gugup. Sementara itu, Fadlan dan Cinta terlihat sudah bersiap-siap.

"Okay, once again applause for student ambassadors from Germany and Indonesia"
(Oke, sekali lagi tepuk tangan untuk duta pelajar dari Jerman dan Indonesia!)

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang